12. After Presscon

1.1K 110 46
                                    

After Presscon

Rated: PG – 15

Genre: aku gatah beginian genre apa wkwkwk

Cast: Singto – Krist

Disclaimer: Peraya bukan milik saya tapi milik mereka sendiri. LGBTQ issues, mental illness.

Warning: OOC, BL, RnR, Typo.

Request by NarsyaSahitaAndityaP

Cerita ini kepikiran waktu Kit yang presscon kemarin. Tidak bermaksud untuk mengungkit lagi. Ini hanya sebagai hiburan semata. Maaf jika ada salah informasi atau perkataan. Namanya juga fiksi kesalahan bisa saja terjadi.

So...keep enjoying gaess :)

Kalut.

Pikirannya bergulat dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Semuanya berbanding terbalik dari hari kemarin; sungguh kemarin semuanya baik-baik saja.

Sebelum pemberitaan itu terjadi.

Seseorang membahas kesalahannya di masa lampau. Krist sempat mengingat, kejadian itu sudah lama sekali. Dia belum sedewasa sekarang, pada saat itu. Kebiasaannya yang suka bicara dengan candaan, membuat beberapa atau sekelompok orang tersinggung. Ia tak mengira jika itu akan menjadi masalah besar sekarang. Bahkan namanya mencuat di berbagai media. Menjadi trending topic di seluruh sosial media, dan itu membuat ponselnya tak berhenti bergetar.

Krist menghela napas panjang. Semakin memeluk tubuhnya yang meringkuk, tertutupi selimut menjadikan tubuhnya bak gundukan. Ruang temaram itu harusnya sunyi, jika saja Krist tak membiarkan ponselnya gaduh.

Maniknya yang terbiasa berbinar penuh, kini hanya memancarkan guratan sendu. Tak ada lagi kedipan manja ketika Yuyu, nama fans clubnya melontarkan rayuan yang amat chessy atau ketika dia sedang iseng mengganggu Singto. Tak ada lagi bola mata yang memutar malas ketika ia kesal melihat Off dan Gun bertingkah berlebihan, melebar seiring dengan kecerobohan yang dilakukan Tay, dan menyipit nyaris menenggelamkan retinanya ketika mulutnya tergelak.

Kini yang ada hanya isak yang berimplikasi dengan keadaan kacaunya. Seharian ini, terhitung sejak skandalnya mengudara, ia belum mengisi perutnya sama sekali. Padahal Mae sudah mengetuk pintunya lebih dari tiga kali. Pho juga berujar keras di depan pintu menyuruhnya makan. Tak hanya itu, King yang sibuknya luar biasa pun menyempatkan diri untuk berbicara di balik pintu. Mengatakan jika semuanya baik-baik saja pada adik laki-lakinya itu.

Dan Kat, adik perempuan Krist itu tak henti-hentinya membujuk sang kakak untuk keluar kamar. Sampai gadis itu berdalih untuk meminta saran, gaun mana yang cocok dipakainya untuk pergi ke pesta ulang tahun temannya minggu depan. Tetap saja, Krist betah menggulung diri. Bersatu dengan ranjang yang lama tak ia tempati. Jelas, karena Krist selama ini tinggal di apartemen yang ia beli dari hasil jerih payahnya.

Ia sengaja tak membuka ponselnya yang masih ramai dengan pesan bahkan telpon masuk. Masih butuh waktu untuk menenangkan diri sebelum ia berpikir jernih. Di dalam ponselnya terutama sosial media, ia sangat yakin jika kecaman dan berbagai umpatan sedang antri tertuju padanya. Apalagi haters yang terus-terusan menghujaninya dengan kata-kata kasar. Ini memang salahnya, kesalahan yang terdahulu.

The Story of Peraya (Kumpulan Oneshot)Where stories live. Discover now