15. BMW i8 [Special Krist's Bday] kinda 🔞

1.1K 117 52
                                    

BMW i8

Rated: T - M

Genre: Slice of life

Cast: Singto - Krist

Disclaimer: Peraya bukan milik saya tapi milik mereka sendiri. LGBTQ issues, cerita fiktif.

Warning: OOC, BL, RnR, Typo, kinda 18+.


Cerita idenya datang pas lagi chatan sama NarsyaSahitaAndityaP biasa kita penuh dengan halu. Ehh, harusnya upload pas ultahnya Kit tgl 18 tapi karena aku ngerayain ultahku sendiri yang sebenernya tgl 13 tp temen²ku free tgl 18 (maap ya Kit aku egois. Aku juga ultah monmaap ehe :v) jadi baru bisa upload skrg gaiss..gapapa telat sehari :v

Ini sepenggal chatnya;

Ini sepenggal chatnya;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi begitulah. Ga sengaja wkwkwk. Semoga kalian menikmati cerita di bawah ini. Selamat membaca ❤️

_______________________________________

"Happy birthday, Kit!" teriak Singto sambil membawa kue ulang tahun ketika Krist memasuki apartemennya.

Sudah menjadi hal yang lumrah ketika Singto seenak jidat keluar masuk apartemen Krist. Jelas. Seperti apartemen milik berdua, Singto tahu password pintunya. Malah hafalnya diluar kepala. Kebiasaan menginap juga.

"P'Singto?" Krist melirik jam tangannya. Sudah pukul sebelas malam. Satu jam lagi tanggal 18 mau berakhir. "Kukira Phi lupa dengan ulang tahunku."

Singto senyum. Mendekati Krist yang tengah cemberut. Ditarik hidungnya biar semakin panjang. Singto terkekeh saja saat Krist mencoba melepaskan tangannya.

"Hey, mana bisa aku lupa hari lahirnya kesayanganku?" Krist mendecih setelah berhasil melepas tangan Singto dari hidungnya. "Maaf. Seharian ini Phi sibuk. Jadi tidak sempat," alasannya.

Sejak delapan tahun yang lalu, Singto selalu mengucapkan selamat ulang tahun padanya sebagai orang yang pertama. Telpon tengah malam atau panggilan video. Tak peduli jika Krist sudah tidur atau belum. Namun, baru kali ini Krist sengaja menunda waktu tidurnya demi menunggu panggilan dari Singto. Sampai jam dua pagi, tak ada kabar. Krist mengira, Singto akan memberinya kejutan di pagi atau siang hari. Ternyata, tak sesuai harapan.

Disaat keluarga dan teman-temannya berbondong memberinya ucapan dan sebuah kado, Singto sama sekali tak ada kabar. Malah ketika Krist mencoba menghubungi Singto di jam makan siang, justru Jane—asisten Singto yang mengangkat panggilannya. Katanya, Singto sedang sibuk. Krist dapat mengerti. Ia menunggu, mengira jika Singto akan datang untuknya saat jam makan malam.

The Story of Peraya (Kumpulan Oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang