Bagian 8

4.4K 351 37
                                    

Cahaya mentari pagi yang masuk melewati cela-cela jendela mengusik tidur nyenyak laki-laki yang masih bergelung dengan selimutnya. Mencoba meregangkan tubuhnya, dan membuka matanya perlahan. Namun pergerakannya tertahan saat sebuah tangan ramping yang masih melingkar indah di pinggangnya semakin erat memeluknya. Ia menolehkan wajahnya kesamping, mencoba melihat si pemilik tangan. Dan saat itu juga ia menemukan wajah damai laki-laki cantik yang tertidur nyenyak di sampingnya.

"Lihat! Siapa yang menolakku tadi malam?" ujarnya dengan tertawa pelan. Ia merubah posisi tidurnya menyamping sehingga kini ia berhadap-hadapan dengan laki-laki lainnya.

"Bangun Yibo!" bisiknya pelan, namun tidak ada respon dari Wang Yibo.

Zhan membawa tangannya untuk menepuk-nepuk pipi tembem Yibo pelan guna membangunkannya, namun kemudian ia malah mengelus pipi tembem Yibo, dan memainkan pipi itu gemas. Tak ayal hal itu malah membuat Yibo yang tertidur semakin meringsut mendekatkan tubuhnya dan Xiao Zhan. Yibo bahkan tanpa sadar semakin erat memeluk tubuh kekar Zhan dan mengendus-endus leher Zhan.

"Kau berubah menjadi kucing saat tertidur, tapi saat terjaga kau lebih galak dari singa" komentar Zhan pada Yibo yang bahkan masih tertidur pulas.

"Enghh" lenguhan halus dari Yibo seolah menjadi jawaban atas komentar yang baru saja Zhan lontarkan, sehingga mengundang kekehan dari bibir tipis Xiao Zhan.

"Yifei!" Zhan menghentikan kekehannya, saat mendengar gumaman Yibo. Tapi kemudian ia menyeringai.

"hmm?" Zhan membalas gumaman Yibo.

"Kau di sini?" tanya Yibo yang masih belum sadar bahwa suara itu bukan milik kekasihnya, ia bahkan belum membuka matanya sehingga ia belum melihat sosok siapa yang ia peluk.

"Ya" Zhan tidak ingin banyak mengeluarkan suara, ia ingin mengerjai Yibo.

"Sejak kapan? Tubuhmu terasa hangat. Aku suka" ujarnya yang masih enggan membuka mata.

"Kalau begitu peluk aku sepuasmu" Zhan berbisik tepat di kuping Yibo.

Yibo mengerutkan dahinya bingung, merasa bahwa suara itu bukanlah milik kekasihnya. Ia mencoba meraba punggung orang yang ia peluk, dan hasilnya ia semakin mengerutkan dahinya. Ia berpindah meraba bagian depan, dan ia menemukan dada bidang, dengan tonjolan kecil di kanan dan kiri. Tidak ada dada besar yang menggoda iman. Perlahan tapi pasti ia membuka matanya, dan saat itu juga ia membulatkan matanya tidak percaya, sebuah tubuh kekar dengan dada bidang tersaji di hadapannya, dan untuk memastikan ia mendongakan wajahnya.

"Good morning dear" sapa Xiao Zhan dengan senyum menyebalkan.

"AAKH...Bangsat!" Yibo refleks menendang Xiao Zhan, dan hal itu membuat Xiao Zhan jatuh dari tempat tidur.

"Sialan!" maki Xiao Zhan. "Aku menyapamu dengan manis, tapi kau menyapaku dengan tendangan manis" sungut Xiao Zhan kesal.

"Kau mengagetkanku sialan"

"Dimana letak aku mengagetkanmu? Apa kau begitu terkejut karena bangun dengan memeluk pangeran tampan?" balas Zhan dengan percaya diri.

"Ck. Aku terkejut karena memeluk laki-laki gila sepertimu" balas Yibo tidak mau kalah. Jangan lupakan Zhan yang masih duduk di lantai, dan bukannya bangun, Zhan malah sibuk adu mulut dengan Yibo.

"Laki-laki gila ini bahkan bisa membuatmu mendesah tadi malam"

Yibo melototkan matanya menatap Xiao Zhan. "MATI SAJA KAU SIALAN!" Yibo melemparkan bantal dan guling pada Zhan, namun dengan cepat Zhan menghindar dan lari menjauh.

"Aku baru tahu bahwa kau suka mengamuk saat bangun tidur" ujar Zhan yang kini berada di dekat pintu, berjaga-jaga jika sewaktu-waktu singa yang baru bangun tidur menjadi lebih ganas. Jadi ia bisa dengan mudah kabur.

"Aku bahkan bisa mencabik-cabik mulut sialanmu" sentak Yibo yang beranjak dari tempat tidur dan berlalu mengejar Xiao Zhan yang sudah lebih dulu berlari menjauh.

Yibo terus berlari mengikuti langkah Xiao Zhan yang terus menghindarinya, sampai tidak terasa mereka melakukannya hampir 10 menit lamanya. Hingga bunyi nyaring dari bel yang di tekan dengan tidak sabaran menghentikan aksi keduanya.

"Aku akan melihatnya" ujar Xiao Zhan dan berlalu menuju pintu.

Xiao Zhan membuka pintu itu tanpa berniat memastikan siapa yang datang, ia langsung membuka pintu begitu saja.

"Morning sayang" Liying kekasih dari Xiao Zhan datang berkunjung, ia bahkan tanpa malu-malu mengecup singkat bibir Zhan, lalu menerobos masuk begitu saja.

"Sayang aku mem--siapa kau?" Liying menghentikan langkahnya saat melihat Yibo yang berdiri tidak jauh darinya dengan bertelanjang dada, tidak jauh beda dengan Xiao Zhan.

"Manusia" jawab Yibo seadanya.

Liying mengerutkan dahinya mendengar jawaban asal Yibo, tapi kemudian ia memicingkan matanya curiga dengan keadaan Yibo. Bertelanjang dada dengan ruam merah di tulang selangka, tubuhnya sedikit berkeringat dengan deru nafas yang sedikit terengah.

"XIAO ZHAN!" Liying berteriak memanggil nama kekasihnya, dan saat Zhan tepat di hadapannya ia semakin terlihat kesal.

"Kenapa kau berteriak?" Tanya Zhan heran.

"Apa yang baru saja kalian lakukan sebelum aku datang hah?" sentak Liying.

"Olahraga" celetuk Yibo asal. Namun berdampak besar pada Liying yang kini kembali menatapnya.

"OLAHRAGA MACAM APA?" Liying kembali berteriak.

"Hey ada apa denganmu? Jika kau datang hanya ingin membuat keributan dan marah-marah tanpa sebab, akan lebih baik jika kau berkunjung ke kebun binatang" ujar Zhan yang terpancing emosi.

"Apa katamu Zhan? Hey aku sedang kesal padamu"

"Apa yang membuatmu kesal? Aku tidak mengundangmu datang, lalu apa yang membuatmu teriak-teriak di tempatku?" sentak Zhan tidak perduli Liying yang mulai berkaca-kaca karena ucapannya.

"XIAO ZHAN AKU INI KEKASIHMU, DAN YANG MEMBUATKU KESAL KARENA KAU SEDANG BERSELINGKUH DENGAN DIA" Liying menunjuk Yibo yang hanya diam dan acuh dengan drama yang ada di hadapannya.

"Aku tidak pernah berselingkuh" Xiao Zhan memutar bola matanya malas. "Setidaknya belum untuk sekarang" lanjutnya dalam hati.

"La-lalu apa yang aku lihat ini?" Liying melihat Yibo dan Zhan secara bergantian.

"Dengar baik-baik Nona! Aku tidak akan pernah sudi memiliki selingkuhan seperti dia" ketus Yibo, dan berlalu begitu saja kedalam kamar Xiao Zhan.

"Kau dengar!" seru Zhan tiba-tiba.

"Bisa saja kalian sedang pura-pura" Liying masih tidak percaya.

"Ter.se.rah" balas Zhan malas. "Jika kau terus curiga seperti ini lebih baik kita pu--"

"Tidak tidak tidak...aku percaya padamu" Liying buru-buru memotong ucapan Xiao Zhan sebelum bibir tipis kekasihnya itu mengeluarkan kata keramat.

"Aku membawakan sarapan untukmu" Liying memamerkan paper bag yang sedari tadi ia bawa. "Aku akan menyiapkannya untukmu" ia lalu berjalan menuju dapur Xiao Zhan. Tidak ingin menatap wajah Xiao Zhan yang masih terlihat kesal.

"Aku akan memanggil Yibo" seru Zhan.

"Yibo?"

"Hmm...orang yang tadi kau anggap selingkuhanku" ujar Zhan menjelaskan.

"Ah Ya" Liying tidak suka sebenarnya jika laki-laki yang ia tahu namanya Yibo itu ikut bergabung, ia memasak khusus untuk Xiao Zhan, dan ia datang ke tempat ini untuk berduaan dengan Zhan, tapi semuanya gagal.

Liying mulai menata makanan yang ia bawa, bersamaan dengan Xiao Zhan dan Yibo yang keluar dari kamar. Keduanya kini sudah mengenakan baju kaos, dan celana pendek selutut.

"Kalian terlihat seperti orang berpacaran" komentar Liying.

"Amit-amit" gumam Yibo.

"Sebentar lagi" gumam Zhan.










TBC.

Ada beberapa ide cerita yang ingin aku publis tapi bingung mau yang mana wkwk.

Mungkin nanti aku akan meminta pendapat kalian hehe

Two Crazy PeopleWhere stories live. Discover now