Part 13 : Human Eror

62 19 4
                                    

🍁🍁🍁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍁🍁🍁

   Hari itu, masih terlalu pagi. Xiao Zhan membawa dirinya bersama Yibo disisinya menuju sebuah bukit kecil di belakang taman bunga Mangnolia. Taman itu menyediakan pancuran air di atas tanah yang akan menyiram tanaman secara otomatis ketika di pagi hingga menjelang malam. Xiao Zhan sangat bersemangat untuk melakukan apa saja bersama kekasihnya yang tampan itu.

   Sedang Yibo hanya pasrah dan mengikuti kemana keinginan liar kekasihnya pergi membawanya. Melihat senyum Xiao Zhan adalah sesuatu yang selalu di harapkan oleh hati kecil Yibo. Karna demi apapun, dia akan membuat senyum manis si pemilik hatinya terus berkembang.

   Kebetulan hari ini mereka libur,jadi bagaimana Xiao Zhan berpikir akan melewatkan kesempatan kencan bersama kekasihnya. Sebab, ada laporan jika departemen sebelahnya mengalami kebakaran akibat eksperimen gagal di laboratorium Fisika.Xiao Zhan berencana mau menghabiskan waktunya bersama Yibo seharian penuh. Padahal jika di pikirkan lagi,dia bisa saja selalu bersama Yibo kapanpun tanpa memikirkan jarak melepaskan rindu.

   Tapi beginilah Xiao Zhan. Memanfaatkan kesempatan dan menikmati setiap suapan kebersamaannya bersama Yibo. Di pagi buta yang masih sepi ,karna mereka pergi dalam keadaan yang masih subuh. Suasana alam yang sangat keduanya sukai di awal baru. Yaitu Fajar.

   Matahari yang sudah mulai menampakkan diri di ufuk press release, sangat cantik di tambah warna merah jingga yang menghiasi seluruh langit pagi. Tidak ada yang lebih disukai Xiao Zhan dan Yibo dari fajar yang terlewati.

   Fajar mengartikan keduanya seperti sebuah janji. Bahwa dia tak pernah menipu langit untuk tetap menunggu dia tiba. Fajar juga mempunyai arti lain. Yang menyatukan kedua cinta mereka di bawah langit oren saat matahari terbit,serta bersatunya kedua pasangan itu .

   “Mereka sangat cantik. Aku selalu bisa melihat matahari terbit, terlihat indah.” seloroh Xiao Zhan memandang arah matahari dengan malu-malu menampakkan sinarnya,“Apa kau juga sama Yibo?”

   Menatap lembut,Yibo mengangguk sekali sebagai jawaban. “Karna fajarlah yang menuntunku bertemu dengan malaikat seperti mu.” katanya membatin.

   Jika saja dia tidak bisu, mungkin Xiao Zhan akan selalu tersipu jika mendengar saat Yibo selalu memujinya dalam hatinya. Namun Yibo selalu tak pernah bisa. Setiap dia mencoba membuka suaranya, tenggorokan yang sudah lama tidak bersuara itu terasa sangat perih dan sesak. Yibo selalu berusaha untuk berbicara dan melakukan pemeriksaan terhadap dokter,tapi selalu gagal. Jadi, Yibo hanya bisa pasrah namun tak akan menyerah.

   Setelah melihat suasana alam di atas bukit dengan saling berpegangan tangan. Mereka menghabiskan waktu sehari penuh,hanya berdua. Yibo menuntun Xiao Zhan turun dari pagar besi yang sempat mereka duduki untuk menonton live *sunshine. Saat pijakan kaki yang Xiao Zhan injak oleng,dia akan terjatuh. Namun respek Yibo juga tak kalah gesit,dan menopang tangannya di pinggang Xiao Zhan.

Dawnstars| |On Going|Where stories live. Discover now