10

2.9K 391 12
                                    


Jake membuka amplop yang bertuliskan 1 dan mulai membacanya.

Sebenarnya menulis ini ide dari Jay, tapi ada benarnya juga aku sering lupa apa yang kubicarakan jika bertemu denganmu, Jake (sayang). Jadi aku sampaikan lewat kertas ini saja.

Aku menyukaimu pertama, kedua aku mencintaimu, ketiga aku akan bersamamu. Jake Shim pertama kali aku biasa saja, tapi sayang kamu ingat saat menggandeng tanganku dan menggeleng polos tidak mau main dengan anak perempuan?, disitu kisahnya dimulai.

Tidak ada yang special setiap hari dulu sekarang berubah aku jadi penasaran apa saja kebiasaan kesayanganku, ternyata sangat menyenangkan mengetahui apa yang si manis ku sukai, dan ingat kita selalu berpapasan dimana pun. Itu karena aku ingin memastikan cintaku baik-baik saja.

Juga jangan tunjukkan wajah ceria saja padaku, terbukalah padaku apapun itu baik atau buruk aku selalu disamping kesayanganku ini.

Sayang, selalu bertepuk tangan untukku setiap prestasi karena hanya satu pekikan kagum dari Jake Shim yang membuatku semangat. Jangan pernah seperti itu pada yang lain, baby.

Sudah sampai sini saja aku lelah menulis. Nanti lanjutkan kertas selanjutnya.

Park Sunghoon kekasih Shim Jake.

"Sunghoon...., aku terharu." Jake memeluk kertas tipis itu.

Jake akan melanjutkan besok. Karena hp Jake berbunyi pasti itu dari Sunghoon. Telepon video dari Sunghoon.

"Halo baby." Sunghoon menyapanya sambil mengusap rambutnya dengan handuk kecil.

"Halo hoonie." Mata Sunghoon melebar mendengar panggilan manis dari Jake.

"Katakan sekali lagi." Jake menggembungkan pipinya dia pikir Sunghoon tidak menyukai panggilan baru darinya.

"Sunghoon tidak suka ya, baik a-" belum selesai Jake dengan kalimatnya, Sunghoon memotong perkataannya.

"Katakan sekali lagi, sayang." Sunghoon melempar handuknya sembarang arah.

"Halo hoonie." Sunghoon tersenyum bodoh sampai Jake bingung melihatnya.

"Hoonie baik?." Jake dengan mata polosnya menatap Sunghoon khawatir.

"Aku baik baby." Suasana kamar Sunghoon temaram ditambah warna cat kamar Sunghoon berwarna gelap berkesan bagi Jake.

"Panggil aku itu saja dimana pun, baby." Anggukan saja yang Sunghoon dapat Jake memperhatikan orang yang baru jadi kekasihnya beberapa jam.

"Hoonie tampan." Celetuk Jake tiba-tiba Sunghoon terkekeh pelan, ada-ada saja kesayangannya ini.

"Iya baby, pacarmu ini memang tampan dari lahir." Narsis Sunghoon.

Jake mencebik lalu tengkurap menatap Sunghoon yang duduk dengan gagah meja belajarnya, Jake bisa tahu karena Sunghoon mengeluarkan bukunya dan mulai membacanya.

"Besok aku jemput." Sunghoon menutup bukunya, rasanya Sunghoon merugi membuka buku karena ada yang lebih menarik dari deretan kata itu. Jake mengangguk saja mata mulai memberat namun dipaksakan.

"Ngantuk, matikan telponnya saat aku tidur ya." Mata si manis mulai terpejam dan mendengkur halus.



Boy With Luv.[sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang