Bagian 24

2.3K 227 24
                                    

Hembusan angin yang tertiup kencang, suara hujan yang mengguyur kota Beijing sejak semalam, membuat semua orang begitu malas untuk beraktivitas diluar ruangan. Memilih bergelung di bawah selimut tebal, dan kembali ke alam mimpi. Begitupula Wang Yibo yang malah semakin menyamankan posisi tidurnya didalam dekapan hangat sang dominan. Tubuhnya yang hanya ditutupi selimut tebal mulai merasakan hawa dingin, yang perlahan-lahan masuk melalu celah-celah selimutnya. Hal itu membuat ia menggigil kedinginan, dan semakin merapatkan tubuh telanjangnya pada Xiao Zhan.

"Kau merasa dingin hmm?" ujar Xiao Zhan yang merasakan Wang Yibo semakin meringsuk dalam dekapannya. Xiao Zhan yang telah terjaga semakin menarik selimut yang menutupi tubuh telanjang keduanya, menarik selimut itu sampai sebatas leher Wang Yibo. Lalu ia semakin erat memeluk tubuh mungil itu, kecupan ringan terus ia layangkan pada pipi, dan pelipis Yibo.

Yibo yang mendengar suara serak Xiao Zhan, perlahan membuka matanya, dan saat itu juga ia melihat dada bidang Xiao Zhan yang terpampang jelas di hadapannya. Membuat ia tidak dapat mengalihkan pandangannya, dan membuat pipi chubbynya memerah lucu.

"Se-sedikit" cicit Yibo sedikit gugup. Yibo tidak tahu kenapa ia merasa gugup, mungkin karena hal seperti ini sangat baru ia rasakan, terlebih lagi bersama Xiao Zhan.

"Kau ingin merasa hangat?" Xiao Zhan menyeringai setelah mengatakannya, sepertinya ia sudah merencanakan sesuatu di otak mesumnya.

"Ya, kau tau caranya? Yibo mendongak untuk melihat wajah Xiao Zhan, tapi yang ia dapatkan malah jakun Xiao Zhan yang naik turun, dan sialnya itu terlihat seksi.

"Tentu saja" Xiao Zhan tersenyum menang.

"Seperti ini caranya"

"Nghhh" Wang Yibo mendesah pelan saat tangan besar Xiao Zhan meremas pantatnya dengan sensual.

"Tidak! Tidak! Tidak!...kau gila! Kita baru saja melakukannya tadi-Ahhh" Yibo tidak dapat melanjutkan ucapannya saat jari sialan Xiao Zhan mulai bermain-main dengan lubang miliknya, menggerakkan jarinya melingkar dengan sesekali menekan-nekan holenya.

"Kau bilang ingin merasa hangat baby, beginilah caranya...cara ini bahkan bisa membuatmu terbakar, terbakar dalam gairah yang membakar seluruh tubuh" Xiao Zhan berbisik tepat di depan kuping Wang Yibo, lalu kemudian ia sengaja menghembuskan nafas hangatnya di sana, dan mengecup daun telinga Yibo setelahnya.

"Kalau begitu jangan cuma menggodanya" cicit Yibo pelan, suaranya tidak terlalu jelas karena wajahnya masih bersembunyi pada dada bidang Xiao Zhan. Dengan berani ia semakin merapatkan tubuhnya pada Xiao Zhan, yang langsung disambut dengan senang hati.

Mendengar ucapan Wang Yibo yang memberikan lampu hijau untuknya membuat Xiao Zhan lebih bersemangat lagi, Xiao Zhan mengangkat satu kaki Yibo, lalu meletakkan kaki tersebut menindih pinggangnya. Dan hasilnya kedua penis yang sudah mulai mengacung tegak tersebut saling bergesekan, menciptakan rasa nikmat yang tidak dapat diutarakan dengan sebuah kata.

Xiao Zhan semakin gencar memainkan tangannya pada hole Yibo, dan kali ini ia berhasil memasukan satu jarinya pada lubang kenikmatan Wang Yibo. Menggerakkan jarinya keluar masuk, dengan bibirnya yang terus bermain pada bahu mulus Yibo. Dengan lembut ia terus menghujami bahu putih Yibo dengan ciuman yang semakin lama semakin liar, menciptakan beberapa bercak keunguan yang sangat jelas terlihat, dan membuat bibir seksi Yibo terus mendesah dengan nikmat.

"Enghhh Zhan"

Drrt!

Drrt!

Drrt!

Dering ponsel, yang datang dari salah satu ponsel yang tergeletak di atas nakas, membuat kedua anak adam itu berhenti dari aktivitasnya. Keduanya saling berpandangan, seolah bertanya ponsel siapa kira-kira yang berdering, dan bajingan mana yang menghubungi seseorang di pagi buta seperti ini.

Two Crazy PeopleWhere stories live. Discover now