Part 22

2.6K 54 28
                                    

Nb: karakter yang menjadi korban ramuan ‘skinsuit’ kirman akan ditulis menggunakan tanda baca {} semoga memudahkan membaca dan memahami pov nya.

Setelah menikmati keindahan tubuhnya di dalam kamar Sandy, {Nida} pun menuju ke tumpukan pakaiannya yang tergeletak di ruang tamu Sandy dan berniat memakainya kembali.

“hmmmmhh,, aaahh,, wangi memek aku masih tercium nih di celana dalam aku, hihi.” Gumamnya sehabis mengambil celana dalamnya sendiri dan menciumnya sebelum memakainya kembali. lalu {Nida} pun mengambil bra-nya yang tergeletak di lantai dan memakainya dengan sangat mudah untuk menutupi dan menyangga payudaranya yang masih kencang itu.

“wuiihh gampang bener gue pake behanya..hihi. Padahal ga pernah pake beha kan gue, tapi karena gue bisa akses ingatan lu nid, gue jadi bisa dengan gampangnya pake beha.” Gumamnya yang lalu memakai kembali sisa pakaiannya yang tergeletak di lantai, dia mulai pakai dari rok panjang yang cukup lebar itu kemudian memakai kaos lengan panjang yang menempel cukup ketat pada tubuhnya. Setelah dia memakai pakaiannya dia pun kembali lagi ke kamar Sandy untuk bercermin.

“hmm sempurna, sama seperti si {Nida} yang gue liat tadi yang berusaha kabur. Cuma sayang si Tuti lupa bawain jilbab buat si Nida, tapi ga apa apa lah, hihi, sekarang gue adalah lu, {Nida} dan ga akan ada yang sadar dan bakal tau, kalau gue bukan Nida yang sebenarnya, karena gue bisa mengakses ingatan lu, cara bicara dan tingkah laku serta gaya lu Nida. Hahahaha. Sepertinya utang gue makin cepet bisa lunas lagi ini mah dan petualangan ini akan semakin menjadi seru deh. Hehe. Sekarang saatnya balik dulu kerumah aku.” Katanya sambil meraba kembali tubuh sintalnya itu sebentar lalu keluar kamar Sandy menuju pintu keluar rumah Sandy. Sebelum dia keluar, dia lihat-lihat situasi sekitar, untuk memastikan tidak ada yang melihat dia yang kini menjadi Nida, keluar dari rumah Sandy.

Tidak lama dia berjalan, sampailah {Nida} di rumahnya. Dia pun langsung masuk ke dalam rumahnya dengan menggunakan kunci yang ditinggalkan oleh istrinya Tuti yang saat ini juga sedang menyamar sebagai Nida dan sedang menemani “sepupunya” berbelanja. Begitu di dalam rumah, {Nida} pun langsung menutup pintu dan menguncinya setelah sebelumnya dia menutup pintu gerbangnya terlebih dahulu.

“waaah,,, rumah lu lumayan gede juga ya Nid,, eh salah, rumah ku.. hihi.” Gumam {Nida} sambil mengamati dan melihat-lihat rumahnya. Tidak lama kemudian dia pun langsung masuk ke kamar pribadinya.

“hmm, bener-bener cantik dan masih sekel badan ku ini.. hihi..ehmm.. mmmuaachhmmmmhh.. emmmhh..” gumamnya yang melihat pantulan dirinya di cermin lemari pakaiannya sambil beberapa kali menciumi refleksi dirinya di cermin.

“ahhh,, udah ah,, mau mandi dulu, lengket nih tubuh aku. Hihi”. Gumamnya yang lalu mengambil handuk dan langsung menuju kamar mandi.

Tidak lama kemudian {nida} pun selesai membersihkan dirinya dan keluar dari kamar mandi dengan keadaan telanjang setelah sebelumnya dia mengeringkan tubuhnya di dalam kamar mandi. Dia pun lalu menuju lemari pakaian yang dia miliki. Setelah berpikir sejenak akhirnya dia memilih untuk memakai baju daster yang panjangnya hanya sampai setengah pahanya tanpa mengenakan pakaian dalam lagi dibaliknya. Setelahnya dia langsung menuju tempat tidurnya yang cukup besar itu  lalu merebahkan tubuhnya dan terlelap tidur siang.

POV Tuti

Setelah mendapatkan pesan dari sepupunya untuk menemaninya fitting baju, [Nida] pun langsung mengirim pesan ke suaminya sambil menunggu angkutan online yang dipesannya.

“Mas, aku pergi dulu ya sama sepupunya Nida, buat nemenin fitting baju katanya, kayanya bakal lama. Kunci rumahnya aku taro di bawah pot deket pintu masuk mas.”

Tidak lama kemudian angkutan online yang dipesannya pun datang dan dia pun pergi menuju rumah sepupunya itu dan tak lupa dia membawa ramuan yang dia dapat dari suaminya itu, tapi dalam benaknya dia ingin mencoba sesuatu yang lain dengan ramuan tersebut. Sepupu nya sama sekali tidak mengetahui kalau yang akan datang bukanlah Nida yang asli. Setelah hampir kurang lebih 50 menit perjalanan, tibalah [Nida] di rumah sepupunya itu. Rumah sepupunya itu berada di area perumahan yang standard, bukan perumahan yang bonafit, bukan juga perumahan subsidi yang jauh dari perkotaan. Nama sepupunya ini adalah Citra. Citra ini kira-kira berumur 26 tahunan, dan sosok wanita yang terbilang supel, alim, feminim dan cukup memperhatikan penampilannya sehari-hari sehingga terlihat menawan. Citra sendiri sosok wanita yang berpostur langsing tapi padat berisi, dengan kulit putih, pinggang yang ramping dan kaki yang cukup jenjang. [Nida] pun lalu membuka pintu pagar rumah sepupunya itu, lalu menuju pintu depan rumahnya, lalu dia pun mengetuk pintu tersebut dan memberi salam guna memberitahu yang punya rumah.

Changing PotionHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin