Episode 20 : Retak

16 13 0
                                    

Dilan memutuskan untuk pergi ke luar kota setelah Assa mengetahui kalau selama ini laki-laki dengan selera homur rendahan itu memanfaatkan dirinya, Assa berusaha memakluminya, sedangkan hubungannya bersama Marvel harus kandas begitu saja. Mereka memutuskan berpisah dan saling menjauh untuk memenangkan perasaan.

Assa menoleh pada kalander di meja belajarnya. Hari ini tanggal 14 Agustus, sengaja Assa gambar bulat untuk mengingatkan hari kepulangan ayahnya. Assa tersenyum sumringah dan segera menghambur keluar kamar. "Papah," batin Assa, dan benar saja di seberang jalanan Assa sudah melihat ayahnya melambaikan tangan pada Assa, membuat Assa jadi tidak sabaran dan ingin menyebrang, namun saat itu juga sebuah mobil melaju sangat pesat ke arah Assa, Ayah Assa yang melihatnya segera menyelamatkan putri tirinya itu.

"Assa. Awas nak."

Brug

Badan Assa terlempar ke pinggir jalan, sedangkan tubuh ayah Assa terlindas mobil itu. Mamah Assa yang berada di ambang pintu syock, ia segera menghambur pada suaminya. Orang-orang pun mulai berkumpul untuk memastikan keadaan ayah Assa yang baru saja menyelamatkan Assa.

"Pah?" Assa berjalan ke tengah jalanan, namun segera dihalangi oleh orang-orang. Assa mulai terisak dan memanggil-manggil nama ayahnya begitu juga dengan mamah Assa yang berteriak, membuat siapapun yang mendengarnya jadi pilu. Bagai tertusuk duri yang teramat tajam, berita meninggalnya ayah Assa membuat mereka semua terpukul, terlebih lagi dengan mamah Assa yang melampiaskan amarahnya pada Assa.

"PEMBUNUH!"

"GADIS SIALAN!"

Mamah Assa berteriak dan memukul-mukul badan Assa menggunakan sapu sehabis ayah Assa dimakamkan. Assa hanya bisa menangis, hatinya terluka. Badai menerjang keluarga mereka yang awalnya penuh dengan kebahagiaan.

"Ampun mah. Ampun," jerit Assa merasakan nyeri di sekujur badannya. Gadis itu memilih lari dari rumah.

Sejak saat itu hidup Assa jadi tidak beraturan, hidupnya dirudung nestapa. Ia jadi sering pulang malam dan bergaul dengan anak jalanan. Assa ingin ketenangan, ia tidak suka disalahkan. Tapi kenapa mamah jahat?

"Mamah gak peduli sama gue!"

"Mamah jahat!"

"Kenapa bukan gue yang mati."

Assa melukai tangannya menggunakan silet, hingga setitik darah mengalir di lantai kamarnya, lalu gadis itu berendam di dalam bathub kamar mandi sampai pagi.

****

Terdengar teriakan keras bernada sarkatis di setiap penjuru kantin. Lelaki yang diam- diam menghanyutkan, meskipun memiliki julukan sebagai most wanted sekolah dan mempunyai prestasi setinggi langit dan selalu juara kelas ternyata tidak menjamin Marvel tumbuh dengan baik. Setelah kepergian Dilan, sahabatnya Marvel berubah menjadi laki-laki yang penuh dengan emosi. Hatinya penuh dengan kekecewaan terhadap Assa, tapi karena tak mampu melampiaskan amarahnya, ia jadi rusak seperti ini, tampak di pojok kantin Marvel tengah meluapkan amarah di dalam dadanya yang bergemuruh.

"SIALAN LO JADI CEWEK!"

Plak

Sebuah tamparan melesat di pipi seorang gadis yang sontak terduduk di lantai, karena dengan sengaja Marvel mendorongnya. Ia meringis kesakitan. Wajahnya memerah dan tamparan pedas dari Marvel membuat gadis itu berlinangan air mata.

Seluruh penghuni kantin hanya bisa melihat aktivitas yang dilakukan Marvel dan teman-temanya yang kini dicap nakal oleh guru di sekolah. Bukan tak peduli, lebih tepatnya takut, bahkan untuk melihat ataupun memandang wajah Marvel saja mereka enggan.

KALOPSIA [ Selesai ] √Where stories live. Discover now