bonchap : 一

1.9K 343 59
                                    

"nikah yuk?"

[name] memutar malas kedua bola matanya. bosan dengan pertanyaan yang bisa [name] hitung sekitar tiga kali dalam sehari selalu nanya soal itu. "mas…" [name] menoleh, menghela nafas lelah.

"dalem dek."

shinichiro yang asik memeluk [name] belakang mengasikkan diri dengan menelusupkan wajahnya diperpotongan leher [name] mengendus aroma [name] yang selalu jadi candunya. 

"segitu pengennya nikahin adek?"

shinichiro mengangguk. "tapi mas gak akan bosan buat nunggu adek sampai siap."

tangan kanan [name] terulur mengusap surai halus shinichiro. si sano mendongak, mencium jari jemari [name] lalu diletakkan telapak tangan sang hawa dipipinya. "tapi kalau adek siap sama sunnah rasulnya, mas siap melayani dua puluh empat jam."

mencubit pipi tirus shinichiro, [name] mengadu kesal. "mas! kalo ngomong jangan ngasal deh!" bukan merasa kesal atau sejenisnya, shinichiro malah ketawa pelan. mengecup pelan pipi sang kasih.

"tapi mas gak bercanda loh kalau soal itu. soalnya mama udah nagih cucu terus sama mas." curhat shinichiro.

shinichiro mengeratkan pelukannya, meletakkan dagunya dibahu [name]. "yang terpenting sah dulu. mas sudah siap lahir batin, bahkan materi. tinggal nunggu adek aja."

[name] tertunduk. memainkan jari jemari kekar milik shinichiro. menekan nekan kuku shinichiro gemas. dibelakang shinichiro tertawa gemas. "jangan terlalu dipikirin. kalau kamu sudah siap, kamu tinggal bilang. hari itu juga saya bakal bawa kamu ke kua."

"mas, jangan bercanda deh!"

"dek jangan nikah dulu sebelum gue!"

chifuyu, sang kakak merengek sembari menggoyang goyangkan pundak sang adik. "pokoknya lo gaboleh ngelangkahin gue dulu, titik!" rengeknya seraya menurunkan kurva.

"abang aja belum punya calon, gimana adek mau nunggu abang nikah duluan?" [name] mengernyit. ucapannya ngebuat mamanya yang lagi duduk duduk santai di sofa ketawa pelan. "makanya cari gacoan sana, mama bosen liat kamu adu ikan cupang sama adeknya shinichiro yang pirang itu."

"mana ada chipuy adu ikan cupang, ma!"

tangan sang mama melambai lambai seraya menatap televisi. "ya pokoknya sejenis itulah, mama juga ngarang tadi."

"lo kalo buat anak dulu sama bang shin gapapa, asal jangan nikah dulu. emangnya lo tega abang lo jadi perjaka tua?" chifuyu merengek sembari sok menahan tangis.

sang mama mencebik, "halah, tanpa diduluin si adek juga kamu bakal tetep jadi perjaka tua kalau hobinya main sama kucing bukan main sama cewek cewek. kalau gitu kenapa gak kamu kawin aja kucingnya, biar anaknya jadi siluman sekalian."

kedua sudut bibir chifuyu semakin merosot. "mama mah gitu! hobi ngatain abang. padahal abang udah ganteng gini, masa gak ada satupun cewek yang nempel." rajuk chifuyu.

tangan sang mama berkutat dengan remote tv. "kelebihan abang kan emang dimuka, ganteng enak dipandang. tapi cuma itu kelebihan abang, selebihnya cuma di isi sama kekurangan abang. apalagi dibagian otak. kalau ada tuker tambah anak mama mau deh nuker kamu." ujar sang mama.

"ah taulah. awas aja kalau sampe besok abang bawa cewek kerumah!"

sang mana mencebik. "halah palingan mbak mbak yang jual pecel di gang sebelah."


 
next?


Pov : Sano Shinichiro✔Where stories live. Discover now