2

5.3K 494 5
                                    

Gelap. Itulah yang dia rasakan sebelum kelopak matanya terbukan dan menampilkan seorang pria dewasa tengah membicarakan sesuatu. Pria itu tengah duduk di kursi kerjanya di hiasi oleh pemandangan familiar, berupa tumpukan kertas yang ia yakini sebagai berkas alias 'Mimpi buruk bagi semua Ninja' tengah tersusun rapi di atas meja.

Pakai yang Pria itu kenakan sangat mencolok. Sebab hanya satu orang saja yang bisa mengenakan pakaian itu. Tak lupa topi serta jubah bertuliskan 'Sandaime' di punggungnya semakin memperjelas dirinya siapa.

"... Jadi begitulah. Maka dari itu Inu, aku ingin kau mengawasi Anak itu untukku"

Yang dimaksud memiringkan kepalanya dengan bingung. Apa matanya sedang buta atau tengah bermimpi. Yang jelas, orang yang ada di hadapannya saat ini adalah seorang Hokage ketiga dari Konohagakure. Sang Profesor Konoha, Sarutobi Hiruzen.

Beliau seharusnya sudah meninggal sewaktu ujian Chunin dan dibunuh oleh muridnya sendiri, sang Sannin legendaris dan seorang penghianat Konoha, yaitu Orochimaru. Jika memang beliau sudah meninggal, lalu mengapa beliau ada di hadapannya. Terlebih lagi wajahnya terlihat lebih muda serta masih menjabat sebagai Hokage.

Dan tunggu. Kenapa beliau memanggil Kode Namenya sewaktu masih di Anbu? Jangan bilang一

"... Inu. INU! KAKASHI! Apa Kau Mendengarkanku?!" Tanya Hiruzen sengaja meninggikan suaranya agar orang dihadapannya menyahut.

"Eh! Ha-ha'i! Sandaime-sama!" Balasannya masih tekejut dengan keadaan.

"Kau tak mendengarkanku ya... Kenapa denganmu? Apa karena kau kesal dengan tugasmu kali ini?"

"Huh? Tugas? Tugas apa?" Jawabannya kembali seperti orang ling-lung.

Sandaime menghela nafas. Anbu yang ada di depannya ini sedang tidak fokus, baru kali ini dia melihat Inu tidak memperhatikan seperti ini. Biasanya dia akan menyahut, bahkan belum selesai ia berucap pun, dia sudah tau apa tugasnya. Apa yang sebenarnya tengah dia pikirkan?

"Inu tidak. Kakashi. Aku mempunyai misi untukmu, yaitu mengawasi seorang anak berusia 5 tahun dan menjaganya dari bayangan"

"Anak? Siapa?"

"Kau sudah taukan, siapa anak yang kumaksud?" Kakashi menggeleng membuat Hiruzen semakin heran dengan tingkah Kakashi saat ini. Ini anak lagi kesambet apa sih? Panggilan alam? "Haah... Anak yang sudah kuanggap sebagai Cucuku sendiri. Yaitu Naruto"

Mendengar nama Naruto disebut, membuat Kakashi menegang. Apa yang dimaksud Sandaime dengan Anak yang berusia 5 tahun? Naruto yang dia ingat sudah berumur 18(?) tahun. Bukan Naruto yang masih belia seperti ini. Kenapa kilas balik sebelum kematian sampai sejauh ini? Dia kira ia akan mengingat kembali saat-saat masih genin atau mendidik dan melihat perkembangan ketiga muridnya hingga berakhirnya peperangan.

Lalu kenapa kilas baliknya malah sejauh ini? Apakah karena dia sekarat makanya kilas baliknya hingga sejauh ini. Entahlah, yang jelas ini terasa sangat nyata. Bahkan tanpa sepengetahuan Sandaime, Kakashi mencubit pahanya dengan keras dan merasakan sakit. Yang menandakan kalau ini bukanlah mimpi.

"Jadi, kau mau kan menerima misi ini?" Tanya Hiruzen kembali dengan harapan Kakashi mau menerimanya.

Dan anggukan yang didapatkan membuat Hiruzen tersenyum senang. Untunglah kali ini Kakashi mau menerimanya, mengingat terakhir kali permintaan ini ditolak mentah-mentah oleh Kakashi. Semoga saja dengan misi ini, Kakashi tidak menyimpan dendam lagi terhadap cucunya dan mau menjaganya layaknya Adiknya sendiri.

"Baguslah kalau begitu. Kau bisa pergi"

"Ha'i. Saya permisi"

Kimi O Mamoru Tame Ni [Disc/Drop]Where stories live. Discover now