7

3.7K 433 13
                                    

Kakashi sontak melihat ke asal suara, dan mendapati Seorang anak bersurai pirang tengah menatapnya dengan takut-takut. Ia bersembunyi di balik tembok yang hanya menyisakan kepalanya saja yang terlihat.

Hagoromo dan Kakashi sontak tersenyum 'Lucunya...' Batin keduanya gemas. Dengan santai, Kakashi berjalan mendekati anak tersebut. Sedangkan anak itu langsung meringkuk ketakutan, tangannya ia tumpu di atas kepala untuk melindunginya jika kalau Kakashi memukulnya.

Semakin dekat hingga langkah kaki itu berhenti tepat di depan anak itu. Matanya ia pejamkan dengan kuat, sudah siap menerima kekerasan kepadanya. Namun bukanlah pukulan yang ia dapatkan, melainkan sebuah elusan pelan dan terkesan hati-hati mengusap tangan serta punggung anak itu.

Anak itu mendongak dan menatap orang di hadapannya tengah tersenyum padanya. Walaupun mulut serta hidungnya tertutup, anak itu tahu kalau dia tengah tersenyum kepadanya, dilihat dari kedua matanya tertutup membentuk lengkungan seperti bulan sabit, bahkan kekehan gemas terdengar darinya.

Bagaimana Kakashi tidak terkekeh, anak di hadapannya tengah menatapnya dengan polos. Matanya mengerjap beberapa kali, alisnya menyatu serta kepalanya di miringkan sebagai tanda kalau dirinya bingung. Asal anak itu tahu, kalau yang di lakukannya barusan mampu membuat Hagoromo berteriak histeris serta Kakashi yang menahan dirinya untuk tidak menerjang anak di hadapannya dengan pelukan mautnya.

Kakashi menghela nafas, berusaha menenangkan diri sebelum kembali menatap netra Shappier itu "Jangan takut. Aku tidak akan melukaimu" Ucap Kakashi dengan senyum teduh. Tangan yang sempat mengelus ia tarik dan ia ulurkan tepat di depan anak itu "Perkenalkan, namaku Hatake Kakashi. Mulai hari ini dan seterusnya, aku akan berada di sampingmu dan menjaga serta melindungimu. Dan kamu?"

"U-Uzumaki Naruto-ttebayo. Yoroshiku..." Jawab Naruto sembari membalas uluran tangan Kakashi.

"Yoroshiku Naru-chan. Panggil aku Nii-chan, Kaka-nii atau terserah dirimu" Ucap Kakashi kembali sembari mengelus pucuk kepala Naruto.

Naruto menikmati elusan dikepalanya. Baru kali ini ia mendapatkan perlakuan manis ini dari orang lain, selain kakek angkatnya Hiruzen. Perlahan, ekspresi Naruto menjadi tenang serta sebuah senyuman muncul menandakan Naruto sangat senang di perlakuan seperti ini.

"Ya sudah. Sekarang kamu pergilah mandi dan berpakaian. Baru setelah itu kita sarapan, hm"

Naruto mengangguk semangat "Um! Naru pergi mandi dulu!" Setelah mengatakan itu, Naruto langsung melesat menuju kamar mandi. Kakashi sendiri tengah menyiapkan pakaian Naruto, berupa kaos oblong berwarna putih dengan lambang Uzumaki dibelakang dan gambar kobaran api berwarna oren di depan, serta celana sebatas lutut berwarna biru gelap.

Setelah itu, Kakashi keluar dari kamar dan duduk di kursi meja makan sembari membaca buku. Selang beberapa menit, Naruto datang dan langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan Kakashi.

Naruto menatap kagum makanan yang tersaji di hadapannya, mengingat ia hanya memakan Cup Ramen saja. Perutnya berbunyi ingin segera diisi, bahkan Naruto tak bisa menahan air liurnya untuk tidak menetes keluar.

Kakashi yang sendari tadi memperhatikan terkekeh geli. Ia mengambil sendok dan ia berikan kepada Naruto. Naruto menerimanya dengan semangat, ia sempat melihat Kakashi berdoa terlebih dahulu sebelum makan. Naruto menirunya dan langsung memakan makanannya.

Menurut pengamatan Kakashi selama ini. Ketika makan, Naruto akan fokus ke makanan itu tanpa mempedulikan sekitarnya. Maka dari itu, dengan secepat kilat, Kakashi mengeluarkan sebuah kamera dan mulai memfoto Naruto dari berbagai sudut.

Dari mana Kakashi memiliki kamera? Jawabannya gampang, kamera itu adalah peninggalan mendiang kedua orangtua Naruto yang memang akan digunakan untuk memfoto semua perkembangan Naruto dan dijadikan kenang-kenangan.

Kimi O Mamoru Tame Ni [Disc/Drop]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora