9. Antisipasi

3K 1K 241
                                    

.
.
.

    Sunwoo terbangun pukul empat pagi. Dia memegang kepalanya yang begitu pusing, setelah mengumpulkan semua nyawanya, dia langsung melompat dari kasur dan mencari keberadaan Jihoon di ruangan itu, namun sosok itu sudah tak ada.

    Jihoon membawa flashdisk itu bersamanya. Sunwoo mengepalkan tangan, mau misuh tapi masih terlalu pagi untuk menambah dosa. Dia membangunkan Junkyu, anak itu bangun lalu menoleh kanan kiri dengan bingung.

  "Sunwoo?"

  "Jihoon minggat." Kata Sunwoo.

  "Bahasamu." Kata Xion tiba tiba bangun dari tidurnya. Dia berjalan mendekati Seokhwa dan membangunkannya, tak lupa dengan Jungmo dan Woobin.

  "Dia pasti udah jauh. Ga bakal sempet ngejar dia. Apalagi kita gatau dia kemana." Kata Sunwoo kesal.

  "Siapa yang bilang?" Xion tertawa, dia tampak sangat tenang. "Kita akan menemukannya dengan sangat mudah, kau tau?"

    Jungmo menghela nafas, "mungkin aku, Junkyu, Woobin sama Seokhwa mending balik ke Kairo. Nunggu kalian disana."

  "Maksudnya?" Tanya Sunwoo kebingungan.

  "Jangan meremehkan seorang resepsionis, Sunwoo. Dia tahu segalanya." Bisik Woobin sebelum mulai berkemas. "Seperti kata Jungmo, selain Xion dan Sunwoo, kalian ikut pulang ke Kairo bersamaku."

    Sunwoo mendatangi Xion, "bagaimana kita akan mencari Jihoon? Apakah kita harus mulai mengecek CCTV? Dimana kantor CCTV kota Siwa? Kita harus berangkat sekarang—"

  "Tenanglah Sunwoo." Sela Xion sambil memegang kedua pundak Sunwoo, "aku tau persis dimana kakak kesayanganmu itu berada."

  "Bagaimana bisa?" Tanya Sunwoo.

  "Dia seorang mantan kriminal." Jawab Seokhwa.

  "Seokhwa benar, bukan hal sulit menemukannya." Kata Xion.
 
 
    Sementara Sunwoo masih kebingungan.

 
  "Hei!" Panggil Junkyu. Yang lain langsung menoleh.

  "Jihoon meninggalkan surat." Lanjut Junkyu.

    Sunwoo merebut kertas itu lalu membacanya. Emosinya langsung naik sampai ke ubun ubun. Dia mulai menyesalinya, kenapa kemarin dia tak mengikat Jihoon saja?
 
 
Isi surat :

Aku tau kalian akan sangat marah karena aku pergi. Terutama kau, Sunwoo. Tapi sungguh, aku tak lari, aku hanya melakukannya dengan caraku sendiri. Aku telah mengijinkan diriku bahagia dan aku mensyukuri setiap detik ku bersama kalian. Segala yang aku dapat sebagai Jihoon sangatlah berharga.

Aku serakah, karena itu aku ingin terus bahagia seperti ini. Aku ingin bersama kalian, menghabiskan waktu dengan tawa dan tangis.

Namun, tetap saja. Aku tak akan pernah bisa membuat kalian dalam bahaya. Aku akan segera menyelesaikan urusanku dan jika Allah mengijinkan, aku akan kembali kepada kalian, aku berjanji.

Kalian tak akan menemukanku. Karena pergerakan yang aku lakukan acak. Bahkan jika benar benar ada dukun terhebat, dia belum tentu bisa menemukanku semudah itu. Jaga diri kalian, aku akan baik baik saja.

Jihoon.

 
  "Bangsul kamu, Jihoon." Batin Sunwoo akhirnya berkata kasar. Lalu dia menunjukkan kertas itu pada Xion. "Lalu, bagaimana kau akan menemukannya?"

  "Percayalah padaku." Tawa Xion sambil melemparkan jaket pada Sunwoo. "Tak ada pergerakan manusia yang benar benar acak, tak akan ada selama di bawah pengawasanku."

[✔] Klub 513 | Universe | Ep.2 : AbimanyuWhere stories live. Discover now