Part 2 : Library

150 19 1
                                    

_✯✿✯_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_✯✿✯_

Tempat yang ramai,berisik,dan suara-suara lainnya terdengar sampai di telinga Zhan ketika dirinya kembali terusik. Duduk santai di dalam kelasnya yang tadinya sepi sunyi dan tenang, telah berubah menjadi pasar seketika. Berdecak kecil,bangkit dari duduk manisnya lalu berjalan kearah luar.

Sambil membawa sedikit buku dalam genggaman tangannya dan tas yang di selempang di samping. Mencari tempat yang damai agar bisa menyelesaikan bacaan yang di bacanya. Entah mengapa dia jadi menyukai membaca buku,dan bukan hanya buku pelajaran saja. Novel,komik,serta sejarah singkat dan fanfiction friendship pun dia tamatkan. Dia sudah banyak menghabiskan waktunya hanya untuk membaca buku Novel,bahkan membelinya sehingga selusin lebih. Salah satunya adalah Anton Chekhow,ruang inap No.6.

Novel karya penulis Rusia itu sudah masuk kategori perpustakaan pribadinya. Maksudnya favorit. Karya karya yg di tulis oleh entah,dia pun tidak tahu karena tidak menuliskan lognamenya di buku tersebut.

Mungkin sudah termasuk hobbynya sekarang ini,apa lagi membaca Novel. Berjalan menyusuri koridor kampusnya sambil mendengarkan musik di headset miliknya. Wajah manis dengan surai hitam kecoklatan yang berhembus lembut diterapkan angin itu terlihat sangat menawan. Hidung mancungnya,bibir tipis,mata hitam yang indah senada dengan surainya itu menambah kesan cantiknya. Tapi jangan katakan itu tepat di hadapannya,karena tidak tahu pasti apa yang akan dilakukan jika sampai mendengar itu. Terkecuali untuk orang lebih tua darinya walau terpaksa.

Mengelilingi kampusnya ternyata menguras tenaganya. Dia sudah berkeliling sambil sedikit melamun tapi tidak menemukan tempat yang pas untuk dirinya. Haah, sejujurnya dia lelah sekarang. Kaki jenjangnya terus melangkah dan akhirnya menemukan tempat yang pas. Perpustakaan,kenapa tidak terfikir olehnya. Harus mencari seperti orang tersesat dan baru memikirkan hal sepele ini. Masuk dan duduk di kursi yang berada di deretan paling belakang dua rak buku. Mengeluarkan buku bacaannya dan mulai membaca. Memasang headset di telinganya dan memainkan musik klasik.

Ah, inilah hidup.

* * *

Menit berganti jam, hari telah menunjukkan sedikit waktu yang berlalu dengan Zhan yang enggan untuk menyudahi acara bacanya. Buku itu telah mengalihkan semua perhatiannya pada sekitar dan tidak bergeming sama sekali. Jumlah buku Novel yang telah di bacanya diperpustakaan itu juga terbilang tidak sedikit. Dia sengaja membawanya dari rumah jaga jaga jika dia memiliki waktu.

Zhan melirik arloji tangannya kemudian melepas headset miliknya. Dia harus pulang sekarang. Bangkit membereskan kembali tasnya dan menaggalkan kursi yang didudukinya lalu pergi. Memasang kembali musik di telinganya sambil berjalan.

Ping

Pesan masuk, Zhan membuka pesan itu lalu melihat satu kontak yang menurutnya mungkin tidak penting.

Jili
Zhan,kau di mana? Aku membutuhkan sedikit bantuan!!

Aku masih di kampus
Ada apa?

Dawnstars| |On Going|Where stories live. Discover now