8. Membuka Luka Lama

3K 1K 386
                                    

.
.
.

    Hyunjin lagi istirahat setelah jaga malam terkejut ketika sebuah nomor tak dikenal menelponnya. Lia yang lagi duduk di sampingnya ikut melihat ponsel temannya itu. Hyunjin mengangkat telpon itu tanpa berucap apapun, menunggu hingga si penelpon bersuara.

  "Assalamu'alaikum, Jin."

    Saat mendengar suara Sunwoo, energi Hyunjin yang sekiranya habis buat jaga malam auto full lagi.

  "Waalaikumsalam, Sunwoo!"

  "Kayaknya lu happy banget denger suara gua."

  "Kayak dapet hidayah dari langit, hehe."

    Sunwoo ketawa bentar. "Lia sama lu, nggak?"

  "Kenapa, Sunwoo? Kangen gua?" Jawab Lia.

  "Nggak, lah! Ngapain? Idih. Gua mau tanya ama kalian berdua."

  "Tanya apa?" Tanya Hyunjin ama Lia barengan.

  "Soal Jihoon."

  "Gua ga bisa menjamin kalo bakal kejawab semua." Ucap Hyunjin.

  "Lu harus jawab apa pun yang gua tanyain selama lu tau. Beberapa hari lalu, gua jadi buronan di Mesir, tapi gapapa, sekarang kasus gua udah kelar. Nah, hal yang bikin gua jadi buronan itu ada hubungannya ama E.S.L.A—"

  "Sunwoo.. jangan bikin gua ngebuka luka lama, please." Sela Hyunjin.

    Sunwoo menghela nafas maklum, "maaf, jin.. maaf banget, tapi ini juga buat kalian. Singkatnya Jihoon kemungkinan besar lagi diincer sebagai Alfarizi, apa yang bikin dia diincar gua yakin berhubungan ama apa yang bikin lu ama dia ditahan di Irak."

  "Sunwoo, lu yakin ama omongan lu?" Tanya Hyunjin.

  "Sejauh ini, itu yang gua yakini. Soalnya di flashdisk yang lu kasih ke gua, ada satu kasus yang belum selesai, baik pelaksanaannya ataupun tenggat waktunya. Klien tanpa nama dan misi itu bertempat di Irak. Gua salah?"

    Lia menatap Hyunjin yang tampak takut menceritakannya, gadis itu merebut ponsel Hyunjin lalu menjelaskan, "sekitar sebelas tahun lalu, Sunwoo.. E.S.L.A mendapat misi untuk memonopoli perdagangan minyak di Irak, namun klien itu tiba tiba mengubah pengajuannya, dia ingin E.S.L.A membobol keamanan yang berisi informasi negara mana saja mengekspor minyak itu, karena dengan itu, klien ini bisa mencuri minyak ini di tengah perjalanannya."

  "Namun secara mengejutkan, dia hanya ingin ada dua anggota yang pergi menyelesaikan misi itu, dia menyebutkan secara spesifik dia ingin anggota bernama Alfarizi dan Erwin yang pergi. Awalnya tak ada yang aneh sebelum gua terlambat menyadari kalau itu begitu berbahaya karena keadaan politik negara yang naik turun karena Perang Teluk III. Mereka tertangkap oleh pasukan otoriter karena dikira bagian pasukan Amerika. Dalam pelarian keduanya, Alfarizi sempat melaksanakan misi-nya."

  "Apa yang sempat dia lakukan?"

  "Menyusun kode." Balas Hyunjin, "selama dia mengingat deretan kode itu di dalam kepalanya, dia bisa membuat kerugian luar biasa untuk semua negara yang mengimpor minyak dari Irak. Kalo dia bajingan, kelar udah perekonomian Internasional. Kode itu bisa membuka data yang klien tanpa nama itu inginkan."

  "Jadi maksud lu, Jihoon udah kelar dengan misinya? Tinggal menyerahkan kode itu ke klien-nya?"

  "Iya."

  "Anjir, kok serem."

  "Menurut lu, gua belajar ngehack dari siapa?" Tanya Hyunjin.

[✔] Klub 513 | Universe | Ep.2 : AbimanyuWhere stories live. Discover now