Part 33

187 26 4
                                    

UN sudah berakhir dua minggu yang lalu. Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Malam yang selalu di idam-idamkan seluruh siswa dan siswi tingkat SMA. Apa lagi kalau bukan promnight. Tak lengkap rasanya jika melewatkan malam ini setelah selama tiga tahun menghabiskan waktu untuk menempuh pendidikan di SMA Nusa Satya.

(asli gw lupa dah nama sekolahnya apaan. rasanya gw ada tuh nulis diawal-awal part sebelumnya nama sekolahnya Arsha-Dewa. Tapi lupa juga sih, apa gaada ya? gatau deh kalo gaada yaudah anggap aja Nusa Satya)

Kini, semuanya sudah berkumpul di aula sekolah. Ada Adit, Azzam, Bayu, Maura, Meisya, Lyra bahkan ada Ardi yang sibuk mempersiapkan acara. Mereka semua tampak cantik dan tampan saat terbalut pakaian formal namun terkesan santai, begitupun dengan yang lainnya.

"Dewa mana?", tanya Lyra yang tak mendapati wujud cowok alay itu disana.

Mereka semua mengedarkan pandangan ke semua arah namun, tak terlihat keberadaan Dewa disana.

Yap, benar. Cowok itu memutuskan untuk tetap stay di Appartemennya. Ia masih sibuk galau memikirkan Arsha. Dewa sama sekali tak berniat untuk datang ke acara Prom tersebut apalagi untuk menikmati acara dikala hatinya yang sedang gundah gelana.

Seharian ini ia habiskan hanya untuk tidur dan makan saja. bahkan Dewa belum mandi dari semenjak dua hari yang lalu. Ia sana sekali tak berniat untuk mandi saat ini. Sedikit informasi, selama dua hari ini cowok itu memakai sweater-nya yang dipinjam Arsha pada saat gadis itu singgah di Appartnya dulu. Arsha dulu melarang Dewa untuk mencucinya karena katanya hal itu nantinya pasti akan sangat berguna jika Dewa merindukannya suatu saat. Dan ya, Saat ini cowok itu amat sangat merindukan Arsha-nya. Mengingat itu membuat Dewa kembali berpikir kalau mungkin saja Arsha sudah merencanakan untuk kabur darinya semenjak dulu?

Dewa sangat frustasi karena kebetulan-kebetulan yang selalu membuatnya overthinking.

Krik~

Bunyi keripik singkong pedas yang habis ia gigit terdengar garing disana. Cemilan kesukaan Arsha. Mengingatkannya kembali pada momen bersama gadis itu.

"Haus banget gue", cowok itu bangkit dari tempat duduknya menuju dapur. Ia membuka kulkas lalu mengambil sebotol air mineral darisana. Belum sempat diteguknya air tersebut suara gedoran pintu menghentikan aktivitasnya. "Siapa sih? Ganggu orang lagi nge-sad aja", dengan penasaran Dewa melangkah untuk mengecek siapa yang telah menggedor pintunya dengan tidak sabaran itu.

Ceklek~

"Lo ngapain disini?", tanya Dewa langsung tanpa perlu mempersilahkan tamunya masuk terlebih dahulu. Ia memperhatikan orang tersebut dari atas sampai ke bawah. "Rapi amat. Mau kondangan lo?"

"Iye mau ke kondangan mak lo. Buruan ganti baju sana."

"Lah. Mak gue kawin lagi?"

Ternyata itu adalah Adit yang di utus oleh teman-temannya untuk menjemput si kampret Dewa. Cowok berpenampilan rapi itu menatap Dewa dengan jidat yang mengkerut saat melihat tampilan kacau Dewa sekarang. Rambut acak-acakan, wajah yang sembab khas baru bangun tidur, serta sweater berwarna hitam dipadu boxer bergambar hello kitty yang dulu sempat heboh ditemukan oleh Adit.

"Ga matching banget outfit lo."

"Bodo!"

"Serah masnya deh ya, sekarang mending buruan ganti baju lo. Anak-anak udah pada nungguin tuh."

"Udah gue bilang kan di grup kalo gue gak dateng. Mata lo picek apa gak bisa baca."

"Gak ada. Lo harus dateng pokoknya."

Sikampret & Sitengil [COMPLETED]Where stories live. Discover now