3. Pantauan Iblis

3K 1K 394
                                    

.
.
.

    Setelah kelar dengan urusan membeli baju baru dan sholat. Sunwoo sekarang duduk di restoran yang ada di depan hotel. Selain membeli baju ganti seadanya, dia juga membeli tas plastik untuk menyembunyikan baju penuh darahnya sampai tiba waktu yang tepat untuk Sunwoo bakar itu baju.

     Sunwoo makan banyak banget tadi, dia yakin kalo ingatannya bakal membaik kalo dia kenyang. Karena bingung bagaimana dia menghabiskan waktu kemarin, dia meminta pelayan membawakannya pulpen dan kertas, tanpa curiga pelayan itu menuruti Sunwoo.

  "Kemarin gua check in hotel jam lima—langsung habis gua ketinggalan kereta. Gua sempet mandi dan mayatnya gaada di sana. Habis sholat Maghrib gua waktunya minum obat jadi nyari makan di luar. Habis itu gua keinget kalo ada pasar malem di lapangan kemarin. Habis makan gua mampir buat naik bianglala tapi ga dibolehin karena bianglala nya khusus buat anak kecil. Habis itu gua beli kalung ini, kan? Habis itu..." Sunwoo menggaruk kepalanya.

  "Habis itu.. gua sholat Isya' jama'ah di masjid deket sana, terus gua balik dan tidur.. beneran, kan? Iya, anjing! Orang gua inget banget baca Al-Kahfi sebelum tidur kemarin! Gua bahkan tidur sambil dengerin sholawat. Dimana unsur mabok gua, coba? Anjing tuh, resepsionis. Ngadi ngadi aja bisanya, belum pernah ngerasain mulutnya digunting sampek kuping kayaknya!" Ucap Sunwoo. Misuhnya dipuas puasin mumpung gaada Jihoon atau Junkyu yang bakal napuk mulutnya.

  "Tapi bentar, deh. Terus asalnya darah yang di sekujur tubuh gua darimana, anjir?" Tanya Sunwoo memiringkan kepala, "masa gua haid?" Nahlo, mulai ngelantur si Sunwoo.

  "Mata lu haid, Sunwoo. Katanya mau jadi imam keluarga, masa haid? Ini jiwa lemotnya Hyunjin lagi berkeliaran atau gimana, sih?" Sunwoo bicara sendiri sambil menggeleng.

    Pengunjung yang juga sedang sarapan jelas memperhatikan Sunwoo yang bicara sendiri itu dengan tatapan prihatin. "Kasihan, mana masih muda"—mungkin mereka berfikir seperti ini.
 
    Pas lagi asik mikir, tiba tiba dia merasa tak nyaman di bahu kirinya. Rasanya sedikit ngilu seperti ketika baru vaksin. Tapi Sunwoo nggak pergi ke dokter kemarin, kali aja, kan? Dia salah posisi pas tidur.

  "Kok bisa bisanya gua amnesia.." Batin Sunwoo memegang kepalanya yang berdenyut sakit.
 
 
    Sunwoo lalu menatap ke arah hotel itu, matanya melihat sebuah objek yang mengarah ke pintu masuk hotel. Dia segera bangun dari duduknya, membayar makanannya dan pergi mendekati objek yang dia yakini CCTV itu. Setelah dekat, keyakinannya terbukti, itu CCTV.

  "Kantor CCTV kota dimana, ya?" Batin Sunwoo. Dia merogoh saku celananya, tapi dia auto misuh pas inget nasib hpnya di dalam kamar hotel yang sekarang mungkin masih aman karena cleaning service nggak akan masuk ke dalam ruangannya. Walau tinggal nunggu waktu ketika polisi mulai mencari keberadaan manusia yang terkuliti itu.

    Lalu dia melihat seorang laki-laki muda yang sedang menjual koran menghampirinya dengan tatapan penasaran.

  "Apakah kau seorang ninja?" Tanya anak itu tiba tiba, "aku kemarin melihatmu di dua tempat. Apakah kau seorang ninja?"

    Sunwoo makin kebingungan ketika anak itu menanyakan hal itu padanya, "kau melihatku di dua tempat?" Tanya Sunwoo berjongkok agar anak itu tak perlu mendongak untuk melihat Sunwoo yang Alhamdulillah terlahir tinggi.

    Anak berkulit putih itu mengangguk, "aku tau kau pulang jalan kaki lalu masuk ke dalam hotel setelah Isya'. Lalu aku kembali melihatmu berjalan sempoyongan dari arah berlawanan bersama seorang supir taksi."

    Sunwoo menggigit kuat lidahnya sambil tersenyum, gigitan itu hingga membuat lidahnya berdarah. Sengaja, biar Sunwoo nggak hilang kendali.

  "Apakah kau tau pusat CCTV kota?" Tanya Sunwoo, dia yakin anak itu tau karena pekerjaannya ini pasti membuatnya sering berkeliling kota mencari tempat yang banyak orang dewasa. Benar saja, anak itu menunjuk ke arah selatan.

[✔] Klub 513 | Universe | Ep.2 : AbimanyuDär berättelser lever. Upptäck nu