Part 21

1.7K 126 27
                                    

Author Pov

"Eh,, anjir! beneran?", Kaget Dewa yang refleks berdiri saking syoknya dengar jawaban Arsha yang tak disangka-sangka. "Padahal gue iseng doang lho", Kini gantian Arsha yang melotot menatap tajam cowok ter-kampret menurutnya itu.

"Lo---"

"Eitss... Nyantui bu bree. Jangan ngamok gitu, denger dulu penjelasan gue ngapa", Tahan Dewa dengan memegang kedua pundak Arsha untuk mencegah gadis itu agar tidak pergi.

"MAKSUD LO APA?"

"Ih... Jangan marah dulu ah. Gue kan blom jelasin", Balas Dewa dengan nada super manja. Membuat Arsha bergidik ngeri. "Jujur, gue emang udah suka kayaknya sama lo tapi..."

"Tapi?", tanya Arsha penasaran dengan alis sedikit terangkat.

"Tapi... Ya... Gue gak nyangka aja gitu kalo elo punya perasaan yang sama." Arsha tertawa geli melihat gestur Dewa yang gak bisa tenang.

"Lo kenapa ngakak dah?"

"Abis lo sih grasak-grusuk gak jelas kek belalang kayu".

"Hehe...", Cengir Dewa salah tingkah sambil memijat jidatnya yang gak kenapa-napa.

"Heh! Tengil."

"Hoit?"

"Ini seriusan kita jadian?"

"Iyalah... Yakali becanda."

"Tapi kok jadiannya biasa aja sih. Gak ada romantis-romantisnya perasaan. Lo gak ada deg-degannya apa?"

"Ga lah, alay bat si pake deg-degan segala."

'Dusta banget nih mulut gue, Padahal ini jantung gue udah mau loncat-loncatan rasanya', Ucap Arsha dalam hati tentunya.

"Hehe", lagi-lagi Dewa terlihat salah tingkah didepan Arsha yang masih cengengesan gak jelas. Ah, pokoknya mereka berdua tuh awakward banget deh sekarang.

Dewa menggeser duduknya agar lebih dekat ke Arsha. "Ciye... Yang baru jadian", Ucapnya dengan bahu yang sengaja menabrak bahu Arsha.

"Ciye... Yang jadiannya sama elo."
Abis itu mereka ketawa ngakak. "Sumpah ya, kita tuh absurd bat gak sih." Setelah beberapa saat kembali seperti semula, hening tanpa ada yang memulai bicara lebih dulu. semua pergerakan yang mereka lakukan sekarang terasa canggung.

"Kampret. "

"Tengil. "

Ucap mereka berbarengan lalu setelahnya kembali hening seperti semula.

"Ehm, kita kok jadi diem - dieman gini ya", kali ini Dewa Yang memulai obrolan.

"Tau nih jadi canggung gini", balas Arsha Yang cuma nyengir gak nyaman. "Apa kita putus aja kali yak? "

"HEH, ENAK AJA LO. GAADA - GAADA", mendengar usul tidak masuk akal dari Arsha, Dewa refleks bangkit trus langsung emosian.

"Hahaha... Canda kali gue." Setelahnya mereka kembali seperti semula. Semua rasa canggung Yang sempat melanda langsung hilang seketika.

***

Arsha

"Duh, ini gue pake baju apaan coba", Gue terduduk lemas setelah beberapa menit Yang lalu sibuk membongkar seluruh isi lemari. Gue angkat beberapa helai pakaian Yang paling sering gue pake. "Ck, masa make ini lagi sih ga keren banget."

Yap, setelah kejadian tawar menawar tadi siang disekolah akhirnya gue menyetujui ajakan Sikampret yang ngebet bat pen nge-date malem ini juga.
"Kampret sialan bikin gue puyeng dah", gue toyor pelan pala gue. "astapirullah, gaboleh ngatain pacar sendiri gaboleh"

Sikampret & Sitengil [COMPLETED]Where stories live. Discover now