END

689 241 17
                                    

Semuanya tlah berakhir, bu Endang yang masih tak terima dengan kematian Jaenab, begitupun dengan orangtua Hayati dan juga Minah.

Keadaan memaksa mereka harus ikhlas dengan apa yang terjadi.

Ketiga kuntilanak komunitas sad ghost dimensi five, sudah kembali ke alamnya dengan tenang. Mereka berterimakasih banyak pada Princess dan juga Arsen, karna keduanya telah membantu agar mereka bisa kembali ke alam sesungguhnya.

Sementara Princess sudah 2 hari ini menginap di rumah sakit setelah Arsen di nyatakan kritis dan mengalami koma.

Ofi menemani Princess di rumah sakit sejak 2 hari lalu ini, saat kedua orangtua Arsen dan juga Bara mengetahui kabar ini, jelas saja mereka benar-benar histeris atas kejadian yang tak terduga ini.

Princess sudah menceritakan semuanya, kedua orangtua Arsen marah tentunya, namun apa boleh buat? Semua sudah terjadi.

"Setelah ini jauhi anak kami" ucap Sintia menatap tajam Princess.

"Tapi tante..."

"Princc ikut gua!" Bara menarik tangan Princess keluar ruangan.

****

Bara menghela nafasnya kasar, dan menatap Princess serius, "Kenapa lo gak bilang? Kenapa lo sembunyiin ini semua dari gua hah?" tanyanya sedikit membentak.

"Aku minta maaf, niatnya Arsen bakalan omongin hubungan aku sama dia setelah---"

"Bukan itu! KENAPA LO GAK BILANG KALAU LO MAU PERGI KESANA? GUA GAK AKAN MUNGKIN BIARIN LO SAMA ARSEN BERDUA KESANA. GUA GAK EGOIS PRINC, LO LIAT GUA YANG SEKARANG, BUKAN YANG DI MASA SMA! SEKARANG ARSEN JADI KAYA GINI? GITU-GITU JUGA DIA ADIK GUA PRINC!"

"Aku minta maaf, ini semua salah aku. Aku janji bakalan tebus kesalahan aku, ak-aku..."

"Semuanya udah terjadi, nyokap gua udah kecewa sama lo. Walaupun bokap gua masih bisa nerima keadaan ini. Gua harap apa yang tadi di bilang nyokap gua, bisa lo lakuin."

"Maksud kak Bara, aku harus jauhin Arsen?"

"Iya. Kalau dia udah siuman, lo gak berhak nemuin dia lagi. Ini sementara setelah keadaan mulai membaik, tenang aja nyokap gua gak akan lama marahnya. Gua harap lo ngerti buat saat ini"

Princess mengangguk, meskipun airmatanya terus keluar deras membasahi pipi.

Bara mendekat, lalu mengusap airmata Princess, "I love you"

Pernyataan dari Bara membuat Princess cukup terkejut, apa maksudnya?

"Gua sayang sama lo, tapi kalau pilihan lo adalah Arsen, gua bisa terima. Dia udah buktiin sama gua, kalau dia patut jadi yang terbaik buat lo."

"Kak Bara gak marah?"

"Marah sih enggak, tapi sakit hati ada dikit. Kalau kamu gak jadi sama Arsen, aku siap nampung perasaan kamu lagi. Aku minta maaf karna udah bikin kamu kecewa, dan kekecewaan kamu terus mengalir sampai akhirnya kamu buka hati untuk yang lain. Se-enggaknya oranglain itu adalah adik aku sendiri. Princ, i love you"

Dengan cepat Bara memeluk Princess, dan tanpa di sangka-sangka pria itu meneteskan kembali airmatanya.

Keduanya sama-sama menangis dalam pelukan. Princess fikir, Bara akan marah terhadapnya dan bahkan akan menjauhkannya dari Arsen, namun kenyataannya ia mendukung keras hubungan Princess dan juga adik kandungnya.

Meskipun tanpa Princess ketahui, perasaan Bara sulit menerima semua ini.

Namun, bukankah cinta yang tulus, adalah yang paling harus menerima seseorang bahagia meskipun bukan bersamanya? Ya, maka itulah yang Bara miliki. Perasaan cinta yang tulus, dan ingin melihat Princess bahagia, walaupun tidak bersamanya.

SAD GHOST GENERATION FIVE ✓Where stories live. Discover now