Part 13

1.4K 24 2
                                    

# Ijinkan nubie menulis catatan kecil untuk part ini. #

# Penulisan (nama) Tuti yang masih menyamar sebagai Winda ditulis - [Winda] , sedangkan Winda yang asli tetap ditulis - Winda (tanpa ada tanda/seperti penulisan nama biasa). #

# Keadaan/situasi yang dialami Winda (yang asli), nubie tandain dengan penulisan paragrafnya menjorok kedalam. *semoga ga ngebingungin suhu (maaf sebelumnya jika ngebingungin), and terima kasih. #

Malam itu, langit tampak begitu bersinar karena kilauan bintang-bintang dan tampak lebih ‘cerah’ dibanding malam sebelumnya, juga malam itu rupanya muncul bulan purnama yang bersinar terang.

Sekitar pukul 7 malam, Gatot pun terbangun dari tidurnya karena merasa lapar. Dia pun melihat ke arah [Winda] yang masih tertidur tanpa sehelai benangpun disampingnya.

“mimpi apa gue semalem, bisa ngentot sama cewek cantik, seksi masih perawan kaya gini. Haha. Rela deh ngeluarin duit dikit buat nyicipin yang kaya beginian. Hehe. Win, win, bangun win,, makan malem dulu yuk.” kata Gatot sambil membangunkan [Winda] perlahan.

“eehhmm, laper sih, makan malem dimana tapi..?” kata [Winda] sambil masih setengah mengantuk menjawab Gatot.

“di deket sini aja, ada restoran tuh, udah bangun yuk makan malem dulu, biar ada tenaga lagi, aku masih pengen nih Win.”

“eehhmm,, iihh mas Gatot belum puas apah nikmatin tubuh aku tadi, tapi aku juga pengen lagih mas, yaudah aku mandi dulu yah.” kata [Winda] yang lalu bangkit dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

“asik, bisa makan enak malam ini, hehe. Enak yah jadi non Winda, udah cantik, tubuhnya seksi begini, lelaki mana coba yang ga kegoda, hehe, jangankan jadi non Winda, asal jadi wanita lain yang ga kalah cantik dan seksi kaya non Winda pun kayanya gampang ngegoda laki-laki, tapi dapetin rambutnya gimana ya,, hmm udah lah urusan belakangan yang penting yang ini aja dulu godain. hehe.” kata [Winda] di dalam kamar mandi sambil bercermin memperhatikan tubuhnya yang saat ini merupakan duplikasi sempurna dari Winda majikannya lalu membersihkan tubuhnya.

Tidak berapa lama, [Winda] pun keluar dari kamar mandi dengan masih memakai handuk kimono di tubuhnya, begitu ingin memakai baju yang dia pakai siang tadi, Gatot pun menahannya.

“Win, kamu pakai yang ini aja ya, berani ga?.” Kata Gatot sambil memberikan sebuah mini dress lengan panjang warna putih transparan yang dibelikannya untuk [Winda] serta bra dan celana dalam warna putih dan juga stocking hitam.

“seksi banget ini mah mas, ga ada yang lain?” tanya [Winda] yang berpura-pura kaget dengan pilihan baju yang dikasih Gatot.

“ayolah Win, kan kamu juga tadi yang milih, pake ini yah, nanti aku kasih ‘hadiah’ lebih deh, yah. Hehe.”

“eum, oke deh mas, bener yah, hehe.” kata [Winda] yang lalu mulai memakai bra dan celana dalam putih tersebut. Lalu dia pun memakai stocking hitam dan terakhir dia memakai mini dress tersebut.

“gimana mas, seksi ga aku..?”

“duuh, seksi banget kamu Win pakai dress itu,, ga salah emang kamu pilih dress itu, hehe,, duuhh,, bikin aku kepengen aja deh kamu ikkh.” kata Gatot sambil menghampiri [Winda] dan mencium bibirnya sambil meraba-raba pantat [Winda]

“mmmhh..eemmmhh..mmmhh..mmmaaasshh,, nantiihh..lagiiihhmmmmhh..katanyaahhmmm..mauuhmmm..makaannhh.”

“yaudah kita makan dulu aja deh, tapi nanti lagi yak, hehe.” kata Gatot setelah melepaskan ciumannya. Lalu mereka pun pergi ke restoran di dekat hotel tersebut untuk makan malam.

Tidak berapa lama kemudian, mereka pun tiba di restoran yang dimaksud. Ketika berjalan memasuki restoran, banyak lelaki melirik ke arah [Winda] karena memang sosoknya yang cantik, disamping itu pakaian yang dikenakannya juga mengundang birahi para lelaki yang melihatnya. Mengetahui hal itu, [Winda] dengan santainya berjalan tanpa memusingkan tatapan mesum lelaki yang melihatnya, dia berpikir toh yang mereka lihat bukan tubuhnya yang sebenarnya.

Changing PotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang