12。ungkap

1.8K 369 118
                                    

dua hari lagi mama resmi pulang setelah kepergiannya karena tuntutan pekerjaan. hari minggu ini yang seharusnya gue habiskan dengan tidur, makan, tidur lagi harus terbatalkan karena ajakan mas shin.

apalagi dia yang mengharuskan gue pake pakaian serba hitam macam orang mau ngelayat. 

dan ternyata tebakan gue bener.

dia ngebawa gue ke kuburan sampai kita berhenti disalah satu makam dengan foto perempuan berbalut pakaian putih tersenyum manis di nisannya. cantik banget.

"mantan calon istri saya."

manik gue menatap makam itu seakan menelisik. sama halnya kayak mas shin yang natap makam tersebut lurus dengan tangannya yang berada didalam saku celana.

"meninggal karena ulah saya, meski ada sebagian dia juga bersalah." 

telinga gue senantiasa terpasang untuk mendengarkan tiap deretan kalimatnya. gue gatau apa yang harus timpali atas penjelasan yang sejujurnya gue gak minta itu semua.

tapi tiba gue bergenjit kaget waktu mas shin narik tangan gue. menautkan jari jemari kita dengan tatapan teduh yang jarang dia kasih ke gue.

"soal tawaran kamu, apa itu masih berlaku?"

gue memutar otak atas pertanyaanya. sontak gue mengangguk, perilhal gue yang menawarkan diri sebagau sandarannya. "mas shin butuh itu sekarang?" tanya gue membalas tatapan teduhnya.

dia memainkan jari jemari gue dengan kepalanya yang tertunduk. "kalau saya meminta tawarannya untuk seumur hidup bagaimana?" gue cengo. bingung sama maksud dari pertanyaannya.

"jadi sandaran saya untuk selamanya." lanjutnya yang membuat gue bungkam.

hingga tangannya yang lain merogoh saku celana ngelurain satu kotak cincin berwarna merah pekat. seiring melepas genggaman kita, dia ngebuka kotak cincinnya sembari berlutut dihadapan gue.

"saya suka sama kamu. bukan, tapi cinta sama kamu. bahkan sebelum semua ini terjadi."

aigu kamcagiya.

gue gatau harus apa selain diem natap mas shin yang perlahan masang cincin tersebut dijari manis gue.

"saya tau mungkin ini nggak romantis karena ngungkapinnya di makam kayak gini." ucapnya sembari mengusap punggung tangan gue. kepala gue tertunduk natap irisnya yang tengah mendongak.

mas shin menghela nafas. "saya ada dirumah kamu karena saya sendiri yang menawarkan diri ke mama kamu. saya kenal kamu tiga bulan lalu waktu main kerumah takeomi, saya lihat kamu yang numpahin sayur sop dirumah takeomi."

penjelasannya membuat gue inget waktu dulu gue numpahin sayur sop satu panci ukuran kecil dirumahnya bang omi, tapi gue gatau kalau ada mas shin disana.

"saya cowok yang pakai topi sampai menutupi mata, baju oversize warna hijau muda, yang nabrak kamu di pintu kamar mandi."

mata gue melotot. lagi lagi gue inget kejadian usai tragedi sayur sop, gue memutuskan pulang dengan hasil diketawain sama beberapa temennya bang takeomi.

tapi waktu gue jalan mengelewatin kamar mandi, secara tiba tiba pintunya terbuka dengan menampilkan cowok yang pakaian serba tertutup. pada saat itu pikiran gue cuma satu, apa dia gak ribet buang air dengan pakaian kayak gitu.

sudut bibir mas shin terangkat. "disini, saya mengungkapkan semua perasaan saya ke kamu."

gue gatau lagi selain mewek ngerasain adegan kayak gini. selama ini gue cuma liat di tv atau di drama, tapi sekarang gue ngerasain itu sendiri.

"[name], mau ya jadi sandaran hidup saya?"

kepala gue mengangguk samar. nggak munafik memang. siapa sih yang bakalan nolak pesona mas shin, tapi bukan itu yang gue maksud, tapi ketulusannya dan sifat apa adanya yang membuat gue luluh sama semuanya.

mas shin dengan segala sifat apa adanya dia. gak pernah menuntut semesta harus apa dan bagaimana, semuanya dia nikmati sebagaimana adanya.

mas shin berdiri dengan senyumannya yang mengembang perlahan. hingga gue merasakan benda kenyal menyapa bibir gue.

bukan ciuman panas atau yang lain. hanya menempel meski penuh cinta. terhitung lima detik mas shin nempelin bibirnya, dia melepas tautan kita sambil terus mengembangkan senyumannya.

menatap dengan tatapan tulus yang membuat hati gue melebur seketika. mencium pelipis gue dia berucap,

"welcome to sano's world, mine."


end,

terima kasih banyakk♡♡

Pov : Sano Shinichiro✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang