〇1。mas shin

6K 629 281
                                    

for one 'n only ;

「 Sano Shinichiro 」

「 Sano Shinichiro 」

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ya pokonya mama gamau tau, nak shin harus ada disini buat jagain kamu sama chifuyu. udah tau abang kamu kayak biawak sawan, mau jadi apa rumah ini kalau gak ada pengawasan dari orang lain?"

cecar mama ke kita. yang rasa rasanya cuma teruntuk gue sedangkan bang chifuyu cuma sibuk main game mobilenya sambil nyilangin kaki. rasanya pengen gue tukar tambah sama mas mitsuya, hafizh sekaligus imam muda masjid sebelah.

gue natap sinis laki laki di samping mama yang lagi masang wajah flat.

"tapi kan rumah temennya juga ada disebelah, kenapa dia gak tinggal disana aja. ngapain repot repot ikut tinggal di rumah kita." protes gue yang terbilang sia sia.

mama menggeleng pelan. "mau kamu setuju atau enggak juga gak akan ngerubah keputusan mama."

you has been slain.

gue denger suara cewek dari game bang chifuyu. dia udah teriak teriak tak terima mengabaikan gue yang siap demo di hadapan mama.

mama nyodorin telapak tangannya "gausah banyak cincong. mama mau makan dulu."

sepeninggal kepergian mama, gue natap laki laki yang seinget gue punya nama shin? shinting?

putusan mama emang bisa di katakan nggak bisa di ganggu gugat mengingat ini juga kewajiban mama yang sekaligus sebagai tulang punggung keluarga usai kepergian papa karena penyakit kanker otak.

mama yang memutuskan untuk mengambil projek besar dari kantornya hingga mengharuskan beliau untuk pergi ke luar kota sekitar satu bulanan.

dan mutusin buat nitipin gue dan bang chifuyu sama om om yang cueknya minta ampun di depan gue.

"jadi nama kamu [name]?"

gue terperangah melihat om om di depan gue yang masih setia masang wajah datar. gue mengangguk samar.

menurut info yang gue dapet dari bang takeom ㅡyang merupakan sahabatnya sekaligus tetangga sebelah gue, bilang kalau om ini sering pakai bahasa baku. katanya sih gak kebiasaan dengan bahasa ibukota yang kasar pake lo-gue.

kalau kata adiknya yang satu lagi ㅡtemen bang chifuyu sma dulu, "maklum imigran, abis nugas dari jepang."

dia berdecak sambil mengulurkan tangannya. tapi mungkin terlalu lama gue anggurin, akhirnya bang chifuyu yang nyambut jabatan tangannya

"chifuyu, lelaki manly nan tampan hasil produksi mama papa dua puluh tahun lalu."

gue liat om jutek itu tersenyum tipis. lalu menunjuk gue dengan dagunya. bang chifuyu menoleh, "kenalan sendiri ya, saya kebelet boker." cengirnya ninggalin gue sama om om ini.

"saya sudah bertanya sebelumnya bukan?"

telinga gue geli. omongannya persis subtitle di drama korea yang sering gue tonton.

"om, jangan baku banget coba kalau ngomong. saya bukan penulis majas apalagi tukang nge-sub drama basing."

alisnya mengerut "apa maksudnya?"

please om, gue ngerasa geli meski gak di apa apain sama om.

gue menghela napas "iya nama saya [name], terserah mau manggil apa. kalau om?"

lagi lagi alisnya mengerut. gue heran, segitu kerennya kah alisnya. "om? uncle?" gue mengangguk.

dia ketawa receh. heran, padahal gak ada yang lucu.

"nama saya sano shinichiro, kamu pasti udah tahu kalau saya kakaknya zana sama mikey, teman dekat takeomi. lagi pula sejak kapan saya menikah sama tante kamu? jangan manggil saya om, saya nggak setua itu." ujarnya sehabis ketawa aneh, menurut gue.

"terus manggil apa?"

om om yang punya mata tajem di depan gue ini ngetuk ngetuk dagunya pake jari telunjuknya seakan lagi mikir. sejak kapan otak berpindah di dagu?

"panggil saja saya dengan sebutan mas. takeomi bilang kalau kamu suka memanggil seorang pria dengan sebutan mas." jelasnya sambil natap gue.

gue bergidik ngeri ngedenger omongannya yang kayak lagi interview kerja.

dan persetan sama bang omi. sejak kapan gue suka manggil orang dengan sebutan mas? yang ada gue malah benci dengan panggilan mas di awal nama seseorang.

karena menurut gue panggilan itu seakan tertuju buat seorang istri yang manggil suaminya.

emang om om terpal di depan gue ini siapa gue.

"mas shin, panggil saja saya seperti itu."

yang kemudian dia senyum manis, bahkan menurut gue itu senyuman termanis dia selama pertemuan kali ini.

"anggap saja sebagai latihan untuk di masa depan nanti."

tbc,

sedang dimabok mas shin
yang punya idup seumur jagung.

Pov : Sano Shinichiro✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang