Part 4

3.1K 39 5
                                    

Part 4

Begitu malam tiba kira-kira pukul 7 dan mereka sudah santai, mereka pun akhirnya memulai mencoba meracik ramuan tersebut. Mereka memotong bahan-bahannya, menumbuknya, mereka mengikuti semua yang ada di gulungan kertas tersebut. Karena tidak disebutkan berapa banyak yang harus dimasukkan, mereka mencoba memasukkan 3 helai rambut Winda yang sudah dipotong kecil sambil memasukkan menyan dan membaca mantranya. Pada saat selesai memasukkan menyan dan membaca mantra untuk ketiga kalinya, tiba-tiba saja ramuan dalam panci tersebut meletup-letup dan mengeluarkan asap putih yang tidak lama kemudian menghilang. Lalu Tuti pun menuangkannya ke gelas. Ramuan tersebut selesai dalam waktu kurang lebih 1 jam. Ramuan yang berwarna hitam pekat dan kental itu tepat memenuhi gelas. Tuti pun membawanya ke kamarnya diikuti oleh suaminya.

“kamu yakin kan Tut mantra ini bekerja?.” Tanya Kirman. Tapi sebelum Tuti menjawabnya, Kirman meminta Tuti untuk membuka semua bajunya supaya dia tahu perubahannya menyeluruh atau tidak. Tuti pun membuka semua bajunya.

“yakin mas.” Kata Tuti sambil dia langsung meminum ramuan itu sedikit demi sedikit karena panas dan rasanya yang sangat pahit dan tidak enak sampai habis. Begitu habis dia pun meletakkan gelasnya. Tidak lama kemudian dia mulai merasakan efek ramuannya. Dia merasakan badannya tiba-tiba terasa panas dan terasa sakit semua dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dia pun jatuh dan meringkuk di lantai sambil menahan sakit dan panas yang dia rasakan. Tuti berusaha keras menahan rasa sakitnya dengan tidak teriak terlalu keras agar tidak kedengaran tetangga. Kirman yang tidak bisa melakukan apa-apa hanya bisa melihat istrinya meringkuk kesakitan. Tapi hal berikutnya yang terjadi sungguh membuat Kirman terkejut. Setelah sekitar 3 menitan Tuti sudah tidak meringkuk lagi mesikpun dia masih merasa tubuhnya sakit. Kirman pun melihat kulit tubuh istrinya yang semula berwarna sawo matang, lama-kelamaan berubah menjadi putih bersih, tubuh istrinya yang agak gemuk pun mulai terlihat ramping, rambut istrinya yang pendek dan agak beruban juga lambat laun berubah menjadi hitam pekat dan panjang sebahu. Kakinya yang pendek pun lambat laun menjadi jenjang. Dia pun melihat vagina istrinya yang agak sedikit lebar bibir vaginanya dan agak berwarna coklat gelap yang ditumbuhi bulu-bulu halus lambat laun mulai mengecil dan berubah warna menjadi putih bersih kemerahan serta bulu-bulu halusnya menghilang. Dia juga melihat payudara istrinya yang berukuran 34E pun mulai membesar bulat sempurna dan terlihat jadi lebih kencang, diapun melihat wajah istrinya yang lambat laun berubah menjadi wajah yang sangat dikenalinya. Ya, wajah istrinya lambat laun mulai berubah menjadi wajah majikannya yang cantik, Winda. Setelah kurang lebih 5 menit Tuti merasa sudah mulai rileks dan tidak merasa tubuhnya sakit dan panas lagi. Dia pun mengatur napasnya sambil perlahan membuka matanya lalu melihat ke arah suaminya yang terbengong dan berkata.

“bagaimana mas?.” Kata Tuti. Dia kaget dan reflek menutup mulutnya karena suaranya berubah menjadi suara yang familiar ditelinganya. Ya suara Tuti pun ikut berubah menjadi suara majikannya, Winda. Kirman pun membantu membangunkan istrinya dari lantai, dan membawanya menuju cermin yang ada dikamarnya. Betapa terkejutnya Tuti ketika melihat sosok pantulan di cermin tersebut bukanlah dirinya melainkan sosok Winda sang majikan yang sedang telanjang bulat. Dia pun mengecek, melihat dan meraba tubuhnya sendiri yang kini sudah berubah menjadi tubuh majikannya. Tuti memegang kedua payudaranya yang kini menjadi lebih besar, bulat sempurna dan terasa kencang. Dia pun meraba vaginanya yang kini berubah menjadi halus, mulus, putih bersih tanpa ditumbuhi bulu-bulu halus. Dia pun meraba perutnya yang kini menjadi rata tanpa adanya lemak.

“mas ramuannya berhasil mas.” Kata Tuti kepada suaminya yang masih tidak percaya tubuh istrinya berubah menjadi tubuh majikannya yang ternyata seksi.

“eu..i.i..iya Tut mantranya berhasil. Se.. Semua tubuh kamu berubah semuanya Tut, sa.. sampai kesuara juga berubah sama persis dengan Non Winda.” Jawab Kirman yang terbata-bata dan masih terbengong-bengong melihat tubuh istrinya yang telah berubah menjadi tubuh majikannya. Tuti yang melihat suaminya jadi salah tingkah seperti itu mendapat ide untuk menjahilinya sedikit dengan berpura-pura memarahinya sebagai majikannya karena telah melihat tubuhnya yang sedang telanjang.

Changing PotionWo Geschichten leben. Entdecke jetzt