The Story of Peraya (Kumpulan Oneshot)

4. Stigma

🎵BTOB – Father (ini lagu bikin baper ae duh!)

Rated: R

Genre: Slice of Life – Angst – Drama

Cast: Krist – Singto – Other

Disclaimer: Peraya bukan milik saya tapi milik mereka sendiri.

Warning: OOC, BL, Oneshot, Length, RnR, Typo(s).

Request by RatriRuaw

Inspired by Miracle in Cell no. 7 (Film Korea, 2013)

Selamat membaca semoga suka

Stigma [n] A mark of disgrace associated with a particular circumstance, quality, or person. (Oxford English Dictionary)

.

.

.

Tidak ada yang peduli,
Semua orang seolah memandang kami seperti onggokan sampah,
Semua berpaling,
Tak ada yang melihat, tak ada yang memperhatikan,
Ini bukan keinginanku,
Kepedihan, disaat aku masih muda.

.

.

.

Pagi itu pukul 9 pagi, di sebuah gedung pengadilan persidangan pidana baru saja berlangsung. Tampak seorang 3 orang majelis hakim memsuki ruang persidangan, seperti biasa para hadirin berdiri dan memberi hormat pada tiga hakim tersebut.

Semuanya berjalan lancar seperti biasanya. Hakim yang menanyakan identitas terdakwa yang kini duduk di hadapannya. Terdakwa adalah seorang remaja perempuan dengan air muka penuh kekhawatiran, sesekali ia menoleh ke arah sang ibu yang duduk di deretan paling depan di bangku pengunjung. Sang ibu tampak menangis tersedu ditemani sang ayah.

Salah satu seorang pengacara terdakwa pun menghela nafasnya merasa miris dengan keadaan mereka.

Hingga seorang jaksa berdiri dan membacakan beberapa dugaan.

"Terdakwa Sananthachat Thanapatpisal alias Fon umur 17 tahun, seorang siswa tingkat akhir Rajavinit Mathayom School. Dia terkenal sombong dikalangan teman – temannya. Dia tidak pernah peduli pada orang lain dan hanya mementingkan dirinya sendiri."

Jaksa menatap terdakwa yang kini tengah menunduk.

"Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap korban yang kini sedang sedang dirawat di Phyathai Hospital, Kunatip Pinpradab alias Nick; 17 tahun. Sebelumnya diduga korban dan terdakwa terlibat pertengkaran hingga terjadi bullying. 6 hari yang lalu, korban bersama ketiga temannya menemui terdakwa di jalan Worachak pukul 5 sore. Karena terdakwa yang kesal terhadap perlakuan korban berserta teman - temannya, terjadilah kekerasan terhadap korban. Terdakwa memukuli korban menggunakan balok kayu sampai korban tak berdaya dan sekarang keadaannya sedang koma. Pihak korban menginginkan terdakwa menjalani diversi. Terima kasih" Jaksa membungkuk dan kembali ke tempatnya.

[Diversi; pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar pradilan pidana. Biasanya anak yang terlibat kasus hukum ditempatkan di sebuah lembaga pembinaan khusus anak/ lapas anak]

"Saudara pembela umum. Silahkan sampaikan pembelaannya"

Seorang pengacara sebagai pembela umum berdiri dari tempat duduknya. Matanya menatap kearah hadirin dan memandang orang tua terdakwa. Pengacara tersebut menghela nafasnya.