NOXIOUS (2)

4.9K 286 35
                                    

Bandung, disinilah Shani sekarang. Disebuah kos-kosan yang jauh dari kota. Ya, akhirnya Shani memilih kabur sementara Gracia masih berjuang untuk hidup di rumah sakit.

Tapi pertanyaannya adalah apa Shani bahagia sekarang?

Jawabannya adalah tidak, Shani memang berhasil kabur dan anak buah Gracia sama sekali tidak mencarinya. Tapi bukan perasaan lega yang Shani rasakan, namun perasaan takut, khawatir dan gelisah.

Shani tidak bisa membohongi dirinya sendiri, setitik cinta itu menyiksanya, lebih parah dari sikap kasar Gracia. Shani khawatir dengan Gracia, Shani takut Gracia pergi dan Shani takut jika Gracia tidak terselamatkan.

Perasaan itu benar-benar mengganggu Shani, semua rencananya jika berhasil kabur hilang begitu saja. Selama seminggu ini Shani benar-benar hanya berdiam diri di kosan, keluar hanya jika mencari makan.

Kabar terakhir yang Shani dapat dari Nino adalah kondisi Gracia memburuk. Setelah itu tidak ada kabar apapun lagi, membuat pikiran Shani berkecamuk.

"Aku harus gimana?!" tanya Shani frustasi.

Keesokan harinya adalah tepat dua minggu Shani pergi. Dia memantapkan hatinya untuk kembali menemui Gracia kemudian memeluknya. Shani tidak tahan lagi.

Shani sudah sampai di depan kamar tempat Gracia dirawat, dia sedikit gugup ketika akan memegang gagang pintu. Apa yang terjadi jika Shani masuk?

Dengan sangat pelan, Shani membuka pintu. Dia melihat Gracia duduk menghadap kaca alias membelakangi pintu. Sebuah telepon menempel di telinganya.

"Gak usah cari Shani lagi, berhenti ikutin dia."

Shani terkejut mendengarnya, Gracia membiarkannya pergi? Gracia sudah tidak peduli lagi ya?

"Udah cukup, gue gak mau dia tersiksa terus sama gue. Gue cinta dia dan gue pengen dia bahagia."

Mata Shani berkaca-kaca mendengarnya, Gracia mencintainya.

"Gee...." panggil Shani pelan.

Gracia menoleh dengan cepat, matanya terbelalak melihat Shani ada di depannya.

Shani berjalan cepat dan langsung menubruk tubuh Gracia, memeluknya dengan erat seakan tidak ada lagi hari esok untuk mereka.

"Ke-kenapa kamu disini?" tanya Gracia.

"Aku kangen kamu," jawab Shani di ceruk leher Gracia.

***

Gracia POV

Aku benar-benar terkejut ketika melihat Shani ada di ruang rawatku. Aku mengira bahwa dia akan pergi sejauh mungkin dariku dan hidup bahagia. Tapi dia kembali.

"Aku kangen kamu."

Aku lebih terkejut lagi ketika mendengar jawabannya atas pertanyaanku. Shani kangen aku. Aku boleh senang dengan itu bukan?

"Padahal gue hampir mati, kenapa lo masih balik ke gue?"

"Aku gak bisa tanpa kamu. Maaf udah nyoba kabur lagi, aku siap terima apapun hukuman dari kamu."

"Kamu yang mau kabur Shani, dan aku udah bebasin kamu. Lakuin apapun yang buat kamu bahagia," ucapku dengan lembut.

"Kamu bahagia aku Ge. Aku mau kamu. Jangan suruh aku pergi dari kamu, aku gak mau."

"Maafin aku," lirihku kemudian membalas pelukannya.

Shani mau aku, dan aku juga mau Shani. Aku tidak akan melepaskannya apapun yang terjadi. Shani milikku.

"Emm Shani? Bisa kamu berhenti peluk aku? Perut aku sakit," pintaku dengan berat hati.

"Lho?! Kamu ketusuk di bagian mana?" tanya Shani dengan wajah paniknya yang terlihat lucu di mataku.

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Jan 24, 2023 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

Cerita Hasil Halu Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt