"Ge, kamu demam ya?" Tanya Shani dan dia langsung mengangkat kepalanya dari pundak Gracia.
"Iya, makanya aku izin sakit tadi." Jawab Gracia santai.
"Astaga!! Kamu panas banget tau Ge." Shani meletakkan punggung tangannya di kening Gracia.
"Gapapa, ayo masuk. Udah mulai dingin." Ajak Gracia dan dia segera beranjak dari duduknya.
Shani menutup pintu balkon dan mengikuti Gracia yang menuju kamar. Gracia langsung merebahkan tubuhnya di kasur.
"Ge, aku tidur di sofa aja ya." Ucap Shani.
"Nggak, tidur samping aku sini. Kalau nggak mau silahkan pulang." Balas Gracia.
"Ih kejam banget."
"Ngaca!!"
***
Masih pagi tapi Gracia dan Shani sudah membuat gempar satu sekolah. Pasalnya Gracia yang biasa dibully Shani kini malah berangkat bersama dengan Shani. Muncul pertanyaan besar di benak para siswa.
"Ge, kamu kenapa jalan di belakang aku sih?!" Kesal Shani.
"Kan aku bodyguard kamu." Jawab Gracia santai.
"Kan kamu udah bilang sama mama kalau berhenti. Lagipula kamu sekarang temen aku." Shani mendengus.
"Iya Shani iya." Gracia merangkul pundak Shani dan berjalan di sampingnya.
Saat istirahat Shani benar-benar mengikuti Gracia. Padahal Gracia juga cuma jalan-jalan tanpa tujuan. Saat di lapangan tiba-tiba Gracia ingin ke toilet dan akhirnya Shani memilih tidak ikut. Shani duduk di pinggir lapangan untuk menyaksikan beberapa anak cowok yang berlarian entah sedang apa.
Sementara Gracia yang sudah selesai ke toilet ingin segera menghampiri Shani, tapi dering telepon menghentikan langkahnya.
"Bunda?" Heran Gracia.
Dengan segera Gracia mengangkat teleponnya, jarang sekali bunda Naomi menelepon siang-siang begini.
"Halo bunda."
"Halo sayang, kamu sibuk?"
"Enggak kok bunda, bunda ada apa nelpon Gre?"
"Sayang, kamu bisa nggak seminggu kedepan izin sekolah?"
"Bisa sih bisa bunda, tapi ada apa ya?"
"Kakek sakit Gre, dia pengen ketemu kamu katanya."
"Astaga, ya udah nanti pulang sekolah Gre langsung packing terus besok pagi berangkat."
"Nanti tiket pesawatnya biar kak Gaby yang urus."
"Iya bunda."
"Mama tunggu di Jepang sayang, bye."
"Bye bunda."
Kemarin Gracia sudah tidak berangkat selama tiga minggu dan sekarang akan izin lagi selama satu minggu, lengkap sudah satu bulan. Saat akan kembali ke lapangan, Zee berlari menghampiri Gracia.
"Gre gawat!! Kenzie bully Shani di lapangan, anak-anak pada nggak berani nolongin!!" Ucap Zee.
"Anjing satu itu nggak punya kapok." Geram Gracia.
Gracia berlari ke lapangan dengan cepat, menerobos kerumunan siswa-siswi yang hanya menonton tanpa berani menolong. Gracia mengepalkan tangannya erat saat melihat Kenzie akan menyiram Shani dengan air di botol yang dia pegang di tangan kirinya.
Dengan langkah pelan namun tegas Gracia berjalan ke arah Kenzie yang membelakangi dirinya. Saat sudah dekat Gracia langsung menendang perut samping Kenzie sampai di terjatuh. Melihat Shani yang terduduk sambil memegang kepalanya membuat emosi Gracia naik.
