4

3.6K 477 16
                                    

Pulang sekolah Sunghoon sudah memakai jaket dan duduk diatas motornya menunggu Jay karena barangnya ada dimobil Jay. Sunghoon menghela nafas melihat Jay mencoba merangkul Jungwon dan berakhir disikut, begitu saja sampai parkiran.

"Untung Jay tahan banting." Gumam Sunghoon yang miris dengan nasib sahabat seperpopokannya.

"Cepat, aku mau kerkom." Desak Sunghoon. Jay berdecak sambil memegang ujung ransel Jungwon takut sang pujaan hati kabur. Jungwon berontak dari tadi.

Jay membuka kunci mobil dan membuka pintu mobil kemudian mengambil paper bag berukuran sedang sebelum memberikannya pada Sunghoon, Jay mendorong Jungwon masuk mobil dan memberi paper bag itu pada Sunghoon.

"Semoga berhasil bro, aku mau ajak kucing oren jalan-jalan." Itulah nama lain Jungwon yang Jay berikan.

Jay mengedipkan matanya pada Sunghoon sebelum masuk mobil, Sunghoon menatap datar Jay. Dia juga bisa dengar Jungwon berteriak saat Jay membuka pintu mobilnya.

"Jijik." Sunghoon memasukan paper bag kedalam ranselnya dan mulai mengendarakan kuda besinya.

Tujuan Sunghoon kerumah Jake kerja kelompok, sekaligus modus mumpung gebetan, sebenarnya Sunghoon sudah menyukai Jake dari kelas 11 namun baru bertindak sekarang, pengecut memang. Sunghoon ingat dia jadi menyukai Jake karena menggandeng tangannya sambil menggerutu tidak mau ikut main bersama perempuan, tim sepak bola penuh.

Mudah memang Sunghoon jatuh cinta tapi itulah yang terjadi. Jake dengan raut apa adanya menunjukkan Sunghoon dunia baru, Jake selalu membuat Sunghoon yang tidak pernah membuka aplikasi chat, sekarang bolak balik aplikasi itu untuk menunggu Jake bertanya pelajaran di grup kelas.

Sunghoon dulu malas mengembangkan bakatnya sekarang sangat aktif karena setiap Sunghoon menjadi juara Jake selalu bertepuk tangan imut dan matanya berbinar.

Jika orang lain hanya memasang senyum palsu padanya hanya Jake yang tulus melontarkan pujian dengan polos, membuat Sunghoon ingin mendengar itu saja dari Jake.

Perjalanan dari sekolah ke kediaman Jake lumayan jauh sekitar 20 menit lebih, karena tempat kawasan tempat tinggal Jake hanya orang yang benar-benar mampu, keamanan komplek sudah tingkat tinggi.

Jake sudah memberi tahu satpam tentang Sunghoon jadi saat Sunghoon bertanya dengan otomatis gerbang terbuka.

Kediaman Jake sangat mewah Sunghoon mengakui itu, sama seperti tempat tinggalnya, bedanya kedua orang tua Sunghoon membeli lahan untuk kediaman mereka dan tidak memiliki tetangga hanya pohon dari jarak lebih dari 4 km. Sedangkan kediaman Jake memiliki tetangga walaupun jarak satu sama lain lumayan jauh.

Turun dari motorny Sunghoon menghampiri penjaga gerbang rumah Jake.

"Tuan Sunghoon?, tunggu kami buka gerbang."

"Silahkan masuk tuan." Sunghoon masuk kedalam kediaman Jake yang jarak dari pagar kedalam lumayan jauh.

Membuka helm Sunghoon menunggu pelayan membukakan pintu. Sunghoon terkesan dengan taman luas disamping mansion itu sangat indah.

"Silahkan masuk, tuan, tuan Jake menunggu diperpustakaan, mari saya antar." Hanya anggukan yang Sunghoon berikan.

Menuju perpustakaan Sunghoon mengikuti pelayan yang mengiring masuk lift dan menekan lantai 3.

Sampai dilantai 3 pelayan hanya mengantar Sunghoon dilift kemudian memberitahu Sunghoon perpustakaan.

"Permisi." Sunghoon membuka pintu bercat putih dengan tangan yang dari tadi memegang paper bag.

"Sunghoon, aku disini." Jake melambaikan tangannya yang tenggelam karena hoodie yang kebesaran, Jake duduk dibangku memanjang dekat rak buku.

'Imutnya.'



Boy With Luv.[sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang