Chapter 3

1.3K 211 45
                                    

"Kutukan itu berawal dari seorang pangeran dan putri yang menolak perjodohan. Semula, para pangeran dan para putri yang dijodohkan tidak mempunyai hak untuk menolak namun peraturan itu dihapus. Sejak itu, banyak pangeran dan putri yang menolak perjodohan. Akibat mereka bagi yang menolak adalah kematian, orang-orang percaya bahwa mereka telah membuat sang pencipta yang di atas marah dengan menolak jodoh mereka. Satu persatu pangeran dan putri kerajaan itu mati, raja dan ratu tentu panik. Apalagi anak mereka juga ikut menolak perjodohan itu. Suatu hari datanglah seorang wanita tua dengan jubah merah pekat sambil membawa surat. Di surat itu tertulis bahwa keturunan dari anggota kerajaan yang menolak perjodohan akan terkutuk," jelas Terrence

"Lalu siapa keturunan dari keluarga itu?" tanya Trevor yang paling cepat memahami cerita itu

"Banyak kerajaan yang kehilangan keturunannya karena perjodohan ini, Kerajaan yang kehilangan keturunannya hanya kerajaan Laina," ucap Sean

Trevor, Mick, dan Hoppe tersentak saat mengetahui kutukan itu ditujukan hanya kepada keluarga Laina.

"Lalu ayah akan membiarkan Javier meninggal nanti?" dapat dirasakan amarah Mick dari ucapannya. Mendengar ucapan Mick yang cukup kasar membuat Terrence menatapnya tajam.

"Apakah ada orangtua yang membiarkan anaknya menderita sendirian?" mendengar respon dingin Terrence pun membuat Mick diam. 

"Sejak itu muncullah peraturan tertulis bahwa anggota kerajaan yang dijodohkan tidak boleh menolak. Namun setelah peraturan itu dilaksanakan pun kutukan itu masih ada. Penyihir kerajaan dan anggota kerajaan yang dijodohkan sudah berkali-kali mencoba mematahkan kutukan itu di saat gerhana bulan biru tetapi hasilnya nihil. Di perpustakaan kerajaan Laina, ada sebuah buku tua berwarna coklat yang menceritakan sejarah kutukan ini. Sejarah mengatakan akan ada pasangan yang mematahkan kutukan itu selamanya dan kita rasa bahwa itu adalah Jewel dan Javier," lanjut Terrence

"Lalu bagaimana jika kutukan itu masih berlanjut?" tanya Hoppe

"Huft itu yang saya takutkan," jawab Sean

"Apakah kita akan dijodohkan juga?" tanya Trevor

"Tentu tapi di diri kalian belum terlihat sebuah tanda bahwa pasangan kalian ada di dekat kalian," ucap Sophie

"Tanda? Tanda apa?" tanya Mick

"Di pergelangan tangan kalian akan terlihat gambar kekuatan pasangan kalian. Seperti Javier, di pergelangan tangannya terlihat gambar lautan yang membeku yang melambangkan kekuatan air dan es," jelas Sophie

"Apakah pasangan kami bisa berasal dari orang yang bukan merupakan bangsawan?" tanya Hoppe

"Tentu bisa, jodoh bisa datang kapan saja dan tidak berdasarkan status," ucap Terrence

Illona yang sejak tadi diam pun angkat suara, "Lalu apa yang akan kita lakukan jika kutukan itu terus berjalan, Sean?"

"Itu tidak akan terjadi, Illona. Percayalah padaku dan ucapan wanita tua itu tidak akan salah," balas Sean

Sedangkan di sebuah goa gelap dengan hanya ada sedikit penerangan, ada seseorang dengan jubah merah berbicara dengan pengawalnya.

"Apakah pernikahan mereka sudah ditentukan?"

"Belum nyonya, tapi sepertinya mereka berniat mematahkan kutukan itu,"

"Bagus,"

"Ba-bagus apanya nyonya?"

"Bagus karena hanya merekalah yang bisa mematahkan kutukan itu dan dunia pun akan lebih tenang,"

"Bagus karena hanya merekalah yang bisa mematahkan kutukan itu dan dunia pun akan lebih tenang,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KINGDOM || Bluesy [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang