BAB 6 ' ANCAMAN BAHAYA'

77 14 2
                                    

sorry to late...

---------------------

Tidak sampai satu jam kemudian, ketiga remaja itu sudah sampai di bangunan besar berwarna merah yang dulunya merupakan lumbung di tanah milik Radford.

"Letitia ternyata tidak menelepon abangnya kemarin malam," kata Dr. Woolley dengan nada lega.

ia duduk di sebuah bangku yang tinggi sambil bertelekan siku pada sebuah meja. Di atas meja itu terdapat sejumlah sendok pipih serta alat-alat penjepit yang ditata rapi.

"Kalau ia menelepon pun belum tentu keluhannya ditanggapi Chester Radford. Tapi meski begitu setelah kupikir-pikir, kurasa aku tidak bisa lebih lama bersikap tak peduli terhadap urusan orang-orangan itu. Itu bukan cuma urusan Letitia sendiri saja lagi, tapi juga menjadi urusanku. Ada orang yang kini memakai semut-semutku untuk merongrong dia. Aku tidak bisa membiarkan soal itu menyebabkan proyek risetku terancam kegagalan. "

"Tadi aku sudah menelepon Chief Reynolds," kata sarjana peneliti itu meneruskan. "Kulaporkan padanya kejadian kemarin, dengan semut-semut itu. Kukatakan juga padanya, bahwa Letitia sudah beberapa kali melihat orang-orangan itu berkeliaran. Tapi Chief Reynolds kedengarannya tidak menanggapinya dengan serius. Menurut pendapatnya, itu barangkali cuma seorang anak dari sekitar sini yang iseng. Katanya, ini kasus yang sangat cocok untuk kalian tangani."

"Pendapat Anda sendiri bagaimana?" tanya Jupiter. "Mungkinkah memang cuma seorang anak saja yang iseng, hendak mempermainkan kalian?"

"Di sekitar sini tidak ada anak-anak," kata Woolley. "Rumah-rumah di lingkungan seluas beberapa mil dari sini, cuma Wisma Radford dan Museum Mosby saja. Kalian sudah berjumpa dengan semua yang tinggal di Wisma Radford. Sedang yang ada di Museum Mosby cuma Gerhart Malz, pengurus museum itu, serta beberapa penjaga yang merangkap petugas pemeliharaan tempat itu. Mereka selalu pulang ke rumah masing-masing, sekitar pukul lima sore. Malz bertempat tinggal di sana, tapi ia bukan jenis orang yang suka iseng."

"Begitu, ya," kata Jupiter. "Baiklah! Jika Anda menghendaki Trio Detektif menangani kasus ini, mungkin ada baiknya jika Anda mulai dari awal. Tolong ceritakan semua yang Anda ketahui mengenainya. Jawaban tentang siapa sebenarnya orang-orangan itu, mungkin gampang saja. Mungkin orang luar bisa menemukan jawabannya. Orang yang tidak terlibat di dalamnya."

Bob mengeluarkan pena dan buku catatan dari kantungnya, siap untuk mencatat.

"Yah, orang-orangan itu sebenarnya merupakan tanggung jawabku," kata Woolley. "Maksudku, aku yang memasangnya di atas pagar itu. Aku membuatnya dari beberapa potong pakaian usang yang ditemukan Mrs. Burroughs di gudang Wisma Radford. Aku pula yang menanam jagung di ladang, dengan maksud agar semut-semut yang hidup di sini tidak sampai kekurangan makanan. Kalian pasti tidak bisa membayangkan, berapa banyak serangga yang tertarik kemari dengan adanya ladang jagung itu. "

"Seperti sementara ini sudah kalian ketahui, aku datang kemari karena semut-semut itu. Bisa dibilang, serangga itu satu-satunya minatku. Aku tidak sering datang ke Wisma Radford, jadi karenanya tidak begitu tahu tentang kehidupan mereka yang tinggal di sana. Di samping dana penunjang proyekku yang diusahakan pengadaannya oleh Chester Radford, aku juga diizinkannya memakai bekas lumbung ini untuk kujadikan laboratorium. Aku tinggal di pavilyun yang ada di tanah ini. tanpa perlu membayar sewa."

"Pavilyun?" kata Jupe. "Di mana letaknya?"

"Bangunannya tidak besar, agak jauh di belakang rumah Radford," kata Woolley. "Di balik bukit ini. Kalian tidak melihatnya kemarin, karena terlindung di balik sejumlah pohon ek." (tulisannya memang gto yah)

"Asyik juga Anda ini," kata Jupe mengomentari. "Saya bisa mengerti, kenapa Anda enggan meninggalkan tempat ini."

"Itu sudah pasti takkan kulakukan," kata Woolley.

(30) MISTERI BONEKA BERINGASWhere stories live. Discover now