💸 𝟷𝟼 - 𝚎𝚗𝚍

1.5K 124 11
                                    

"Nee, bagaimana kalau kita menikah saja?"

[Name] menatap Toji yang ada di atasnya tidak percaya. Pria ini mengajaknya untuk menikah. Apa pria ini serius? [Name] bahkan tidak kepikiran sampai kesana. Tapi Toji dengan mudahnya mengatakan kalimat itu.

Toji sendiri juga heran kenapa kalimat itu meluncur begitu saja dari mulutnya. Seperti ada seseorang yang menyuruhnya mengatakan hal itu.

"Toji, apa kau serius?" Tanya [name]. Ia memang mencintai pria ini, tapi tetap saja ada perasaan ragu dalam hatinya untuk memulai sebuah hubungan pernikahan dengan Toji yang notabenenya seorang Yakuza.

"Aku serius, [name]. Aku tidak pernah seserius ini sebelumnya," jawab Toji dengan muka seriusnya, "Aku ingin kita menjadi orang tua seutuhnya untuk Megumi. Dan sebenarnya ... aku mencintaimu, [name]."

Lagi-lagi [name] dibuat kaget dengan apa yang diungkapkan oleh Toji. Pria ini mencintainya? Ada perasaan bahagia yang memenuhi hatinya ketika mendengar bagaimana perasaan Toji kepadanya. Ternyata pria ini memiliki rasa yang sama dengannya.

[Name] bingung harus menjawab apa dan sekarang ia kehilangan semua kata-katanya.

"Bagaimana, [name]? Apa kau mau menikah denganku?" Tanya Toji lagi guna memastikan jawaban dari [name].

Jantung [name] berdetak begitu cepat. Kalau memang menikah adalah keputusan yang bagus, ia akan melakukannya demi Megumi. Seorang anak berhak memiliki orang tua yang utuh. Keinginan [name] adalah agar anaknya mendapatkan kasih sayang yang utuh darinya dan juga Toji. Disisi lain, ia sendiri memiliki perasaan untuk Toji.

Kedua tangan [name] ditaruh di kedua sisi wajah Toji lalu menariknya hingga mendekat ke wajahnya. Dengan lembut ia mencium bibir Toji dan meluapkan seluruh perasaannya untuk pria itu. Ia memberikan kehangatan yang ia miliki untuk Toji. Dan pria itu menyambut dirinya.

"Jadi, kau mau menikah denganku kan, ehm [name]?" Tanya Toji lagi untuk yang kesekian kalinya di sela-sela adegan ciuman mereka.

[Name] melepaskan bibirnya. Ia mengangguk samar membuat senyum Toji merekah. Kalau Toji sudah jujur padanya, maka ia pun harus berbuat yang sama, "Aku juga mencintaimu, Toji."

Toji mengernyit, "Kau mencintaiku? Sejak kapan?"

"Rahasia."

Tawa renyah keluar dari mulut Toji. Tidak peduli sudah berapa lama [name] mencintainya, yang terpenting adalah perasaan [name] kepadanya. Toji senang mendengar bahwa [name] mencintainya.

Karena wanita itu telah membuka hatinya, Toji pikir ia tidak boleh menyia-nyiakan waktu lagi. Ia harus menyiapkan pernikahannya dengan [name] seraya ia merundingkan semuanya dengan wanita itu.

-ˋˏ ༻💸༺ ˎˊ-

Mempersiapkan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Sebelum mereka menikah, mereka pergi ke Kawagoe. Toji tentu harus mengenal terlebih dulu orang tua [name] yang akan menjadi mertuanya. Selain itu, ia juga harus meminta restu kepada orang tua [name] untuk pernikahan mereka.

Mau tidak mau orang tua [name] merestui mereka berdua. Mereka pikir, ini adalah keputusan terbaik untuk cucu mereka-Megumi. Bagaimana pun juga, orang tua [name] berharap agar Megumi bisa dibesarkan dalam keluarga yang utuh.

Itu semua karena [name] yang bicara baik-baik pada orang tuanya. Awalnya, ayahnya begitu menentang pernikahan itu. Ia bersikeras untuk mengembalikan uang-uang milik Toji dengan harapan pernikahan itu tidak terjadi. Ayahnya juga sudah berniat untuk menahan [name] dan Megumi untuk tetap berada di Kawagoe. Tapi setelah [name] membicarakan semuanya kepada ayah dan ibunya, mereka lama-lama luluh dan menerima keputusan [name].

𝐋𝐈𝐕𝐄 𝐅𝐎𝐑 𝐌𝐎𝐍𝐄𝐘,toji ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang