9

3.4K 402 13
                                    

Grep!

"Saikō!" Ucap Keduanya secara bersamaan, sembari mengepalkan tangan dan dengan background sparkling.

"Apanya yang Terbaik?" Tanya Naruto bingung yang membuat Kakashi tersedak ludahnya.

"Uhuk! Uhuk! T-tidak ada" Naruto terus menatap Kakashi dan sebisa mungkin Kakashi tenang dan mengubah topik pembicaraan "Apa itu untukku?"

Naruto mengangguk "Um! Ini dan siramlah yang di dekat jendela, biar aku menyiram sisanya" Kakashi mengangguk paham. Ia mengambil alatnya dan menyirami tanamannya sembari bersenandung.

Setelah selesai, Naruto meminta Kakashi untuk membantunya memindahkan semua tanamannya ke ruang tamu. Sengaja dia pindahkan agar kamarnya tidak sempit dan tanamannya bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup, dua lagi dia simpan di kamar sebagai hiasan.

"Arigatou Kaka-nii sudah mau membantu Naru!" Ucap Naruto senang.

"Apapun untukmu, Naru-chan" Balas Kakashi sembari mengelus pucuk kepala Naruto "Ada hal lain lagi yang bisa kubantu atau kau ingin lakukan?" Naruto berfikir sebentar sebelum menggelengkan kepalanya tanda tak ada lagi yang ingin dia lakukan "Hm. Bagaimana kalau kita membaca buku? Aku punya beberapa buku yang pastinya kau suka"

"Benarkah?! Buku apa itu?!" Seru Naruto senang, namun hanya sebentar sebelum digantikan dengan ekspresi murung "Tapi... Naru tidak bisa membaca..."

"Apa?! Kau tak bisa membaca!?" Mendapat anggukan dari Naruto membuat Kakashi semakin tidak percaya. Bukannya Naruto pernah berada di panti asuhan, kan setidaknya pasti di sana dia diajarkan caranya membaca. Apa apaan ini?! Mereka yang di panti kerja dengan benar gak sih?! Dasar tukang makan gaji buta! ٩(╬ఠ༬ఠ)و

"A-aku bisa sedikit kok! Walaupun masih kesusahan..." Naruto tak bisa menatap Kakashi kembali. Dirinya takut Kakashi marah padanya sebab tak bisa membaca, padahal membaca adalah hal yang wajib dan umum bagi anak seumuran sepertinya.

"Oy, Kakashi! Tenanglah dirimu. Kau lupa kalau Naruto dari kecil sudah dijauhi, bahkan dibenci oleh penduduk Desa karena seorang Jinchuuriki Kyubi. Makanya tidak heran kalau Naruto seperti ini, sebab aku yakin kalau mereka mengasuh Naruto sangat jauh berbeda dari yang lainnya" Jelas Hagoromo.

Kakashi seketika menepuk jidatnya kasar, dirinya lupa kalau dimasa ini Naruto masih dibenci oleh penduduk desa. Rasa bersalah kian memuncak tak kala Naruto tak mau sedikitpun menatap padanya, bahkan sekarang dirinya menunduk sembari memainkan kedua tangannya gugup.

Kakashi menghela nafas Kakashi, ia memgelus pucuk kepala Naruto dan berlutut di hadapannya "Naru" Ucapnya pelan meminta Naruto untuk menatap padanya "Aku akan mengajarimu membaca, menulis dan sebagainya. Jadi, kau tidak perlu khawatir dan cukup perhatikan dengan seksama, okay? Aku yakin, kau pasti bisa dan tidak akan bosan!"

Naruto menatap Kakashi dengan tatapan tak percaya. Baru kali ini ada yang mau mengajarinya dengan sukarela. Dirinya ingat sewaktu masih di panti, Anak-anak yang lain diberikan buku dan alat tulis sembari diajari dengan sabar. Sedangkan dirinya, bukannya diberikan hal yang sama malah mendapatkan kain serta ember dan disuruh untuk membersihkan lantai. Jika Naruto menolak, maka siksaanlah yang dia dapat.

Karena itu juga. Naruto sering diejek teman se-panti dan semakin dibenci oleh anak-anak disana. Naruto sering bertanya-tanya, Kenapa dirinya diperlakukan berbeda? Apa salahnya? Kenapa mereka melayangkan tatapan menyeramkan seperti itu padanya? Dari semua cacimaki kalian, kenapa dirinya sering disebut Monster? Apakah mukanya se menyeramkan itu sampai-sampai mereka memanggilnya seperti itu?

Naruto butuh jawaban dari semua pertanyaannya, walaupun dirinya tau sampai kapanpun, jawabannya tidak akan pernah dia dapatkan. Dan sekarang Kakashi ada bersamanya. Orang aneh yang tiba-tiba muncul dirumanya dan mengaku akan menjaga dan membantunya.

Kimi O Mamoru Tame Ni [Disc/Drop]Where stories live. Discover now