6

3.9K 412 5
                                    

Keesokan harinya. Kakashi terbangun karena sinar matahari mengganggu penglihatannya. Dirinya bangkit dan meregangkan otot-ototnya yang kaku, akibat tidur sambil duduk serta mencoba menyegarkan dirinya dari latihan yang Hagoromo berikan padanya semalam.

Kakashi seketika bergidik ngeri, mengingat semua siksaan yang Hagoromo berikan padanya. Tak ada waktu baginya untuk istirahat ataupun mengeluh, karena jika dia seperti itu, maka secara otomatis Hagoromo akan menambah latihannya menjadi dua kali lipat.

Daripada memikirkan hal yang tidak perlu, Kakashi memilih membasuh wajahnya dan berjalan menuju dapur, berniat membuat sarapan untuknya dan Naruto. Dibukanya kulkas dan alangkah terkejutnya ia melihat isi dari kulkas tersebut. Isinya hanya ada beberapa kotak susu serta sayuran yang sudah mulai membusuk. Apalagi susu tersebut tinggal beberapa hari akan basi.

Kemudian dia beralih ke lemari penyimpanan dan dirinya sudah menduga isinya apa. Tak lain dan tak bukan adalah Cup Ramen. Dari jenis yang lama hingga yang baru tersusun rapi, bagaikan benda berharga yang dipajang dimuseum. Diambilnya satu dan dirinya kembali bernostalgia. Ramen yang tengah dipegangnya, adalah Ramen yang ia makan ketika dirinya baru dua tahun bergabung menjadi Anbu. Kakashi tak menyangka bisa melihatnya kembali, walaupun tetap saja. Ini sudah basi. Lihat saja tanggalnya, dua tahun yang lalu.

Kakashi menghela nafas. Tidak ada harapan di dapurnya Naruto. Tak ada pilihan lain, Kakashi keluar dari apartemen dan melesat menuju pasar. Tak lupa ia berhenge menjadi Ninja asal, sebab dirinya malas mengganti pakaian. Sekalian ia pulang sebentar untuk mengambil beberapa setel pakaian serta perlatan Ninjanya.

Setelah semuanya selesai, Kakashi mulai memasak. Dengan lihai dirinya memegang peralatan dapur tanpa takut merusak. Karena dia tinggal sendiri, makanya dia harus bisa memasak agar kebutuhan nutrisinya tetap terjaga, sekaligus menyelamatkan keuangannya. Walaupun gaji dari Anbu lebih dari cukup untuk kebutuhannya, tetap saja Kakashi harus menghemat. Lagipula memasak dirumah lebih menyenangkan daripada langsung menbelinya.

Kakashi tengah membuat Kare musim panas, Tamagoyaki serta Sup Miso. Sengaja dia membuat Kare agar nanti tinggal memanaskannya saja.

"Hee~ Aku tidak tau kau ternyata bisa memasak" Ucap Hagoromo dengan kagum.

"Bukankah seorang Ninja harus bisa memasak, walaupun pengalamannya rendah, tapi setidaknya cukup untuk bertahan hidup ketika menjalankan Misi yang memang mengharuskan kita untuk bertahan hidup"

"Kau benar. Walaupun aku hanyalah arwah, tapi entah kenapa aku menjadi lapar melihat masakanmu itu..."

"Haha. Kau bisa merasakannya ketika aku memakannya. Atau kau berimajinasi, dengan begitu kau bisa makan"

"Ck. Kau kasar sekali"

"Aku hanya memberikanmu saran, bukan berarti kau harus melakukannya kan?"

"Huh! Serah kau saja!"

Kakashi menggelengkan kepalanya, heran dengan tingkah kekanak-kanakan yang mirip dengan Naruto. Jika memang Naruto adalah reinkarnasi dari Ashura, maka sifat kekanak-kanakan Naruto berasal dari Hagoromo. Atau orang tuanya? Entahlah, yang jelas Kakashi lebih memilih kembali fokus ke masakannya dibandingkan memikirkan hal yang tidak perlu.

Selang beberapa menit, akhirnya masakan Kakashi sudah siap. Ia menata makanannya di meja tak lupa menyiapkan segelas susu untuk Naruto dan teh untuknya.

"S-siapa kau...?"

Kimi O Mamoru Tame Ni [Disc/Drop]Where stories live. Discover now