Higanbana - AU Mashiho

2.1K 265 25
                                    

For some reason it will probably counted as M-rated ⚠️⚠️⚠️⚠️

Read with your own risk













🥀

Junkyu menatap kosong apa yang ada di hadapannya. Warna merah memenuhi penglihatannya, semakin lama semakin merengut kesadarannya.

"Ah, aku terlambat.", gumamnya.

Kakinya terkulai dan kini ia terduduk di lantai. Napasnya terdengar teratur, tapi tidak dengan perasaannya yang kacau. Segala macam skenario "seandainya" terputar dalam otaknya.

Kepalanya kini ia sandarkan pada daun pintu tempat ia duduk saat ini. Bahunya terkulai lemas, tangannya yang berlumuran darah pun sama, terkulai tak berdaya di lantai.

Ninu ninu ninu...

Bahkan suara sirine polisi pun tak lantas membuat Junkyu beranjak. Satu-satunya yang ia pikirkan saat ini adalah ia telah gagal melindungi tuannya, sekaligus rekan kerjanya, sekaligus sahabatnya, yang terpenting, orang terkasihnya.

🥀

"Bisa jelaskan kronoligis perampokan yang terjadi di kediaman Takata?"

Junkyu kini berada di ruang interogasi. Ia adalah saksi juga tersangka atas kematian puluhan orang di kediaman Takata. Lebih tepatnya kematian orang-orang yang menerobos masuk kediaman keluarga Takata malam kemarin.

"Kim-san, tolong kerjasamanya dalam penyelidikan ini.", ucap sang detektif.

"Aku, menolak untuk memberi kesaksian.", ucap Junkyu datar dengan tangan yang terborgol.

"Kim-san!", sang detektif memukul meja di hadapannya dengan amarah.

Junkyu mengangkat kepalanya perlahan, memberikan tatapan dinginnya.

"Semuanya sudah terekam di CCTV.", menegaskan bahwa ia sama sekali tak berniat memberikan kesaksian apapun. Ia akan menyimpan sendiri semua kejadian di kediaman Takata semalam.

Karena Junkyu tak lagi memberi jawaban, detektif yang tengah menginterogasi Junkyu menghela napas kasar. Ia mengangkat tangannya, memberi isyarat pada orang yang berada di luar ruang interogasi untuk menghentikan interogasi hari ini.

Tepat setelah sang detektif keluar, Junkyu dibawa oleh dua orang lainnya untuk dimasukkan ke sel tahanan sementara. Junkyu duduk di pojok sel tahanan sementara itu, menundukkan kepalanya di antara dengkulnya yang ia peluk dengan lengannya. Matanya terpejam dan memori demi memori kembali terputar di kepalanya.

🥀

"Junkyu~", panggil seorang pemuda.

Dengan lari kecil Junkyu menghampiri sosok yang memanggilnya itu.

"Ya tuan?"

"Sttt sudah kubilang panggil namaku saja saat kita hanya berdua.", ucap pemuda itu dengan senyuman.

Junkyu mau tak mau tersipu melihat senyuman itu. Pipinya bersemu merah dan tampak malu. Ia memilih memalingkan wajahnya, menghindari tatapan mata sang tuan.

"Kemari, duduk disini.", ucap tuannya lagi sembari menepuk bagian bangku yang kosong di sebelahnya.

"T-tapi aku tidak bisa melakukannya.", ucap Junkyu dengan gestur menolak.

"Duduk, ini perintah.", ucap sang tuan lagi.

Junkyu mau tak mau duduk di sebelah sang tuan. Mereka sedang berada di taman belakang kediaman Takata. Sang tuan, sebut saja Mashiho sedang ingin menghabiskan waktu istirahat sorenya di taman belakang rumahnya. Hanya sekedar duduk dan menikmati angin sejuk di sore hari. Tentu saja ditemani sang pengawal, Junkyu.

Our Precious Kyu [Junkyu x all]Where stories live. Discover now