Part 1 : Prolog

261 23 0
                                    

_✯✿✯_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_✯✿✯_

Semua ini di mulai dari bunga indah berseri,harum yang memanjakan hidung dan bentuk yang cantik disertai warna merah yang pekat.

Namun berduri tajam di setiap tangkainya,dan memiliki makna tersendiri teruntuk kisahnya yang kelam .

Perumpamaan kata yang terucap halus namun memiliki arti yang menyakitkan. Kalimat yang tak dapat terucap lewati mulut hanya dapat disampaikan dalam mata. Dialah, Mawar berduri dan Cinta bisu
.
.
.

Ting

Seorang pemuda tampan nan manis yang tadinya sibuk dengan buku Novel teralihkan dengan suara getaran handphonenya yang berbunyi. Dengan penasaran tangan itu terulur guna mengambil handphone tersebut,melihat lock screen yang menandakan ada sebuah pesan singkat mampir di sana.

"Hmm?" Gumamnya sambil menaikkan sebelah alisnya.

-Kau ada di mana? bukankah kau ada janji denganku?- baca pesan singkat itu.

Karena tak berniat membalas pemuda itu kembali meletakkan benda persegi panjang kaca tersebut dan mengembalikan atensinya ke arah Novel yang sempat tertunda. Menjelajahi setiap kata dalam bahasa dari buku itu seolah semua yang ada didalamnya menariknya masuk. Manik bright gold miliknya bergerak mengikuti arah tulisan yang tertera rapi di atas kertas berwarna itu dengan teratur. Sesekali mengecap minuman coklat panas pesanannya beberapa jam sebelumnya.

Drrrtttt

Drrrtttt

Pemuda manis itu melirik benda mati yang kini hidup otomatis karena sesuatu. Sempat berpikir bahwa handphone yang sekarang berbunyi menandakan adanya panggilan masuk itu menjadi musuh dan aliansinya sekarang. Demi tuhan,dia hanya ingin ketenangan tapi kenapa justru membuatnya semakin sulit. Mengambil tindakan dengan mengangkat dan menggeser tombol dan memasang tepat di arah telinganya. Tepat saat suara memuakkan itu muncul mengayun ditelinga cantiknya.

"OI Zhaan!! Di mana kau sekarang,hah?! Aku sudah menunggu di rumahmu selama 3 jam tahu!" Teriak nyaring seorang di sebrang telepon. Suara yang memekakkan telinga itu bisa siapa saja membuat tuli mendadak,tak terkecuali pemuda manis yang di panggil Zhan ini, atau Sean Xiao Zhan. Terlihat dia sedang menjauhkan ponsel pintar itu dari telinga nya.

"Ck, bisakah kau tidak berteriak? Aku bisa kehilangan pendengaran ku jika cara bicaramu saja seperti berbicara dengan orang tuli." Balas Zhan dengan sinisnya.

"Ah,ahaha...maaf aku kelepasan. Itu karena kau tidak membalas pesanku sih. Kau ada di mana sekarang? Apa kau sibuk,kita ada janji minggu lalu kenapa kau tidak ada di rumahmu?"

"Hmm,aku ada di cafe ujung jalan Shibuya. Tidak terlalu sibuk,hanya bersantai sedikit. Jika kau mau kau bisa datang langsung,aku akan menunggumu di sini."

"Ok. Tapi pesankan aku sesuatu saat aku sampai ya? Hehehe.."

"Haah,dasar orang amatir. Cepatlah kemari,aku tidak punya banyak waktu."

Dawnstars| |On Going|Where stories live. Discover now