bonchap : 二

2.3K 371 53
                                    

[name] duduk disofa anteng. keripik kentang lengkap ada dipangkuan. atensi penuh pada drama yang dilihatnya lewat laptop milik si sulung sano. begitu khusyuk tak mengindahkan panggilan shinichiro.

dengan kaos oblong dan celana kain selutut menjadi pakaian sehari harinya kala dirumah. meminta sang kasih untuk menetap beberapa saat di kediaman keluarga besar sano kala para perusuh ㅡbaca, adik adiknya tak ada dirumah.

dua tokoh utama dalam drama seakan asik melakukan scene kissing. manik [name] terus terpaku, disusul shinichiro yang duduk seraya berdecak.

"padahal saya juga bisa kayak gitu sama kamu." bibirnya maju sembari mencebik. menegak soda yang ia bawa dari dapur.

"jangan berisik!" intonasi [name] meninggi. menyuruh sang kekasih sekaligus tunangannya untuk diam sejenak.

"sayang…"

"apasih?" [name] berucah acuh. manik tetap ada pada pendirian.

"mas juga mau…" ujar shinichiro memelas. merapatkan diri sembari menopang dagunya pada bahu [name]. tak sesuai ekspektasi, sang gadis malah menyodorkan kripik kentangnya.

memberengut lucu, dagunya ia rapatkan pada perpotongan leher sang gadis. "bukan yang itu." derunya yang hangat menyapa leher [name] perlahan. "terus mau apa?"

telunjuk shinichiro menunjuk pada layar laptop. "mau ini." alis [name] mengernyit. menoleh penuh pada sang adam yang sibuk menenggelamkan wajah diperpotongan lehernya.

"oh maksudnya pengen nonton juga? bilang dong."

shinichiro berdecak. belum rampung [name] menggeser laptopnya. bibir ranumnya kian terbungkam oleh bends lembut nan basah. menekan pelan seraya menggigit bibir bawah [name].

seakan candu, shinichiro sedikit membuka bibir [name]. mencoba meminta ruang di dalam sana guna lidahnya menyapu tiap rongga, tanpa terkecuali.

saling beradu lidah meski hanya shinichiro yang mendominasi. membelitnya mengabaikan wajah penuh keterkejutan sang puan. hatinya serasa girang. penuh dominasi ia menekanannya tanpa celah.

"mas…" [name] berdecit pelan.

tersenyum miring, shinichiro melepas tautannya. membersihkan saliva yang sedikir meleber di sudut bibir [name]. rona kemerahan menghiasi tiap sisi wajah [name].

"gimana, enak?"

seakan tersadar usai blank, manik [name] menyipit. mencubit pinggang shinichiro tanpa ampun. "dasar nakal!'

shinichiro meringis, "iya ampun sayang." coretan nama yang tertulis bahwa ia adalah seorang lelaki berwibawa tinggi seakan sirna hanya karena cubitan dari kekasihnya.

memberengut kesal, perlahan manik [name] mengeluarkan kilatan akibat bulir yang perlahan menumpuk disudut manik. shinichiro tertawa kecil. "yah, kok nangis."

sepersekon, [name] terjerit. merengkuh sang gadis dalam dekaan, si sulung sano mengusap surai yang selalu menjadi candunya.

"abis dicium kok malah nangis." ujar shinichiro. merengatkan dekapannya, [name] berujar pelan. "ya kan kaget."

terkekeh pelan, shinichiro menepuk pelan ujung kepala [name] secara berulang kali. mencoba menenangkan meski tak sesekali ia mengecup puncak kepala [name].

"cup cup, sudah jangan nangis lagi."

mendongak dengan manik berurai air mata meski tak bertumpah ruah, [name] menurunkan kurvanya. memandang wajah kalem shinichiro yang tengah melempar senyuman manis. "awas kayak gitu lagi!" peringat [name].

shinichiro asal mengangguk dengan terus memasang kurvanya keatas. "udah berapa kali mas nyium adek?"

"yang pertama waktu dimakam, yang kedua dirumah terus digangguin bang chipuy. terus sekarang." shinichiro mengangguk angguk atas jawaban [name].

"kenapa?" kalimat tanya [name] terjawab dengan gelengan kepala. senyuman miringnya mengembang.

shinchiro membatin, "sebenarnya sudah lima kali 'sih."

sudah lunas ya..

see ya

Pov : Sano Shinichiro✔Where stories live. Discover now