BAB 13 'JUPE KEPERGOK'

40 15 2
                                    

Btw, ad yang sprt aku g, sudah pernah bca ini seri ini, tp lupa siapa tersangka yang jd orang-orangannya.

---------------------------

.

.

Bulan muncul di langit ketika untuk keempat kalinya jupiter menyelesaikan rondanya mengelilingi rumah keluarga Radford yang dilakukan dengan langkah-langkah lambat, ia berhenti sebentar di atas suatu gundukan tanah yang terdapat di belakang rumah besar. Hawa malam itu panas. Jadi meski ada ancaman orang-orangan yang merongrong, tirai-tirai di rumah itu tidak ditutup. Jupiter bisa melihat langsung ke dalam kamar-kamar yang lampu-lampunya dinyalakan, ia bisa melihat Mrs. Burroughs sedang sibuk membersihkan bak tempat cuci piring di dapur. Di ruang duduk yang kecil di sebelah kiri dapur dilihatnya hanya pesawat televisi saja yang dihidupkan, ia melihat sosok tubuh Burroughs yang duduk dengan sikap santai di kursi, menonton pertandingan baseball.

Di bagian sebelah kanan rumah besar itu, Mrs. Chumley sedang main catur dengan Gerhart Malz di ruang duduk Mrs. Chumley. Jupiter melihat Malz tersenyum, mengatakan sesuatu pada Mrs. Chumley, lalu menggeser salah satu buah catur. Mrs. Chumley mengernyitkan muka. Jupiter menarik kesimpulan bahwa permainan sekali itu dimenangkan oleh Malz.

Pengurus museum itu berdiri lalu mengancingkan jasnya, sambil terus berbicara. Tidak lama kemudian ia meninggalkan ruangan itu.

Mrs. Chumley masih tetap berada di tempatnya selama beberapa saat lagi, sambil memandang copy lukisan Vermeer yang tergantung di dinding. Kelihatannya kemudian timbul salah satu pikiran dalam hatinya, karena dengan tiba-tiba saja ia menggerakkan kursi rodanya memasuki kamar tidur di pojok yang bersebelahan letaknya dengan ruang duduk itu, lalu menyalakan lampu di situ. ia menghampiri sebuah lemari dinding dan membuka pintu rangkapnya yang besar. Jupiter sempat melihat deretan pakaian tergantung di dalamnya, serta kotak-kotak bertumpuk di rak sebelah atas tempat penggantungan pakaian.

Tiba-tiba Mrs. Chumley menoleh, memandang ke arah jendela, seakan- akan merasa bahwa ada yang memperhatikan dari tempat yang gelap di luar rumah, ia menggerakkan kursi rodanya menghampiri jendela lalu menutup tirai-tirai, sehingga Jupiter tidak bisa melihatnya lagi.

Jupiter tertawa geli dalam hati lalu meneruskan langkah, mengitari sudut sebelah kanan rumah. Tanah di dekat situ menurun ke arah rumah, menampakkan dinding dasar rumah. Di bawah kamar tidur Mrs. Chumley ada pintu ruang kolong. Dari pintu itu ada jalan setapak yang menuju ke kanan, berujung di jalan masuk. Jupiter menduga bahwa jalan setapak itulah yang dilalui para tukang dan pengantar barang jika hendak masuk ke rumah.

Jupiter meneruskan rondanya menyusur sisi bangunan besar itu, melewati garasi yang terpisah letaknya dan bisa memuat empat mobil, dan sampai di jalan masuk. Jalan yang biasa dilalui mobil itu membelok ke kiri di depan rumah, lalu melengkung lewat di muka pintu depan.

Jupiter mengikuti belokan yang ke kiri, lalu melintasi halaman rumput menuju teras yang terdapat di sisi seberang rumah.

Sesampai di bagian belakang teras itu nampak lagi bagian dari rumah itu yang merupakan tempat kediaman para pelayan. Mrs. Burroughs masih terus sibuk membersihkan bak tempat mencuci piring di dapur, sedang suaminya nampak masih menonton pertandingan baseball di TV. Jupiter menyelinap naik ke teras dan kemudian bersembunyi di balik suatu tanaman rimbun yang ditaruh dalam pot Jendela-jendela panjang di ruang duduk utama yang menghadap ke teras sebelah kiri terbuka semuanya. Jupiter mengintip ke dalam. Dilihatnya Letitia Radford sedang duduk di sofa, menghadapi suatu perangkat permainan backgammon yang terletak di atas meja di depannya. Charles Woolley duduk dengan sikap tekun di kursi berpunggung lurus di seberangnya.

Perhatiannya seperti terpaku ke papan backgammon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perhatiannya seperti terpaku ke papan backgammon. Kepalanya yang botak nampak kemilau ditimpa cahaya lampu.

Saat itu Gerhart Malz muncul di ambang pintu, ia maju beberapa langkah. Jupiter mendengar dia mengatakan.

"Nah, kelihatannya kalian berdua sudah bisa damai sekarang."

"Kami bersatu menghadapi musuh bersama," jawab Woolley, tanpa mengalihkan perhatian dari papan backgammon

"Itu pun sudah lumayan," kata Malz. "Aku pulang saja sekarang, karena masih ada beberapa hal yang perlu diurus sebelum aku pergi cuti."

"Anda akan cuti?" kata Letitia Radford. "Wah! Bagaimana dengan koleksi Mosby selama Anda tidak ada?"

"Selama itu museum ditutup, Letitia," kata Malz. "Setiap tahun selalu tutup selama dua minggu terakhir bulan Agustus. Anda kan tahu juga! Salah seorang penjaga yang pegawai tetap akan tinggal di kamar yang tidak dipakai di lantai tiga untuk menjaga agar jangan sampai terjadi sesuatu selama aku berlibur."

"Mrs. Chumley pasti akan merasa kehilangan," kata Letitia. "Kapan Anda pergi?"

"Hari Jumat," jawab Malz. "Sebelum itu aku pasti masih kemari." Setelah itu ia membalikkan tubuh lalu keluar. Jupiter bergegas menuruni tangga teras, lalu menyelinap lewat halaman rumput menuju ke bagian depan rumah. Dari sana diperhatikannya Malz menyeberang jalan dan masuk ke museum.

Tahu-tahu Bob muncul dari balik sudut bangunan itu. Jupiter bisa melihatnya, meski hanya samar-samar. Bob melambai ke arahnya, lalu menghilang lagi di balik bangunan.

Kini Jupe kembali ke teras. Dilihatnya Mrs. Chumley masuk ke ruang duduk utama dengan kursi rodanya. Di pangkuannya ada sebuah kotak besar bekas tempat gaun.

"Letitia," sapanya, "bagaimana kalau kau nanti sudah selesai dengan permainanmu itu, kita menyortir foto-foto ini?"

"Foto-foto apa itu?" tanya Letitia.

"Foto-fotomu," kata Mrs. Chumley. "Sudah lama aku berniat menyortirnya. Kau sering kufoto, sejak kau masih menjadi anggota grup The Bluebirds. Aku punya foto setiap babak kehidupanmu, sampai kau kemudian lebih sering berada di luar negeri."

Mrs. Chumley nampak merenung sejenak, lalu meneruskan,

"Ini bukannya aku tidak senang kau ada di sini Nak," katanya, "tapi mungkin lebih baik bagimu jika kau berada di Eropa sekarang. Kenapa tidak kaususul saja abangmu ke sana? Saat ini ia sedang pesiar naik kapal di Laut Tengah, kan? Itu kan asyik! Lagi pula, dengan begitu kau tidak perlu bingung menghadapi rongrongan orang-orangan itu. Kau pasti akan diurus oleh Chester. ia selalu tahu, apa yang harus dilakukan."

"Anda kan juga tahu, Mrs. Chumley, abangku itu selalu tidak bisa tenang jika aku ada di dekatnya," kata Letitia menjawab. "Takkan kubiarkan aku diusir dari rumahku sendiri oleh... oleh monster itu!"

"Tentu saja tidak, Nak," kata Mrs. Chumley. Dibukanya tutup kotak yang masih terletak di pangkuannya, lalu ditelitinya foto-foto di dalamnya.

Jupiter berjingkat-jingkat meninggalkan teras, dan melanjutkan rondanya berkeliling rumah. Perasaannya tidak tenang. Ada sesuatu pada adegan yang berlangsung dalam ruang duduk utama itu yang mengusik kesadarannya. Ada sesuatu yang tidak semestinya. Tapi sebelum sempat memikirkannya, tiba-tiba disadarinya bahwa ada orang berjalan di bawah bayangan pohon-pohon ekaliptus.

Jupiter merasa jantungnya berdebar. Pasti orang-orangan itu yang datang! Malz sudah kembali ke museum, dan seisi rumah Radford ada di ruang duduk utama atau di tempat tinggal pelayan.

Jupiter menyelinap menghampiri pepohonan itu. Ketika ia sudah semakin dekat ke situ, didengarnya bunyi ranting-ranting kering patah dan gemeresik dedaunan yang terserak di tanah, sementara orang yang datang dengan diam-diam itu berjalan menuju bangunan bekas lumbung.

Jupiter buru-buru menyelinap ke tempat gelap di bawah pepohonan ketika yang datang itu muncul di tempat yang lapang. Ternyata dia memang orang-orangan itu. Tanpa sembunyi-sembunyi makhluk itu melangkah menuju lumbung.

Sekali saja pun ia tidak menoleh ke belakang. Tapi ketika sampai di depan pintu lumbung, ia berhenti.

Jupiter menduga bahwa itu disebabkan karena pintunya diamankan dengan kunci gembok yang kokoh. Woolley yang melakukannya sebagai tindakan pengaman, setelah bangunan yang dijadikan tempat penelitian itu dimasuki orang-orangan itu, dan setelah ia melihat makhluk seram itu menerjang lari ke bawah bukit sambil mengayun-ayunkan sabit besar. Terdengar suara makhluk itu menggeram. Dengan cepat Jupiter bergerak mundur, agar jangan sampai terlihat. Tapi kakinya menginjak sesuatu. Benda itu tergulir ke samping. Kaki Jupiter terpelecok, menyebabkan ia jatuh ke samping, menubruk tanaman perdu yang tumbuh di situ.

Orang-orangan itu berpaling dengan cepat. Jupiter melihat makhluk itu lari mengejar ke arahnya. Sambil menutupi muka dengan kedua lengannya, Jupiter buru-buru menjatuhkan diri lagi ke samping. Sambil berteriak dengan suara menakutkan, orang-orangan itu datang menerjang!

-------------------

(30) MISTERI BONEKA BERINGASWhere stories live. Discover now