Hug - Asahi

7.6K 783 31
                                    

Mau dilihat dari segi manapun, Asahi tampaknya adalah pemuda yang diam dan tak banyak tingkah. Namun para member tahu betul kelakuan Asahi. Ia hanya diam dan fokus pada saat membuat musik atau sedang menggambar. Sisa 3% extrovert-nya dimanfaatkan dengan sangat baik di depan kamera.

Kadang sikapnya sangatlah random, tapi bukan berarti ia bersikap seolah bukan dirinya. Semua yang terlihat baik depan kamera maupun di belakang kamera adalah kepribadian Asahi. Tak ada yang salah dengan itu. Bahkan member pun selalu terhibur dengan sikap random Asahi.

Pada dasarnya Asahi suka menyimpan masalahnya sendiri. Hampir tidak pernah ia menceritakan apapun kepada siapapun. Bukan karena tak merasa khawatir, tapi kadang ia tidak merasa masalahnya perlu untuk disampaikan. Ia selalu punya cara sendiri mengatasi setiap masalahnya.

Hari ini Asahi jauh lebih diam dari biasanya. Ia menjawab singkat hampir semua pertanyaan yang dilontarkan padanya. Asahi memang selalu terlihat tak bersemangat. Tapi setidaknya para member cukup tahu perbedaan Asahi yang normal dan Asahi yang sedang tidak ingin diganggu.

Untuk hal-hal seperti ini, entah memang Junkyu yang tidak peka, atau ia sengaja. Disaat para member ingin memberikan waktu untuk Asahi diam sejenak, Junkyu dengan seenak jidat masuk ke kamar Asahi padahal Jaehyuk dan Yedam sudah menahannya agar tidak masuk.

"Asahiiii~", teriak Junkyu begitu masuk.

Asahi hanya menatap kesal ke arah Junkyu. Ya, tatapannya begitu tajam sehingga siapapun merasa begitu terintimidasi. Junkyu sempat terkejut, namun ia tidak terlalu mempedulikannya.

Junkyu kini duduk pada kursi di sebelah meja kerja Asahi, sementara Asahi sedang disana membuat lagu. Rasanya Asahi ingin memarahi hyung-nya ini. Asahi sudah sekuat tenaga memberikan tatapan membunuhnya pada Junkyu, tapi yang lebih tua hanya tersenyum bodoh padanya.

"Kenapa hyung kemari?", tanya Asahi akhirnya.

"Aku ingin menanyaimu sesuatu.", ucap Junkyu dengan senyuman yang masih setia bertengger di wajahnya.

"Hmm.", gumam Asahi tampak tak tertarik.

"Aku sedang meng-compose lagu, tapi aku bingung apa sebaiknya menggunakan synth bass biasa saja atau bass trombone"

"Hyung ingin menggunakan trombone?", Asahi mengangkat satu alisnya. Junkyu hanya mengangguk.

"Kau bawa mentahannya, hyung?", tanya Asahi lagi yang nampaknya mulai tertarik.

"Ini.", Junkyu memberikan flashdisknya pada Asahi. Pemuda pirang itu lalu mengambil flashdisk Junkyu dan membukanya di laptopnya.

"Filenya yang itu.", Junkyu menunjuk pada sebuah file dan Asahi membukanya.

Asahi memasang headphone-nya dan mendengar lagu yang dibuat oleh Junkyu. Matanya terpejam dan menimbang apa yang kurang dalam lagu buatan Junkyu atau mungkin tidak...

"Hyung..."

"Ya? Bagaimana menurutmu?"

"Kau sedang mempermainkanku?", Asahi melepas headphone-nya dan memberikan tatapan mematikan ke arah Junkyu. Sementara Junkyu hanya tersenyum dan tidak merasa bersalah sama sekali.

"Tidak ada suara apapun. Kau membuat volume-nya 0 dengan sengaja.", ucap Asahi dengan nada rendah. Mungkin Asahi sudah mencapai batas kesabarannya.

Namun Junkyu dengan wajah tanpa dosa mengangkat bahunya.

"Memang volume-nya 0.", balas Junkyu.

"Hyung, aku sedang tidak ingin diganggu, sebaiknya kau keluar.", Asahi kembali memberikan atensinya pada laptopnya dan mengabaikan Junkyu.

Namun Junkyu dengan nekad memeluk Asahi. Cukup erat. Mungkin ia takut dipukul Asahi jika hanya memeluknya biasa saja.

"Hyung, lepas...", ucap Asahi berusaha melepaskan pelukan Junkyu. Dari segi tenaga jelas Junkyu lebih kuat.

Junkyu tak hanya memeluk tapi juga menepuk pelan punggung Asahi dan mengelus belakang kepala Asahi. Pada akhirnya Asahi hanya diam membiarkan dirinya dipeluk.

Beberapa saat mereka tetap seperti itu.

"Lebih baik?", tanya Junkyu tepat di telinga Asahi.

Asahi hanya terdiam. Tangannya sejak tadi membalas pelukan Junkyu sedikit meremat kaos yang dikenakan Junkyu. Ya, Junkyu tahu Asahi sedang ada masalah, entah apa itu. Junkyu tidak memaksa Asahi untuk menceritakannya. Tapi ia ingin membantu Asahi, setidaknya meringankan beban di pikirannya.

"Kalau mau tetap seperti ini sementara waktu tidak masalah.", ujar Junkyu dengan kekehan kecil. Tangannya masih mengelus pelan surai Asahi. Sementara yang lebih muda menenggelamkan wajahnya pada bahu kanan Junkyu.

"Kau tahu, aku tidak akan memaksamu untuk cerita. Kau berhak menyimpan masalahmu seorang diri. Tapi kau harus ingat, ada kami yang siap membantumu kapan saja.", ucap Junkyu.

"Ada kalanya kau akan merasa berat menanggungnya seorang diri.", lanjut Junkyu.

"Hyung...", gumam Asahi masih enggan untuk melepas pelukannya dari Junkyu.

"Hmm?"

"Gomawo...", ucap Asahi.

"Kapanpun.", kekeh Junkyu.

Sepertinya acara pelukan Junkyu dan Asahi akan berlangsung lama. Tentu mereka tidak tahu apa yang terjadi di depan pintu kamar Asahi. Disana ada Jaehyuk, Yedam dan Junghwan, ah serta Jihoon yang datang karena Jaehyuk menghubunginya. Ia takut kalau-kalau terjadi sesuatu pada Junkyu saat ia berada di dalam kamar Asahi sementara Asahi sedang tidak mood.

Nyatanya keempat pemuda itu kini hanya menguping depan kamar Asahi dan menerka-nerka apa yang sedang terjadi di dalam.

"Junkyu hyung baik-baik saja kan?", bisik Junghwan.

"Entahlah... tak ada suara sama sekali.", balas Jaehyuk.

"Sahi hyung sedang tidak mood dan Junkyu hyung benar-benar nekad.", lanjut Yedam.

"Haruskah aku mengetuk pintunya?", tanya Jihoon pada ketiga dongsaengnya.

Mereka hanya saling bertukar pandang. Pasalnya mereka juga sedikit takut.

"Hmm... atau kita tunggu saja?", tanya Jihoon lagi dibalas anggukan kepala tiga pemuda lainnya.

Yah, akhirnya mereka berempat hanya menunggu Junkyu keluar dari kamar Asahi dan berharap Junkyu keluar tanpa luka ataupun lebam.

.
.
.
.
.
.

Visual Asahi bener-bener 🤧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Visual Asahi bener-bener 🤧

Our Precious Kyu [Junkyu x all]Where stories live. Discover now