019. Selamat Ulang Tahun [M]

30.6K 1.6K 1.5K
                                    

Hai, guys!!

Aku bener2 minta maaf karena gabisa nepatin janji aku buat update setelah target IG terpenuhi. Something unexcpected happened in my rl dan tolong dimaklumi🙏🏻

Aku baca semua komen kalian, entah itu komen support atau kritikan. Once again, I'm really sorry, aku usahain kedepannya hal semacam ini nggak terjadi lagi biar kalian nggak kecewa untuk yang kesekian kali.

Terima kasih karena masih setia nungguin Paman Dom♥️♥️

Selamat membaca, bestie bestie aku semua!!!

BTW, KALAU KALIAN MAU NGUCAPIN ULTAH BUAT OLIV, KOMEN DI SINI YA.. ntar aku sampein🙈

***

────────────────
Berisi konten dewasa
────────────────

***

"Mau langsung mandi atau istirahat sebentar dulu?" tanya Dom begitu memasuki kamar hotel, mereka baru saja tiba di Paris setelah menempuh perjalanan udara selama 16 jam menggunakan jet pribadi milik Keluarga Vante.

"Enakan mandi dulu, biar segar," sahut Oliv seraya membuka tirai gorden yang menutupi jendela besar di hadapannya.

Dom lantas membawa langkahnya mendekati Oliv, berdiri di sampingnya sembari ikut mengamati pemandangan hiruk-pikuk Kota Paris yang begitu memukau. Dari lantai 52—tempat kini mereka berada, nyaris seluruh Kota Paris terlihat dari jangkauan mata. Lalu lintas padat di jam-jam pulang kerja, Menara Eiffel yang lampunya baru saja menyala, serta langit senja dengan mataharinya yang seakan tenggelam di balik megahnya gedung-gedung pencakar langit.

"Maaf, seharusnya aku membawamu kemari lebih awal," celetuk Dom, merasa bersalah.

"Tidak masalah," Oliv menggeleng pelan dengan kulasan senyum manis di bibirnya.

"Padahal rencana awal, kita akan sampai di Paris pagi tadi," keluh Dom sembari menghela napas dalam, "aku tidak menduga akan ada masalah tepat sebelum kita berangkat."

Masalah yang Dom maksud di sini berkaitan dengan proyek Expand Milan. Salah satu perusahaan yang memberi sponsor besar dalam proyek ini tiba-tiba mengundurkan diri karena terkena skandal penggelapan dana dan kasus suap setelah diaudit. Alhasil, Glorbæ harus mengadakan rapat darurat untuk mencari sponsor pengganti, sebab jika tidak, proyek ini tidak bisa berjalan maksimal karena kekurangan dana. Beruntung dalam hari itu juga, Glorbæ bisa menggaet beberapa perusahaan yang bersedia memberi sponsor.

Ya, karena hal itulah, keberangkatan mereka yang sudah dijadwalkan siang hari, mau tidak mau harus mundur sampai tengah malam. Dom bahkan tidak jadi cuti. Ia punya tanggung jawab besar dalam proyek Expand Milan, jadi sudah semestinya ia turun tangan.

"Tidak apa-apa. Aku maklumi. Hari apes kan tidak ada di kalender," sahut Oliv, "jadi Paman woles saja, aku mah santai orangnya."

"Sejujurnya dari tadi aku takut kamu marah dan kecewa," Dom mengambil posisi di belakang Oliv, kemudian beralih memeluk tubuh ramping itu cukup erat, "terima kasih ya sudah mau pengertian."

"Iya, sama-sama," balas Oliv, "yaudah, aku mau mandi."

"Jangan," sergah Dom, semakin mengeratkan pelukannya saat Oliv mulai mengelak, "aku mau begini dulu. Peluk-peluk kamu. Lima menit."

DOMINIC VANTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang