Part 16 : Obstacle [2]

78 10 1
                                    

🍁🍁🍁


Ketika pekerjaan kantor terkadang membuat lelah,lain dengan nyonya Xiao yang nampak termenung di dalam sebauh rapat perusahaan dengan pikirannya. Sementara direktur sedang melakukan dokumentasi tanpa memperhatikannya.

Pikirannya masih melayang pada Xiao Zhan yang bersama seorang pria yang nampak sangat dekat. Dia bisa saja mengartikan bahwa pria itu adalah teman Xiao Zhan. Namun,dari segi pandangan nyonya Xiao dapat melihat sesuatu yang lain.

Nyoya Xiao tidak mengenal begitu baik anaknya,namun bukan berarti dia tidak memperhatikannya. Nyonya Xiao masih bisa melihat keseharian sang anak meski jarang menghabiskan waktu bersama. Dia tidak begitu tau tentang kehidupan pribadi Xiao Zhan secara teori, bagaimana kehidupan sekolahnya, teman-temannya, pergaulan dan bahkan untuk mengetahui jika anaknya itu sudah punya kekasih atau belum. Nyonya Xiao sama sekali tidak tau.

Dan saat dia melihat kedekatan Xiao Zhan dengan pria tadi,entah mengapa dia merasa cemas tak menentu. Kepalanya banyak memenuhi pikiran aneh,serta perasaan takut. Naluri seorang ibu memang tidak pernah salah. Dia meremat jarinya tanpa sadar.

Bagaimana jika,apa yang aku pikirkan ternyata benar? Apa yang harus aku lakukan,ya Tuhan? Batinya merana.

Tuan Xiao sedikit mencondongkan kepala dan berbisik pelan,"Ma. Ada apa?"

"Hm? Oh, tidak. Mama tidak apa-apa." jawab nyonya Xiao mencoba sedikit rileks walau dalam hati saat ini sedang kacau.

"Kau yakin?" tanya tuan Xiao memastikan bahwa istrinya itu tidak sakit,merasa khawatir,"Jangan berbohong." Namun nyonya Xiao menjawab santai.

"Aku Ok,pa. Jangan khawatir. Sampai di mana rapatnya tadi?"dia bertanya pada karyawannya dan mengabaikan tatapan suaminya yang menatapnya aneh.

Lalu tuan Xiao berkata,"Kita bicara di rumah." ucap mutlak tuan Xiao, membuat wanita itu hanya bisa pasrah. Dia belum bisa memastikan apakah yang dia pikirkan tentang Xiao Zhan benar atau salah.

Dan jika ternyata salah,maka dia hanya akan menuduh anaknya yang bukan-bukan dan malah membuatnya semakin tidak betah berada di rumah. Karna akhir-akhir ini anaknya itu jadi sering keluar. Dan tentang apa yang akan di katakan pada suaminya,dia harus memiliki alasan yang tepat agar pria itu tidak curiga.

🍁🍁🍁

Tepat pukul lima lewat dua puluh menit,Xiao Zhan sudah berada di depan rumahnya bersama Yibo yang juga mengantarnya. Keduanya telah menyelesaikan kelas hari ini dan Xiao Zhan memutuskan untuk pulang kerumahnya lebih awal. Dia takut jika dia terlalu sering diluar, orang tuanya akan mencarinya.

Terjadi keheningan di antara pasangan itu di sepanjang mereka berjalan. Namun keheningan itu sama sekali bukan rasa canggung karna tidak menemukan objek percakapan. Itu adalah hening yang sangat menenangkan untuk keduanya menikmati waktu. Dan biasanya Xiao Zhan-lah yang akan memulai percakapan.

Tapi kali ini,baik Xiao Zhan maupun Yibo hanya saling memandang dan tersenyum hangat. Tanpa mengatakan apapun. Itulah kehangatan yang mereka ciptakan.

Mereka sampai di depan gerbang. Lampu-lampu di rumahnya sudah menyala yang berarti seseorang ada di rumah. Dan Xiao Zhan tau jika orang tuanya sudah pulang.

Xiao Zhan berbalik menghadap Yibo,"Em, Yibo. Aku masuk dulu,kau pulanglah." kalimatnya memang seperti mengusir,namun dia mengucapkannya dengan lembut.

Yibo menatapnya lama dengan kurva bibir yang tertarik. Lalu dia mengangguk. Melihat ke dalam rumah Xiao Zhan sebentar. Sedikit tidak rela jika Xiao Zhan harus berpisah dengannya, padahal keduanya bisa bertemu lagi saat pagi menyingsing esok hari.

Dawnstars| |On Going|Where stories live. Discover now