eftirsjá

210 41 0
                                    

eftirsjá

rasa sesal

19 Agustus, pukul 03.45

Tokyo, Jepang.

Nanami membuka matanya entah karena apa ditengah tidurnya. Membalikkan tubuhnya kemudian memejamkan matanya untuk kembali tidur. Namun tubuhnya tidak menyetujuinya, membuat Nanami terjaga di waktu yang terlalu pagi. Tangannya meraih segelas air yang ia sengaja letakan di nakas untuk berjaga-jaga kala ia merasa haus.

Diteguknya air hingga tandas, lalu meletakkannya kembali di nakas. Sekarang ia meraih jam digital yang terletak di samping gelas tadi, memperhatikan waktu yang berjalan. Waktu menunjukan hampir pukul 4 pagi. Bukankah ini terlalu dini untuk memulai aktivitas? pikirnya. Sesekali mengusap wajahnya dengan kasar.

Membalikkan posisi bantal ke yang lebih dingin tidak bekerja untuk membuatnya kembali terlelap. Masih ada beberapa jam lagi sebelum ia pergi untuk misi.

Kali ini matanya terpejam. Merilekskan anggota tubuhnya. Tapi pikirannya masih berkerja memutar kembali jawaban yang ia lontarkan pada [name].

"Sandaran."

"Aku menganggapmu sebagai  sandaranku."

"Tidak, bukan begitu.."

"Harusnya bukan begitu."

Seharusnya Nanami lebih peka. Ia harusnya memperhatikan perasaan [name].

Sedikit rasa penyesalan melibas hati Nanami. Ia sadar jawabannya menyakiti hati [name]. Sebab itu bukanlah jawaban yang diinginkan [name] yang telah menjadi 'rumah' baginya, kala dunianya sedang tidak baik-baik saja.

Matanya terbuka, namun tidak membelo. Menatap kosong kasurnya yang disampingnya hanya ada kehampaan. Rasanya kosong, hampa dan sepi.

Padahal jika ia berada di cafè bersama [name], ia tidak merasakan ini. Setidaknya jika bersama dengan [name] perasaannya jauh lebih ringan.

"Maafkan aku..."

"Bukan begitu maksudku," gumamnya.

Figur Nanami yang terlihat tenang dan kalem itu sekarang tengah dilanda oleh rasa cemas dan sesal. Ini pertama kalinya ia membuat seorang wanita merasa sangat terpukul. Walau ia tidak melihat raut wajahnya, tapi ia yakin betul rasa sakit yang mencelis di hati [name].

Dari total 5 pertemuan, ia sedikit menyadari. Bahwasanya ada setitik rasa yang ditaruh untuk sang wanita.

Dan Nanami harus mengakuinya.


to be continue.
_______________________



hai, bagaimana hari kalian?

maaf baru bisa upload sekarang. setelah tanggal 28 ternyata masih ada masalah yang perlu saya selesaikan.

maaf banget chapter kali ini lebih singkat dari chapter sebelumnya. chapter selanjutnya saya usahakan untuk lebih panjang lagi.

bertepatan dengan hari terakhir di 2021 saya berniatan untuk meng-uploadnya sekarang, berhubung ini upload terakhir di tahun 2021 yang penuh dengan kejadian tak terduga ini.

itu saja, semoga di malam tahun baru ini semuanya diberikan kesehatan dan dikuatkan imannya. Aamiin.

sekian, terima kasih.

tacenda、 nanami kento.Where stories live. Discover now