Part 29

163 32 7
                                    

Vote dulu sebelum membaca!

_____



Arsha pov

Udah dari tiga jam yang lalu gue jalan tanpa tujuan. Kaki gue juga udah pegel banget rasanya udah cape. Langit udah mulai gelap tapi gue masih belum kepikiran mau kemana. Gue berhenti sejenak, melihat sekitar.

"Gue dimana?"

Bahkan gue ga tau sekarang gue ada dimana. Ponsel gue berdering untuk yang kesekian kalinya. Puluhan pesan dan panggilan tak terjawab dari Dewa dan temen-temen gue.

Gue buka chat dari Dewa.

Dewa
Kamu dimana Sha kok lama?

Kan tadi udah aku bilang jangan lama

Aku susul ke toilet gapapa kan

Gue masih lanjut ngescrol spam chat dari dia.

Sha, kok kamu gaada di toilet

Kamu kemana?

Aku cariin kamu kemana mana tapi ga ketemu

Sha

Kamu baik-baik aja kan?

Angkat telepon aku sekarang

Kamu pulang duluan apa gimana

Kamu ga ngerjain aku kan sha?

Sha, angkat!!

Angkat sayang

ARSHA LO DIMANA SIH

Ga lucu sumpah becandanya, jangan bikin gue khawatir

ANGKAT SEKARANG JUGA!

Dewa kembali nelpon gue. Gaada pilihan lain, gue matiin daya ponsel biar dia gabisa ngehubungi gue lagi. Gue menarik napas kasar. "Mungkin emang ini yang terbaik buet gue, Syerin, Dewa dan semuanya."

Gue masih belum tau mau tinggal dimana. Mana ga punya duit. Ada sih dua puluh ribu, cukup lah buat makan malem ini. Gue lanjut jalan menyusuri jalanan malam dikota jakarta. Entahlah, gue gatau mau jalan sampai kapan yang jelas nanti kalo nemu tempat buat istirahat mungkin gue bakalan tidur disana malem ini.
Mulai sekarang gue harus terbiasa sama ini semua. Ya, hidup baru, lembaran baru.

**

Author Pov

Dewa dan yang lainnya tengah sibuk mencari keberadaan Arsha. Bahkan ponsel gadis itu sekarang tidak aktif padahal Arsha sudah membaca chat darinya beberapa menit yang lalu. Kemana gadis itu sebenarnya?

Apa dia diculik?

Tidak mungkin. Siapa juga yang mau menculik si tengil itu. Ia benar-benar cemas. Dewa mengusap wajahnya gusar. "Lo kemana sih?", monolognya pelan.

"Digondol tuyul kali", celetuk Adit yang mendapat tabokan dari Lyra.

"Gausah ngadi-ngadi deh lo."

"Tau nih. Orang lagi panik juga", kata Meisya membenarkan ucapan Lyra.

"Positif thinking aja dulu. Sapa tau diculik setan sekolahan kan."

"ADIT!"

Bentak semuanya berbarengan. Lyra benar-benar gedeg dengan Adit yang tak pernah serius. Bisa-bisanya dia bercanda disituasi seperti ini.

"Biar gak tegang-tegang amat."

Bayu mencoba menenangkan semuanya. "Udah. Sekarang kita coba cari dia. Gue sama Adit bakalan nyoba cari disekitar sekolah. Lyra, Meisya kalian ke rumah Maura coba cari dia disana trus telpon temen-temen Arsha, tanyain dia lagi bareng Arsha ga."

Sikampret & Sitengil [COMPLETED]Where stories live. Discover now