Pasutri

51.3K 3.1K 669
                                    

Jangan lupa vote dan commentnya
.
.
.

"Haechan bolehkah?" Tanya Mark yang berharap jika kali ini ia akan benar-benar mendapatkan haknya.

Haechan melihat mata Mark yang sepertinya menyiratkan ketulusan disana, Haechan akhirnya mengangguk memberi izin kepada Mark.

Mark tersenyum lembut, kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Haechan. Mark mulai melumat bibir itu lembut sampai Haechan tidak sadar jika ia membalas lumatan itu dan mengalungkan kedua tangannya di leher Mark.

Mark tersenyum dalam ciuman itu saat merasakan Haechan membalasnya.

"Nghh" lenguh Haechan saat Mark menggigit kuat bibir bawahnya membuat mulut itu sedikit terbuka setelah itu ia merasa sesuatu yang tidak bertulang masuk kedalam mulutnya.

Mark menahan tengkuk Haechan untuk memperdalam ciuman itu. Pangutan yang begitu lembut, gigitan lembut dan lidah yang saling beradu membuat ciuman itu makin menuntut. Haechan meremas pelan helaian rambut Mark sekedar memberi tahu betapa hebatnya ciuman itu.

"Hmmphh.. Nggghh..." Lenguhan Haechan makin menjadi ketika tangan Mark masuk kedalam kemeja itu.

Haechan menepuk pelan pundak Mark saat merasa pasokan oksigennya makin menipis, Mark akhirnya melepaskan ciuman itu dengan tidak rela.

Haechan dengan bibir yang sudah bengkak, merah, dan juga dada yang naik turun sungguh pemandangan yang begitu sexy di mata Mark.

Tangan Mark terangkat untuk mengusap bibir Haechan. "Sungguh manis, hingga rasanya membuatku candu" Haechan menjadi bingung dengan ucapan Mark.

Belum sempat untuknya berpikir Mark malah kembali menyambar bibirnya tapi kali ini lebih terkesan agresif dan kasar. Haechan menjadi sedikit kewalahan mengimbangi cara bermain Mark.

Mark berjalan menuju ranjang sambil menggendong Haechan ala koala, lalu ia membaringkan tubuh Haechan secara perlahan. Haechan yang berbaring terlentang dengan ia yang berada diatas membuat Mark lebih seluas untuk melahap habis seluruh bibir Haechan.

Setelah puas dengan bibir Haechan, ciuman Mark kini turun menuju leher jenjang itu. Haechan mendongak memberi akses lebih kepada Mark.

Mark membuat tanda kemerahan dengan begitu lihai. Menggigit, menghisap, bahkan menjilati leher itu.

"Emmhh... Uhhh.. Markhh"

Mendengar lenguhan itu keluar dari mulut Haechan membuat libido Mark semakin naik. Dengan segera Mark melepaskan satu persatu kancing kemeja yang Haechan gunakan.

Setelah seluruh kancing kemeja itu terlepas Mark menyudahi hisapannya pada leher Haechan. Mark menegakkan tubuhnya untuk melihat tubuh Haechan yang setelah itu bersiul menggoda saat melihat tubuh istrinya yang begitu sexy tanpa kemeja itu.

"Kau sangat sexy, sayang" bisik Mark seduktif tepat di telinga Haechan yang setelah itu mengulum telinga itu.

Tangan Mark sedari tadi sibuk meremas dada Haechan dengan mulut yang sibuk memberi tanda pada tulang selangka sang istri.

Ciuman Mark makin turun hingga sampai pada punting Haechan yang sudah sedikit menegang. Tanpa menunggu lama Mark menyedot kuat salah satu punting itu dan mulai mengisap dan menggigitnya.

"Ahh.. Markhh.. sialhhh.." desah Haechan tidak karuan karena Mark mengisap putingnya terlalu kuat di tambah sebelah puntingnya juga di remas kuat oleh tangan Mark.

Haechan hanya bisa mendesah ketika mendapatkan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan. Haechan merasa sebuah usapan pada paha bagian dalamnya, ia sungguh menikmati sentuhan itu.

Future [Markhyuck] ✓Where stories live. Discover now