19. Mesin Waktu Doraemon

5.9K 598 34
                                    

Jika kau diberi kesempatan untuk menggunakan mesin waktu Doraemon, kau akan meminta ke tahun berapa di masa lalu?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika kau diberi kesempatan untuk menggunakan mesin waktu Doraemon, kau akan meminta ke tahun berapa di masa lalu?

🎵Now Playing: Mesin Waktu-Budi Doremi

°°°

"Wa" Panggil Gira sembari mengikuti Dewa berjalan memasuki taman.

"Hm?"

"Kamu... pakai pelet, ya?"

Karena rasa-rasanya Gira jadi takut makin tidak bisa melupakan pria ini. Sepertinya Dewa memang benar-benar memakai jurus ilmu hitam sangking ingin bersamanya.

Dewa berbalik dengan mata melotot berpura-pura terkejut, "Kok kamu tahu, Ra? Udah kepincut lagi kamu sama aku, ya?"

Gira seketika kembali mendatarkan wajahnya. Astaga, dia salah tanya lagi! Sudah tau pria ini suka sekali melantur, dia malah menanyai hal yang nyeleneh.

"Au dah!" Gira berbalik kesal lagi dan tangannya ditahan lagi oleh Dewa yang sedang tertawa terbahak-bahak.

"Mau kemana?" Tanya Dewa di sela tertawanya.

"Pulang lah! Kamu nggak jelas, Wa!"

"Sebentar, kita ke sana dulu" Ucapnya sembari menunjuk danau buatan di taman kota yang cukup ramai walaupun hari sudah hampir menjelang tengah malam.

Dewa memberikan bungkus kertas berisikan ceker setan tadi kepada Gira yang masih mencibikkan bibirnya kesal. Masih dengan sisa tertawanya, pria itu malah tiba-tiba mendekat. Membuat Gira langsung siaga satu karenanya.

"Mau ngapain?! Kalau mau macem-macem, di sini banyak orang! Aku bakalan teriak sekencang-kencangnya!"

Dewa mengerjapkan matanya, lantas kembali tertawa, "Geernya coba diatur dulu atuh, neng! Aku cuma mau pakain kamu masker ini doang. 'Kan kamu kalo kena udara malam hidungnya suka muncrat, Ra."

"Kok jadi muncrat sih? Pilek!" Hidung Gira memang sensitif dengan apapun yang berbau dingin. Biasanya jika terlalu lama berada di tempat dingin dia akan pilek dan bersin-bersin. Saat ini saja hidungnya sudah sedikit memerah, ditambah juga karena sebelumnya habis menangis.

"Iya iya sama aja." Timpal Dewa sembari menyingkirkan helaian surai coklat di dekat telinga itu. Menyangkutkan tali masker ke daun telinga sang gadis dengan hati-hati.

Deg... deg... deg...

Entah kenapa jantungnya malah tidak bisa diajak kompromi. Membuat Gira mengumpat di dalam hati. Apalagi ketika Dewa menepuk kecil kepalanya setelahnya. Membuat rasa yang dulunya bersamayam sedikit kembali.

"Ngapin lihatin aku? Oh pasti kamu salting, 'kan? Lagi senyum-senyum pasti, 'kan?"

Gira berusaha mengontrol mimik wajahnya sebiasa mungkin di balik masker itu. Sepertinya ia makin yakin kalau Dewa benar-benar memakai pelet.

Cek Apartemen Sebelah [END]Where stories live. Discover now