26

1.1K 128 2
                                    

Aku cuman mau ngingetin, kalau semua yang terjadi itu gak Canon sama Animenya. Mangkanya kalau ada yang beda maklumin aja ya. Kalau mau koreksi boleh kok! Apalagi buat kalian yang Fans Akut Naruto jangan sungkan buat koreksi ya! Apalagi aku udah lumayan lupa sama alur Animenya kayak gimana. Dan ingat! Ini cuman Fanfic alias cuman cerita yang aku buat dari imajinasiku saja!

●○●○●○●○

Angin malam berhembus di hutan Konoha. Inilah saatnya. Saatnya bagi Shisui untuk mengakhiri semuanya. Bagi Konoha, Uchiha, Taicho dan yang lainnya, Naru-chan, Sasu-chan, dan juga Itachi...

Jika memang ini lah jalan satu-satu nya yang bisa Shisui lakukan agar bisa menghentikan pertikaian yang akan terjadi besok, maka dia akan melakukannya malam ini juga.

Rasa menyesal terus Shisui rasakan ketika kakinya menuntunnya menuju hutan yang tidak jauh dari kediaman Uchiha. Ia bisa merasakan tubuhnya yang semakin berat, kepalanya pusing, serta nafasnya tertahan akibat tidak kuat menahan diri mengingat sebentar lagi dirinya akan membantai semua klan termasuk sang ibu tercintanya. Tak lupa kedua orang tua Itachi yang sudah menganggapnya seperti anak mereka sendiri.

Sebisa mungkin, Shisui menahan dirinya agar tidak menangis dan menyesal semua perbuatanya ini. Ia bisa saja pergi ke Markas Anbu dan membiarkan Klan Uchiha melakukan apa pun yang mereka inginkan. Bagaimana pun juga, mereka memiliki hak mereka sendiri. Hanya saja, Shisui berharap kalau ada cara lain selain memberontak.

Tapi Shisui juga tau dan mengerti dengan pilihan mereka. Sebab mau bagaimana pun juga, Klan Uchiha tidak akan bisa menang dalam mendapatkan hak mereka sebagai warga Konoha. Hampir semua petinggi memiliki pemikiran yang sama busuknya dengan sampah itu, apalagi Hokage-sama yang seharusnya mendengarkan apa kata rakyat. Beliau malah lebih percaya terhadap teman masa kecilnya, dan saking percayanya beliau bahkan menerima usulan dia serta para petinggi dengan tangan terbuka. Memang beliau selalu memberikan pendapatnya serta menentang usulan yang Dia berikan, tapi Dia bisa saja membalikkan pendapat beliau yang ujung-ujungnya, beliau setuju dengan Dia.

Kalau semakin diperjelas, Hokage-sama bagaikan boneka kugutsu yang menuruti apapun kemauan pemiliknya.

Sungguh miris. Padahal beliau adalah seorang Hokage. Pemimpin desa itu sendiri. Tetapi ia malah sering bergantung kepada temannya serta para petinggi, yang mengakibatkannya tidak bisa menyuarakan keinginan serta usulannya tanpa sepengetahuan serta seperizinan dari mereka.

Karena itulah, ia bahkan tidak bisa menghentikan amukan warga terhadap anak yang sudah ia anggap seperti cucunya sendiri, serta pitnah dan ketidakadilan yang para Klan Uchiha dapatkan.

Shisui yakin kalau hampir semua warga Konoha mulai meragukan kepemimpinan Hokage itu sendiri. Bagaimana pun juga, jika memang kepemimpinan suatu Desa itu baik, maka tidak akan ada yang namanya suatu Klan ingin memberontak karena ketidakadilan yang mereka dapatkan.

Bukan hanya keadilan, bahkan kepercayaan orang-orang terhadap Klan Uchiha semakin memburuk. Padahal mereka adalah salah satu Klan paling berpengaruh terhadap terbentuknya Konoha itu sendiri. Tetapi, Hokage yang mereka percaya justru malah membiarkan dan menutup mata serta telinga terhadap penderitaan mereka. Jadi wajar kalau mereka berontak.

Kenapa perdamaian itu sangat susah sekali dicapai?

Jika ini tidak segera Shisui selesaikan, maka orang yang tidak bersalah pun akan ikut kena akibatnya. Maka dari itu, Shisui membulatkan tekadnya dan berharap setidaknya, Itachi tidak marah padanya karena dia tidak memberitahu rencananya terlebih dahulu kepadanya.

Dan malam ini juga, Uchiha Shisui akan diingat sebagai pembunuh berdarah dingin serta penghianat yang membantai seluruh Klannya sendiri.

Kimi O Mamoru Tame Ni [Disc/Drop]Where stories live. Discover now