Part 14

1K 23 8
                                    

Detik berganti detik, jam berganti jam, dan malam pun telah berganti menjadi pagi. Matahari sudah mulai bangun dari tidurnya dan mulai memancarkan sinarnya.

POV Winda

Sinar mentari pun menyeruak dari balik tirai kamar hotel yang di tempati Winda. Perlahan-lahan Winda mulai membuka matanya. Tubuhnya terasa masih lemas dan capek akibat sensasi persetubuhan yang dirasakannya semalam. Mulanya dia merasa takut akan sensasi tersebut, karena memang dia di kamar hanya sendirian, tapi tiba-tiba dia merasa seakan tubuhnya sedang melakukan persetubuhan dengan seseorang. Tapi karena birahinya yang makin lama makin naik, akhirnya rasa takutnya sedikit demi sedikit mulai hilang dan dia mulai menikmati sensasi tersebut, sampai dia mencapai orgasmenya sebanyak tiga kali. Dia pun menggeliatkan tubuhnya diatas kasur dan perlahan-lahan bangun, karena memang dia harus pulang hari itu juga.

“eeeeuhhmm..eeeeuuuuhhhhmmmm..heeuhh..semalem kenapa ya sama gue. Kok gue ngerasa kaya lagi bersetubuh sama seseorang sih, padahal kan gue sendirian di kamar. tapi untung perawan gue ga pecah, padahal gue ngerasa ada yang masuk ke memek gue. Sukur deh, tapi enak sih, tapi kan serem juga gue ngerasa kaya gitu tiba-tiba. Hiiih.. jangan-jangan ni kamar ada penunggunya lagi. Aahh bodo ahh, semoga ga terulang lagi, mending gue mandi abis itu siap-siap buat pulang.” Kata Winda yang kemudian bangkit dari tempat tidurnya untuk mandi. Winda pun melepas lingerie yang masih dipakainya lalu masuk ke kamar mandi.

“hmm,, tubuh gue masih seksi iih,, hihi, apa lagi toket gue,, pasti banyak yang ngiler nih sama tubuh gue. Memek gue juga masih rapet nih, iyalah, masih perawan. Hihi.” kata Winda di dalam kamar mandi sambil memperhatikan dengan seksama tubuhnya yang masih seksi itu di cermin. Setelah puas memperhatikan tubuhnya, dia pun memulai ritual mandinya. Dalam berbalutkan sabun, libidonya terasa naik dan dia mulai membelai-belai payudaranya yang masih kencang dan ranum itu.

“eeehmmm...eeeuhh....mmmmhhh...eeeuuhmmmmhhh.” desahnya sambil mulai meremas-remas kedua payudaranya. Tidak hanya meremas kedua payudaranya saja, dia pun mulai memainkan dan memilin kedua puting payudaranya.

“aaaahh...eeeeuuhhmmm....eeeehhmmmhhhh...mmmmhhhh.” desahnya yang merasa keenakan memainkan kedua payudara dan puting miliknya sendiri. Selama beberapa saat Winda meremas kedua payudaranya sambil memilin-milin kedua putingnya yang kini dirasakannya sudah mulai tegang dan mengeras. Tidak lama kemudian, tangan kanannya mulai turun ke area vaginanya dan mulai mengelus-elus area intimnya tersebut.

“aaaahh...eeeuhhmmm..kenapaaah..tiba-tibaa,,terangsang giniih gueh..eeeuhh..eehhhmm.” desahnya menikmati rangsangan yang dia lakukan sendiri terhadap tubuhnya. Selama beberapa menit kedua tangannya sibuk memberi rangsangan di area sensitifnya. Tangan kirinya asik meremas-remas kedua payudaranya dan kedua putingnya secara bergantian. Sementara tangan kanannya mengelus-elus area vaginanya.

“aaaah....eeuhhhmmm...eeehhmmm...eeeeuuuuhhhmmmmm.” desahnya karena dia mulai menusuk-nusukkan dua jari tangan kanannya ke dalam lubang vaginanya.

“aaaahhsssshh...eeeuuhhhmmmhh...eeeuuuhhh....mmmmhhh..aaaahhsssshh.” desahnya sambil menikmati vaginanya dirangsang oleh kedua jarinya sendiri. Makin lama, dia makin mempercepat kocokan jarinya di dalam vaginanya itu. Selama beberapa saat dia melakukan hal tersebut, hingga tidak lama kemudian dia merasakan akan mencapai orgasmenya. Entah kenapa dia pagi itu tiba-tiba libidonya naik dan tubuhnya dirasa sangat sensitif sekali sehingga dalam waktu yang tidak begitu lama, dia mencapai orgasmenya dengan masturbasi sendiri.

“aaaahh....eeeuuhhmmmm...aaaaahhssss...eeeeuuhhh....aaaaahhhh...eeeeuuuhhmmmm...eeehhmmmmhhh.” desahnya sambil merasakan cairan orgasmenya yang keluar seperti air seni mengalir deras dari vaginanya.

“aaaahh...heeuuhh..heeuuhh..kenapa bisa terangsang lagi sih gue..heuhh..heuuhh. Tapi enak jugah..eeuhhmm..udah aahh..mending tuntasin mandi, trus siap-siap buat pulang.” gumamnya yang tersadar dari lilitan libido yang tiba-tiba merasukinya. Setelah selesai mandi, Winda pun berpakaian lalu membereskan semua perlengkapannya. Kemudian dia pun berangkat menuju bandara untuk pulang kembali ke rumahnya.

Changing PotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang