BAB 20 'JUPITER MENARI KESIMPULAN'

40 10 4
                                    

Dah sudah keluar penarikan kesimpulannya jupe

--------------------------------

Jupiter duduk dekat meja dapur, menunggu air mendidih. Di atas meja itu terletak pesawat telepon. Kabelnya terjulur di lantai, dari sambungan dekat pintu ke gudang. Di samping pesawat itu ada surat kabar yang dilipat, dengan bagian yang ada teka-teki silangnya menghadap ke atas. Karena iseng, Jupiter mengangkat surat kabar itu. Ternyata di bawahnya ada buku catatan yang biasa dipakai untuk mencatat belanjaan.

Pada halaman paling atas nampak coretan-coretan iseng. Gambar hati ditembus panah, lambang dolar, dan kata "Vermeer" yang ditulis berkali-kali.

Selain itu ada pula sejumlah angka yang ditulis bersambungan. Kelihatannya itu nomor telepon.

"Eh," kata Jupe. Diangkatnya gagang telepon, lalu diputarnya angka- angka yang tertera pada kertas catatan itu. Terdengar deringan dua kali, lalu bunyi gagang telepon diangkat.

"Di sini Short-Haul Trailer Company," kata seseorang, rupanya penerima telepon. "Bisa saya bantu?"

"Perusahaan Anda, menyewakan karavan?" tanya Jupiter.

"Betul."

"Terima kasih," kata Jupiter. Diletakkannya kembali gagang telepon, sementara perhatiannya sudah beralih ke suatu catatan lain di sudut kertas. Tertulis di situ kata-kata. "Golden Fleece. Bendera Panama." Jupiter tidak mengacuhkan air yang sudah mendidih dalam cerek. Sambil nyengir puas dibalik baliknya halaman surat kabar yang ada di depannya.

"He, apa-apaan ini?" tanya Bob yang saat itu muncul di ambang pintu. "Sudah tuli. ya? Air sudah mendidih!"

Karena Jupiter diam saja, Bob lantas mematikan api. "He, Jupe!" Pete masuk ke dapur. "Ada apa?"

"Aku sudah tahu sekarang!" kata Jupe, lalu berseru memanggil. "Chief Reynolds!"

ia cepat-cepat berdiri lalu lari ke pintu-dan nyaris saja menubruk Chief Reynolds yang bergegas datang.

"Ada apa?" tanya kepala polisi Rocky Beach itu.

"Ini, lihatlah!" Jupiter menyodorkan kertas catatan tadi. ia begitu gembira, sehingga tangannya agak gemetar. "Golden Fleece! Anda lihat ini? Lalu ini, berita kapal di koran ini. Golden Fleece, yang berlayar dengan bendera Panama, dijadwal-kan akan berangkat dari San Pedro pukul sembilan seperempat malam ini. Tidak sampai sejam lagi!"

Chief Reynolds menyambar buku catatan itu. "Di mana kau temukan?" tanyanya.

"Di situ, di sebelah pesawat telepon. Deretan angka-angka itu nomor sebuah perusahaan yang menyewakan karavan, Short-Haul Trailer Company," namanya," kata Jupiter menjelaskan. "Chief, orang yang menyewa karavan itu duduk di meja ini sewaktu menelepon perusahaan yang menyewakannya, ia juga mencatat bahwa kapal Golden Fleece berlayar dengan bendera Panama. Cukup banyak kapal dagang yang berlayar dengan bendera itu, karena pertimbangan pajak. Rupanya suami-istri Burroughs tidak sempat mengatur rencana sebaik-baiknya untuk melarikan lukisan-lukisan yang mereka curi ke luar negeri. Mereka asal pilih kapal saja, tanpa melihat ke mana tujuannya!"

"Astaga!" kata Chief Reynolds.

"Kapal itu harus dicegah keberangkatannya!" kata Jupe lagi.

Chief Reynolds memutar suatu nomor tertentu, lalu meminta pada petugas yang menerima agar dengan segera dihubungkan dengan kepala pelabuhan di San Pedro. Begitu sudah dihubungkan, ia buru-buru menyebutkan identitasnya lalu meminta agar keberangkatan kapal Golden Fleece ditunda.

"Setengah jam lagi saya sudah akan tiba di sana," katanya, "tapi harap usahakan agar kapal itu ditunda keberangkatannya!"

Gerhart Malz masuk ke dapur ketika Chief Reynolds baru saja selesai menelepon.

"Saya disuruh Mrs. Chumley melihat kenapa teh belum dihidangkan," kata Malz. "Belum pernah saya melihat wanita yang begitu kepingin minum teh."

"Sebentar lagi Jupiter pasti sudah siap," kata Chief Reynolds. "Saya perlu Anda, Malz."

Malz nampak kaget.

"Anda harus ikut ke San Pedro! Jupiter ini menarik kesimpulan bahwa kedua penjahat yang lari itu naik ke kapal bernama Golden Fleece. Aku sudah minta agar keberangkatan kapal itu ditunda, menunggu aku datang di sana. Kuminta Anda ikut ke sana untuk mengenali lukisan-lukisan yang dicuri itu-jika memang ada di atas kapal."

"Astaga!" kata Malz.

"Kenapa kami tidak diajak juga?" seru Pete. "Atau Jupiter, setidak- tidaknya! Kan dia yang menemukan petunjuk itu!"

"Dan dia yang pertama-tama kutelepon nanti, jika lukisan-lukisan itu kami temukan," kata Chief Reynolds. "Mari, Mr. Malz." Dipegangnya lengan pengurus Museum Mosby itu lalu diajaknya ke luar.

"Itu tidak adil!" umpat Pete. Jupiter diam saja. Dinyatakannya lagi api di bawah cerek. Ketika air di dalamnya sudah mendidih, dibuatnya minuman teh. Bob mengambilkan cangkir dan piring, ia menemukan beberapa potong kue, sementara Pete menemukan piring berisi sandwich di lemari es. Semuanya mereka taruh di atas baki yang kemudian dibawa oleh Pete ke kamar Mrs. Chumley.

"Aduh, hebat kalian ini," kata Mrs. Chumley melihat mereka masuk. "Aku sudah lapar sekali. Kita boleh dibilang belum makan sama sekali hari ini, Letitia."

"Aku tidak lapar," kata Letitia Radford.

"Hm, kue-kue ini kelihatannya enak," kata Mrs. Chumley. "Anda mau, Mr. Woolley? Dan Anda, Ben? Mana Gerry Malz? Dia tidak kepingin minum teh?"

"Mr. Malz ikut dengan Chief Reynolds, ke San Pedro," kata Jupiter. "Mereka hendak melihat apakah Burroughs dan istrinya benar-benar ada di kapal yang bernama Golden Fleece."

Mrs. Chumley tidak jadi menuangkan teh. Diletakkannya kembali teko yang sudah diangkat, seolah-olah pekerjaan itu terlalu berat baginya. "Sementara Chief Reynolds tidak ada, mungkin ada baiknya jika kita bicara sebentar, Mrs. Chumley," kata Jupiter, "dan Anda bisa mengatakan bagaimana persepakatan Anda dengan suami-istri Burroughs tentang pembagian hasil pencurian itu!"

--------------------

(30) MISTERI BONEKA BERINGASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang