Bagian 6

3.6K 361 29
                                    

Xiao Zhan melajukan sepeda motornya dengan kecepatan tinggi. Mengemudi seperti orang kesetanan tanpa takut hal buruk yang akan terjadi, tidak ada yang penting, atau sesuatu hal yang mendesak sehingga ia harus melajukan sepeda motornya seperti orang yang ingin segera bertemu Tuhan, itu hanya sebuah kebiasaan, kebiasaan buruk yang bisa mencelakakan diri sendiri dan orang lain.

Xiao Zhan memarkirkan sepeda motornya di kawasan elit gedung apartemen, dengan penuh percaya diri ia melangkahkan kaki jenjangnya.

"Halo Nona manis" sapanya pada seorang gadis yang berpapasan dengannya di parkiran, ntah siapa wanita itu Xiao Zhan sendiri tidak tahu. Sedangkan wanita itu hanya menatap heran pada Xiao Zhan yang masih saja tersenyum lebar seperi orang idiot padanya.

"Kau menyapa gadis seperti kau ingin memperkosa mereka dengan senyumanmu" suara mencibir dari arah belakang Xiao Zhan membuat ia memutarkan tubuhnya untuk melihat si pemilik suara, dan saat melihat siapa orangnya ia menyeringai.

"Oh. Apa kau cenburu Yibo sayang?" ia melangkah mendekati Wang Yibo, berdiri di depan Wang Yibo dengan senyum menyebalkan yang tidak luntur dari wajah tampannya.

Wang Yibo hanya menatap malas Xiao Zhan. Ia berpikir kenapa ia begitu sial, di manapun ia berada pasti bertemu dengan laki-laki menyebalkan yang ada di hadapannya. Tapi mungkin Yibo lupa jika ia kini sedang menumpang di tempat orang menyebalkan itu.

"Menyingkir dari hadapanku!" ujar Yibo penuh penekanan.

"Tidak masalah" Xiao Zhan menggeser tubuhnya ke samping, namun bukannya pergi dari sana ia malah dengan cepat merangkul bahu sempit Yibo, yang membuat ia mendapatkan pelototan maut darinya

"Apa yang kau lakukan sialan? Lepaskan tangan menjijikanmu dari bahuku!" Yibo berusaha menepis tangan Xiao Zhan, namun bukannya terlepas Xiao Zhan malah menariknya, dan membuat kedua pipi mereka menempel.

"Hey manis jangan galak-galak! Kau belum tau nikmatnya tanganku saat menjamah tubuhmu, jadi jangan berkomentar dulu" Xiao Zhan sedikit menjauhkan wajahnya hanya untuk melihat wajah memerah Yibo yang menahan ke kesalannya atas ucapannya barusan.

Wang Yibo menggeretakan giginya, ia menolehkan wajahnya ke samping, namun ia lupa bahwa jarak wajah Xiao Zhan dan dirinya masih sangat dekat, sehingga tanpa sengaja ia malah mencium Xiao Zhan tepat di bibir tipisnya. Sadar dengan apa yang terjadi Yibo segera menjauhan wajahnya, namun dengan cepat tangan Xiao Zhan menahan tengkuknya, dan menekannya dengan kuat untuk memperdalam ciuman tidak sengaja itu.

Xiao Zhan terus melumat bibir atas dan bawah Yibo dengan tidak sabaran, tidak perduli dengan Yibo yang terus berontak, dan memukul-mukul dirinya. Xiao Zhan berusaha memasukan lidahnya pada mulut Yibo, tapi hal itu tidak mudah karena Yibo masih saja merapatkan bibirnya.

"Akhh" Yibo merasakan perih di bibir bawahnya saat dengan tidak berperasaan Xiao Zhan menggigit bibirnya, kemudian memasukan lidahnya dan membelit lidah Yibo, dan menyesapnya.

"Nghhh" Yibo melenguh pelan saat kini tangan Xiao Zhan meremas pantat bulatnya dengan kasar. Yibo tidak ingin munafik, ciuman Xiao Zhan dan sentuhan tangannya benar-benar memabukan, dan membuat ia terbuai. Ia jadi membayangkan bagaimana rasanya jika tangan itu benar-benar menjamah setiap inci tubuhnya. Mungkin akan sangat memabukan dan rasa nikmat yang tidak dapat di gambarkan, atau di ungkapkan dengan kata-kata.

Beruntung sekali parkiran saat ini sedang sepi, wanita yang Xiao Zhan sapapun sudah pergi sejak tadi, sehingga tidak ada orang yang menyaksikan hal-hal tidak pantas itu selain cctv yang berada di pojokan.

Pada akhirnya Xiao Zhan mengakhiri ciuman panas itu, menciptakan benang saliva mengalir ke dagu Yibo. Xiao Zhan menyeringai penuh kemenangan melihat bibir Yibo yang bengkak akibat ulahnya, dan matanya yang menatap sayu. Ia mengusap bibir bawah Yibo dengan ibu jarinya, dan memasukan ibu jarinya sendiri kedalam mulutnya.

"Manis" ujar Xiao Zhan yang masih menatap Yibo yang sedang mengatur nafasnya, "bahkan hanya dengan sedikit permainan dari tangan, dan bibirku saja bisa membuatmu mendesah...bagaimana? mau lanjut di kamar?"

Wang Yibo memicingkan matanya menatap Xiao Zhan dan.

BRUK.

Wang Yibo melayangkan satu pukulan di wajah tampan Xiao Zhan, sehingga wajah Xiao Zhan kembali mendapatkan luka baru. Yibo buru-buru pergi dari sana bahkan tanpa sepatah katapun Yibo melangkahkan kakinya pergi, ia begitu kesal bahkan sangat amat kesal, ini sudah kedua kalinya Xiao Zhan mencium bibirnya tanpa izin, dan sialnya ia malah menikmatinya. Tapi mungkin kali ini bisa di bilang ia yang duluan mencium Xiao Zhan walaupun itu bukan disengaja.

Yibo mempercepat langkah kakinya. Ia tidak sabar untuk segera menggosok giginya untuk menghilangkan bekas ciuman Xiao Zhan, dan menghilangkan pikiran-pikiran aneh di otaknya.

Di sisi lain Xiao Zhan malah tersenyum lebar melihat langkah cepat Yibo, ia berjalan memasuki gedung apartemen dengan riang, dan bahkan ia berjalan dengan bersenandung kecil. Ia akan bersiap-siap untuk balapan nanti malam dengan Yibo, dan mendapatkan hadiahnya yang ia tunggu-tunggu.











TBC.

Aku akan tetap lanjut cerita ini, tapi mungkin tidak akan sepanjang biasanya di setiap chapternya.

Two Crazy PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang