11. Love Doesn't Talk

1.6K 149 38
                                    

Love Doesn't Talk

🎵K.Will - My Heart Beating

Rated: T

Genre: Romance - Fluffy

Cast: Singto - Krist

Disclaimer: Peraya bukan milik saya tapi milik mereka sendiri.

Warning: OOC, BL, Oneshot, Songfict(?),AU, RnR, Typo.

Inspired by MV K.Will - My Heart Beating

a/n: Ini pernah ku publish dengan judul yang sama di work lainnya dengan AexPete vers.

Mohon maaf kalo ini tidak sesuai ekspektasi kalian,
So...keep enjoying gaess :)

.

.

.

Kata...
Bukan kuucapkan melainkan kutuliskan
Kata itu di ujung lidahku
Tapi tanganku tergerak
Membuat sebuah pesan hanya kepadamu
Kata-kata yang ingin aku katakan ketika melihat dirimu
Kata yang terbiasa
Penuh dambaan dan berdebar
Hanya sebuah kata bermaknakan cinta.
.

.

.

Pagi menyingsing, cahaya mentari menerobos malu melalui celah jendela bertirai putih samar. Menerangi ruangan kosong di dalamnya. Jika dilihat dari luar, rumah itu tampak mewah. Siapapun ingin menghuni disana. Bahkan orang yang berlalu pun hanya dapat menebak seperti apa isi dalam rumah tersebut. Namun kali ini, rumah itu tampak kosong, sunyi, dan bersih. Kegiatan dalam rumah tersebut pun juga sangat minim. Hanya ada Krist dan ibunya yang disibukkan dengan tumpukan kardus. Lalu membawanya pada sebuah mobil box besar yang menanti di depan rumah. Mereka tak hanya berdua, dibantu beberapa orang dari jasa pemindahan barang. Mereka menatanya dengan rapi.

Krist berbalik setelah satu box kardus di letakkannya, matanya menatap rumah mewah yang sudah sejak lama ia huni, atau bahkan masa kecilnya ada di rumah ini semua. Semesta pandai bergurau, rumah penuh kenangan itu tak lagi dipijaknya sebagai tempat pulang. Helaan nafas terdengar tak bersahabat. Seseorang menepuk pundak membuatnya berjengit. Krist menoleh, mendapati ibunya yang tersenyum sembari mengangguk.

Krist, pria imut itu hanya mengangguk berat. Tak terlihat senyum sedikit pun. Masih kecewa sebenarnya jika kenangan masa kecilnya di rumah ini harus hilang begitu saja. Ia yakin, pasti di rumah baru ia hanya bisa merindu. Tak dapat melihat bayangan masa kecilnya di setiap sudut manapun. Tentu saja.

Perjalanan masih jauh, mencapai dua jam jika ditempuh dalam kecepatan 40 km/jam. Krist mengendarai mobilnya dengan ibu yang duduk tenang disampingnya. Sesekali ibu mengelus lengannya memberikan ketenangan. Krist tak ingin membuat ibunya khawatir, ia hanya membalas dengan seulas senyum tipis yang tersemat.

Mereka, dengan mobil box besar yang mengikuti, telah sampai pada tujuan. Sebuah perumahan nampak asri namun berbeda dengan lingkungan rumah sebelumnya. Krist masih mentoleransi, ia turun dari mobil dan matanya menatap sekeliling. Tidak buruk, komentarnya dalam hati dengan mengangkat bahu pelan.

Lalu ia membantu ibunya dan beberapa orang dari jasa pemindahan untuk menurunkan kardus-kardus yang mereka bawa, memasukkannya ke dalam rumah baru. Rumah sudah terbuka, Krist dengan satu kardus berukuran tanggung memasuki rumah tersebut. Tak terlalu luas dari rumah sebelumnya namun rumah ini cukup nyaman dan masih sangat layak untuk dihuni. Setidaknya, Krist melihat tangga menuju lantai atas.

The Story of Peraya (Kumpulan Oneshot)Where stories live. Discover now