17. Fly Me To The Moon 🔞

1.1K 78 9
                                    


                     [𝙵𝚕𝚢 𝙼𝚎 𝚃𝚘 𝚃𝚑𝚎 𝙼𝚘𝚘𝚗]

Bagi Singto, mungkin ini merupakan kado ulang tahun terindahnya dari sang sahabat selama 37 tahun usianya; anggur merah, suara lembut, dan rasa nikmat yang menggila.

⚠️Warning⚠️
• BxB
• NSFW 🔞
• Typo(s)
• Don't expect too much!
• Apresiasi sangat dihargai 👍

Oneshot ini pernah di upload di Twitter @stroberilongkek
Link: https://twitter.com/stroberilongkek/status/1420266148168298496?s=19

***

Singto Prachaya tak pernah sekalipun menginjakkan kakinya di sebuah bar, sejak ia memenangkan suara dalam kampanyenya untuk menjadi salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Mengucap sumpah demi mengemban tanggung jawab yang akan dijalaninya selama lima tahun, mengharuskannya sibuk sana sini.

Terhitung tiga tahun sudah ia menjabat. Pening, setres, dan lelah membaur jadi satu. Meski mendapat waktu istirahat yang tak sebentar, belum mampu menutupi ribuan kali helaan napasnya yang berat selama ini.

Harusnya, malam ini menjadi waktu senggang, jika saja Off —teman karibnya— tidak memaksanya untuk datang ke bar miliknya. Bayangan piyama sutera yang akan membungkus tubuhnya, juga kasur empuk yang membuat punggung lelah itu nyaman sirna sudah. Alasan yang di terima dari kotak obrolan bersama Off membuatnya berpikir, tidak ada salahnya untuk sesekali menenggak pahit legitnya minuman jahat yang lama dihindarinya. Toh, Off melakukan ini untuk merayakan hari lahirnya.

Benar saja, disinilah ia berada sekarang. Sesuai dengan waktu yang ditentukan Off; pukul 8 malam. Sebuah bar yang terletak tak jauh dari pusat keramaian kota. Manik yang terbiasa mengecap deretan dokumen dan layar lipat memusingkan itu berganti dengan cahaya redup yang menenangkan. Juga alunan lagu yang tak terlalu bising karena musik jazz lebih mendominasi indera pendengarannya saat ini.

“Woy, Singto ... Datang juga akhirnya! Happy birthday, Bro!” sambut Off yang kini mendekatinya seraya membawa segelas anggur merah.

Thanks, Off!”

Sesaat mereka melakukan tos persahabatan yang lama tak mereka lakukan. Tentu saja keduanya masih hapal betul di luar kepala.

“Kau sekarang keren, ya!” komentarnya setelah ia menilik penampilan Singto dari bawah ke atas. Setelan jas hitam casual membalutnya dengan pas. Satu yang berubah dalam diri Singto, badannya sekarang lebih berisi. Itu membuatnya makin tampan. Begitulah yang Off dapati dalam satu kali sapuan pandangnya.

“Kau tak kalah keren!” balasnya klasik. “Bar milikmu ramai dan kurasa semakin besar. Padahal aku dulu kesini belum segini. Kau makin sukses!” lanjutnya seraya mengedarkan pandangannya.

“Yah, semua berproses.” Off menghendikkan bahunya. “Eh, duduk disana, yuk!”

Tepat meja nomor satu, seolah sang pemilik sengaja mengosongkannya. Tentu saja, meja itu paling dekat dengan panggung yang menampilkan para pelaku seni musik. Off menginginkan Singto mengurai penatnya dengan menikmati musik yang disajikan.

Berbotol-botol minuman beserta gelas dan sebaskom es batu diantarkan pelayan ke mejanya. Off sudah mempersiapkan ini semua. Sedang Singto hanya memandang sang kawan dengan satu alis terangkat.

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: Jul 28, 2021 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

The Story of Peraya (Kumpulan Oneshot)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ