Bagian 22

2.1K 238 34
                                    


Tanpa mereka berdua sadari sejak tadi Wang Yibo melihat, dan mendengar dengan jelas apa yang mereka berdua bicarakan. Ia yang berniat menghampiri Xiao Zhan, menjadi mengurungkan niatnya saat melihat Yifei datang menghampiri Xiao Zhan. Ini cukup mengejutkan untuknya, karena ternyata baik Xiao Zhan juga Yifei saling mengenal satu sama lain, bahkan sempat terlibat sebuah hubungan rumit yang Yibo tidak tahu.

"Kenapa mereka menyembunyikannya dariku?" Gumam Yibo pelan.

Wang Yibo melihat Yifei yang perlahan menjauh, kemudian tatapannya beralih pada Xiao Zhan yang masih diam mematung di tempatnya. Yibo menimbang-nimbang cukup lama, apakah ia harus menghampiri Xiao Zhan atau memilih pergi dari sana, karena suasananya sangat aneh untuk saat ini. Yibo berbalik, berniat pergi dari sana, namun saat mengambil langkah ke dua Yibo kembali berbalik, dan malah berjalan menuju Xiao Zhan.

"Ooh astaga apa yang kau lakukan Yibo?" Yibo menggerutu dalam hati, mengacak belakang rambutnya sendiri merasa frustasi dengan keputusannya yang tiba-tiba saja berubah.

"Baiklah, aku hanya perlu bersikap biasa, dan berpura-pura tidak tahu" Yibo menarik nafas dalam-dalam berusaha bersikap seperti biasa walaupun sedikit susah.

Tidak butuh waktu lama, Yibo kini berdiri tepat di samping kiri Xiao Zhan, ia menatap lekat wajah Xiao Zhan dari samping yang terlihat tidak memiliki cacat sedikitpun, sangat sempurna dan indah terlebih lagi saat sinar matahari menghiasi wajah tampannya.

"Bagaimana aku tidak jatuh hati jika bentukannya seperti ini" ujar Yibo dalam hati dengan tersenyum bodoh. Namun kemudian ia menggelengkan kepalanya.

"Bukan saatnya mengagumi keindahan ini Yibo" ujarnya dalam hati sambil memukul-mukul pipinya pelan, lalu setelahnya kembali menatap Xiao Zhan.

"Ekhmm" Yibo berdehem cukup keras untuk menyadarkan Xiao Zhan dari keterdiamannya, namun Xiao Zhan tidak memberikan reaksi apapun. Zhan masih diam, dan seolah tidak menyadari kehadiran Yibo.

"Apa ia pikir aku setan sehingga tidak terlihat? dan lihat! Dia mengabaikanku begitu saja" Yibo kembali menggerutu kesal. Namun sedetik kemudian seringaian setan menghiasi wajahnya, ia mengambil langkah mundur lalu saat tepat di belakang tubuh Xiao Zhan.

BRUK!!

"ARGHH--Bangsat!!" Wang Yibo menendang dengan keras pantat Xiao Zhan, yang mengakibatkan Xiao Zhan tersungkur dan jatuh di atas permukaan keras paving blok dengan tidak elitnya. Wajah tampan Xiao Zhan berciuman langsung dengan paving blok yang dingin, dengan tubuhnya yang tengkurap yang membuat Wang Yibo tidak dapat menghentikan tawanya.

"Hahah, Zhan kau jangan tertidur di sana sayang" ujar Yibo dengan nada suara yang sangat jelas mengejek Xiao Zhan.

"Wang Yibo!!" Zhan bangkit dari acara berbaringnya, memanggil nama Yibo dengan geraman tertahan seolah memberikan ancaman. Namun bukannya takut Yibo malah semakin tersenyum lebar, merasa senang dengan apa yang baru saja ia lakukan terhadap Xiao Zhan. Setidaknya hal ini dapat mencairkan suasana yang ada, sehingga ia sendiri tidak merasa aneh.

"Yes daddy i'm here" Yibo terkekeh geli setelah mengatakannya, berbanding terbalik dengan Xiao Zhan yang membulatkan matanya terkejut mendengar ucapan Yibo barusan, bahkan rahang tegasnya ikut merosot sehingga mulutnya terbuka.

"Tolong tutup mulut sialanmu ini! Aku takut ada burung yang masuk" Wang Yibo memegang dagu Xiao Zhan, menuntun dagu itu naik ke atas agar mulut Xiao Zhan yang terbuka tertutup kembali. Dan setelahnya ia kembali menjauhkan tangannya.

"Jika itu burung milikmu maka aku tidak masa--Aww" ucapan Xiao Zhan tergantikan dengan jeritan kesakitan saat Yibo dengan kasar memukul dahi Xiao Zhan dengan telapak tangannya.

"Bukan burung itu...maksudku burung yang berterbangan di langit, bukan burung hantu sialanmu itu" ocehnya panjang lebar dengan mata melotot kesal.

"Otakmu itu tidak jauh-jauh dari selangkangan" lanjutnya lagi

"Hehe" mendengar ocehan Yibo Xiao Zhan bukannya takut, ia malah cengengesan tidak jelas sehingga membuat Yibo semakin menatapnya kesal. Namun sedetik kemudian Yibo mengerutkan dahinya saat Zhan mengulurkan tangannya, menyentuh dahi Yibo dengan telapak tangannya kemudian ia bergumam.

"Tidak panas"

"Aku memang tidak sakit" ujar Yibo membalas gumaman Xiao Zhan yang dengan jelas ia dengar.

"Tapi kau aneh...kenapa kau memanggilku Daddy hmm?" Zhan menatap Yibo lekat, dan hal itu malah membuat Yibo salah tingkah saat Zhan menatapnya seperti itu.

"Aku?" Yibo menunjuk dirinya sendiri, dan setelahnya mendapatkan anggukan kepala dari Xiao Zhan.

"Aku tidak aneh, biasa saja...kau malah lebih aneh Xiao Zhan, melamun sendirian di parkiran bahkan saat aku datangpun kau tidak menyadarinya"

Mendengar ucapan Yibo wajah Xiao Zhan berubah gugup, ia mengingat kembali tentang perdebatannya dengan Yifei, ia belum ada niatan untuk menjelaskan apapun pada Yibo, karena menurut Xiao Zhan ini adalah masa lalunya dengan Yifei, dan tidak ada sangkut pautnya dengan Yibo, terlebih lagi masa lalu ini bukan suatu hal yang manis.

Wang Yibo menatap Xiao Zhan dengan alis terangkat, merasa bingung dengan Xiao Zhan yang kembali terdiam.

"Apa kau ingin merasakan tendanganku lagi?" ujar Yibo main-main, lalu setelahnya ia menyeringai melihat reaksi Xiao Zhan.

"Tidak terimakasih" Zhan mengambil langkah mundur, kemudian menutupi pantatnya yang menjadi korban tendangan Yibo.

"Kenapa tidak? Mungkin saja setan dalam tubuhmu belum keluar, jadi aku harus menendangnya sekali lagi" Yibo mengambil ancang-ancang untuk menendang kembali pantat Xiao Zhan, tapi Zhan dengan cepat berlari pergi.

"Yak kemari kau Xiao Zhan! Kau harus di tendang lagi" Yibo ikut berlari mengejar Xiao Zhan, tapi baru juga satu langkah ia sudah meringis kesakitan.

"Sss...sialan!!" umpatnya kesal.

Mendengar Yibo yang meringis, Xiao Zhan dengan cepat kembali mendekat, dan setelahnya

PLAK!

"AWW...ANAK SETAN!" Wang Yibo berteriak kesakitan, lalu setelahnya kembali mengumpat saat Xiao Zhan menampar pantatnya dengan keras.

"APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN?" amuknya pada Xiao Zhan yang malah tertawa puas di hadapannya.

"Hanya mengecek apa pantat indahmu masih nyeri akibat hantaman dari penis besarku apmmfppp" Wang Yibo dengan cepat menyumpal mulut Xiao Zhan dengan saputangan miliknya, tidak sama sekali membiarkan Zhan melanjutkan ucapannya yang membuat pipi, dan kupingnya memerah.

"Diam! Lebih baik sekarang kita pulang" Yibo berbalik, lalu berjalan kembali menuju motor Xiao Zhan yang berada tidak jauh darinya.

"Astaga apa kau tidak pernah mencuci sapu tangan ini?" ujar Xiao Zhan sambil memegang sapu tangan tersebut.

"Kurang lebih satu bulan belum aku cuci hehe"

"Hoek cuih"

"Gila! Pantas saja ini memiliki bau kuburan" ujar Xiao Zhan penuh dengan drama, bahkan ia sampai berhasil muntah. Tak ayal hal itu membuat Wang Yibo menatapnya aneh.

"Ck. Kau terlalu berlebihan Xiao Zhan" Yibo melipat kedua tangannya di dada.

"Ayo kemari! Aku ingin cepat sampai apartemen" lanjutnya lagi, lalu mengenakan helm miliknya yang berada di motor Xiao Zhan. Wang Yibo, dan Xiao Zhan memang berangkat ke kampus bersama tadi pagi.

Zhan membuang sapu tangan milik Yibo asal, lalu berjalan dengan santai menuju motor. Ia bahkan mengabaikan tatapan tidak percaya dari Yibo karena membuang sapu tangan miliknya.

"Apa?" tanyanya tanpa rasa bersalah.

"Akan aku ganti" lanjutnya lagi, bahkan sebelum Yibo membuka suara.

Plak!

Yibo memukul belakang kepala Xiao Zhan.

"Anggap saja lunas...kau tidak perlu membeli sapu tangan baru"












TBC.

Lama yah? Hehe

Masih ada yang mau baca cerita gaje inikah?😁

Two Crazy PeopleWhere stories live. Discover now