Part 12

1.3K 24 5
                                    

Kirman pun merasa sangat puas dengan efek dari ramuan tersebut. bagaimana tidak, berkat ‘kejailannya’ mencari mantra yang tersembunyi di kertas gulungan tersebut, dia sekarang bisa merasakan kenikmatan tubuh wanita manapun yang dia mau. Ditambah dengan ramuan yang bisa membuat Tuti berubah jadi wanita manapun juga yang dia mau.

“mantep banget dah ini ramuan, hahaha, puas banget gue. Sekarang gue jadi bisa ngerasain tubuh wanita manapun yang gue mau. ditambah lagi ramuan yang bisa buat Tuti berubah jadi wanita manapun. Pas banget kombinasinya, haha. Kalau kaya begini makin cepet utang gue lunas kayanya, soalnya si Tuti bisa berubah jadi wanita lain selain non Winda sekarang. Haha. Nanti kasih tahu Tuti ahh, tapi kaga pulang-pulang dia, lama amat yak. Hooaamm.. duuh capek dan ngantuk banget nih gue abis ngentotin dua wanita sekaligus, tidur aja dulu deh sambil nungguin Tuti balik.” Kata Kirman yang lalu dia tertidur sambil menonton tv di ruang tengah.

POV Tuti

Nb : supaya lebih enak bacanya, Tuti yang sedang berwujud sebagai Winda/wanita lain, penulisan namanya akan diberi tanda (buat penanda aja) seperti ini [Winda]. Supaya penulis dan pembaca (mungkin) tidak akan bingung nulis/bacanya.

Tuti yang kini masih berwujud sebagai Winda pun mengikuti keinginan Gatot untuk beristirahat sejenak di sebuah hotel yang tidak jauh dari mall tersebut. Mereka kesana menggunakan mobil yang dibawa oleh Gatot.

“hihihi, enak juga jadi non Winda nih, udah cantik, bodynya seksi gini lagi, jadi gampang banget ngegodain laki-laki. Kaya yang satu ini, hehe. Tau banget gue dia ngajakin ke hotel pasti mau ngentot deh sama gue, biarin deh siapa tau gue bisa dapet ‘duit jajan’ dari dia juga,hehe lagian dia ga tau ini kalau gue bukan non Winda, sekalian nyobain kontol laki-laki lain lagi, hehe.” Pikir [Winda] sambil sesekali melihat Gatot dan memberikan senyum menggoda kepadanya. Gatot yang beberapa kali melihat hal tersebut pun tergoda, dan dengan sengaja dia mengelus-elus paha [Winda].

“sabar donk mas, bentar lagi kan sampe. Udah ga tahan yaah. Hehe. Udah nyetir dulu yang bener, bentar lagi kan nyampe.”

“iya Win, mas ga tahan nih, habis kamu cantik sih, seksi lagi. Hehe. Iya deh aku nyetir lagi bentar lagi nyampe lagian, baru deh aku lanjutin. Hehe”

Tidak berapa lama kemudian mereka pun tiba di sebuah hotel. Gatot dan [Winda] turun, tidak lupa [Winda] membawa belanjaannya juga, lalu Gatot pun menuju resepsionis dan memesan sebuah kamar. Setelah melakukan pemesanan dan mendapatkan kunci kamar, Gatot pun mengajak [Winda] ke kamar tersebut. Sesampainya di kamar, Gatot yang sudah tidak sabar pun langsung menciumi bibir [Winda].

“mmmmhhh…mmmmhhhh…eemmmhhh…mmmppphh..maass..mmmmhh..sabaarrmmmmhhh..donkkmmmhhhh..” desah [Winda].

Gatot tidak memperdulikannya dan tetap saja menciumi bibir [Winda] dengan penuh nafsu, sambil sesekali memainkan lidahnya di dalam mulut [Winda] yang juga di balas oleh [Winda] yang memainkan lidahnya juga hingga lidah mereka saling bertemu dan menjilat satu sama lain dengan penuh nafsu.

“mmmhh…aaahhmmmhhh..eeeuuhmmmmmhh..mmmpphhh..aaahhmmmmmhh..aaaahhhmmm.” desah [Winda] yang sudah mulai terangsang.

“mmmmhh..aaaahhmmmhh..hhmmmhhh..aaaahhmm..aaahhhmmm..eenaakkhhmmmmhh..” desah Gatot menikmati ciumannya dengan [Winda]. Selama beberapa menit mereka berciuman dengan penuh nafsu.

Tidak berapa lama kemudian [Winda] melepaskan ciumannya dan melucuti semua pakaian yang dipakai oleh Gatot. Dia pun Lalu [Winda] pun jongkok tepat dihadapan penisnya Gatot yang masih agak ‘lemas’ lalu mulai membelai-belai dan mengelus-elus dan mulai mengocoknya dengan tangan halusnya.

“aaahh.. eeeuuh.. tanganmu halus banget Win.. aahh..” desah Gatot keenakan penisnya di elus-elus dan mulai dikocok oleh tangan halus [Winda].

“hihi enak yah mas,, nanti ada yang bikin mas lebih enak lagi. Hihi.” Kata [Winda] menggoda sambil terus mengocok penis Gatot yang masih agak lemas. Tidak butuh waktu lama bagi [Winda] untuk membuat penis Gatot yang tadinya masih agak lemas hingga tegang tegak berdiri. Setelah melihat usahanya berhasil, [Winda] pun mulai mendekatkan wajahnya terutama mulutnya ke penis Gatot sambil matanya melihat dengan tatapan menggoda ke wajah Gatot yang juga sedang melihat ke arahnya. Lalu perlahan-lahan [Winda] mulai menjilati penis Gatot. Dia mulai menjilatinya dari kepala penisnya, lalu turun ke bawah ke buah zakarnya. Setelah beberapa detik menjilatinya, [Winda] pun mulai mengulum penis Gatot.

Changing PotionNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ